DPRD Kalteng minta antisipasi bencana alam lebih diperkuat

id Britney Spears,Setelah kembali, ke Instagram, batasan diri, Kalteng

DPRD Kalteng minta antisipasi bencana alam lebih diperkuat

Legislator Kalteng, Sirajul Rahman. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Sirajul Rahman mengingatkan pemerintah daerah pentingnya manajemen risiko bencana dalam meminimalisir berbagai macam kerugian akibat bencana alam.

Berbagai ancaman bencana alam berupa kebakaran hutan dan lahan saat kemarau mauupun banjir saat musim hujan memerlukan antisipasi sejak dini, kata Sirajul di Palangka Raya, kemarin.

"Kondisi cuaca ekstrim kadang terjadi, baik panas atau hujan. Karena itu perlu antisipasi supaya tidak timbul kerugian besar," ucapnya.

Dikatakan, antisipasi terhadap potensi bencana alam seperti longsor, banjir, maupun abrasi bisa dimulai dari perencanaan pembangunan infrastruktur yang mempertimbangkan kondisi alam dan risiko lingkungan.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan, pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan faktor lingkungan justru bisa menjadi sia-sia. Anggaran besar yang dikeluarkan untuk infrastruktur akan terbuang apabila tidak disertai perhitungan terhadap potensi bencana.

"Jangan sampai kita sudah mengeluarkan biaya banyak untuk pembangunan, tapi tidak memperhitungkan dampak dari musibah," kata Sirajul.

Legislator Kalteng itu pun berharap ke depan setiap proyek pembangunan di provinsi ini, dapat disertai kajian risiko bencana dan perencanaan teknis yang matang. Dengan begitu, hasil pembangunan dapat bertahan lama serta benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat tanpa mudah rusak akibat faktor alam.

"Intinya pembangunan berjalan baik, tetapi di satu sisi juga memerhatikan antisipasi bencana. Ini perlu diperhatikan lagi, karena menjadi bagian pembangunan yang terukur," demikian Sirajul.


Pewarta :
Editor : Admin Portal
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.