Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rinie mengapresiasi suksesnya kejuaraan Bupati Kotim Open Race Motorprix berlangsung sukses dan membawa dampak ekonomi bagi masyarakat.
"Kegiatan balap motor tidak saja bagus dalam pembinaan prestasi olahraga, tetapi juga membawa dampak ekonomi. Pedagang, pengelola hotel dan jasa lainnya kecipratan rezeki dari kegiatan itu," kata Rinie di Sampit.
Bupati Kotim Open Race Motorprix di Taman Kota Sampit digelar selama dua hari yaitu Sabtu (11/2) dan Minggu (12/2) lalu di Taman Kota Sampit. Rinie turut hadir saat final kejuaraan bergengsi yang disaksikan ribuan penonton itu.
Jumlah peserta tercatat 207 peserta di semua kategori lomba. Selain dari kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah, peserta juga berasal dari berbagai daerah seperti Surabaya, Semarang dan Jakarta.
Menurut Rinie, banyaknya jumlah peserta, khususnya dari lokal Kotawaringin Timur, menggambarkan olahraga otomotif ini cukup diminati. Terbukti banyak peserta lokal yang ikut turut bertanding untuk menguji kemampuan.
Banyaknya peserta yang datang, khususnya dari luar daerah, membawa dampak ekonomi bagi masyarakat. Selama berada di Sampit, peserta dari luar daerah mengeluarkan uang mereka untuk berbelanja makanan, suvenir, membayar hotel, serta jasa lainnya.
Dari sisi pembinaan olahraga, ini memberi harapan akan munculnya bibit-bibit pembalap lokal berbakat. Ini bisa menjadi acuan dalam pengembangan prestasi balap motor.
Rinie juga mendukung keinginan Bupati Halikinnor menuntaskan pembangunan sirkuit balap motor di kawasan Sport Center Jalan Jenderal Sudirman. Tempat itu nantinya bisa menjadi wadah pembalap lokal untuk terus mengasah kemampuan sehingga mampu meraih prestasi.
"Sirkuit itu nanti dapat me jadi tempat anak muda kita menyalurkan bakat menjadi prestasi. Ini perlu kita dukung karang positif bagi generasi muda kita," ujar Rinie.
Rinie yakin bakat pembalap lokal Kotawaringin Timur tidak kalah dengan pembalap dari daerah lain. Tinggal bagaimana pemerintah daerah mengoptimalkan pembinaan atlet dan pengembangan olahraga otomotif tersebut.
"Kegiatan balap motor tidak saja bagus dalam pembinaan prestasi olahraga, tetapi juga membawa dampak ekonomi. Pedagang, pengelola hotel dan jasa lainnya kecipratan rezeki dari kegiatan itu," kata Rinie di Sampit.
Bupati Kotim Open Race Motorprix di Taman Kota Sampit digelar selama dua hari yaitu Sabtu (11/2) dan Minggu (12/2) lalu di Taman Kota Sampit. Rinie turut hadir saat final kejuaraan bergengsi yang disaksikan ribuan penonton itu.
Jumlah peserta tercatat 207 peserta di semua kategori lomba. Selain dari kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah, peserta juga berasal dari berbagai daerah seperti Surabaya, Semarang dan Jakarta.
Menurut Rinie, banyaknya jumlah peserta, khususnya dari lokal Kotawaringin Timur, menggambarkan olahraga otomotif ini cukup diminati. Terbukti banyak peserta lokal yang ikut turut bertanding untuk menguji kemampuan.
Banyaknya peserta yang datang, khususnya dari luar daerah, membawa dampak ekonomi bagi masyarakat. Selama berada di Sampit, peserta dari luar daerah mengeluarkan uang mereka untuk berbelanja makanan, suvenir, membayar hotel, serta jasa lainnya.
Dari sisi pembinaan olahraga, ini memberi harapan akan munculnya bibit-bibit pembalap lokal berbakat. Ini bisa menjadi acuan dalam pengembangan prestasi balap motor.
Rinie juga mendukung keinginan Bupati Halikinnor menuntaskan pembangunan sirkuit balap motor di kawasan Sport Center Jalan Jenderal Sudirman. Tempat itu nantinya bisa menjadi wadah pembalap lokal untuk terus mengasah kemampuan sehingga mampu meraih prestasi.
"Sirkuit itu nanti dapat me jadi tempat anak muda kita menyalurkan bakat menjadi prestasi. Ini perlu kita dukung karang positif bagi generasi muda kita," ujar Rinie.
Rinie yakin bakat pembalap lokal Kotawaringin Timur tidak kalah dengan pembalap dari daerah lain. Tinggal bagaimana pemerintah daerah mengoptimalkan pembinaan atlet dan pengembangan olahraga otomotif tersebut.