Jakarta (ANTARA) - Irma Maryam, co-owner brand fesyen hijab Monel, memprediksi bahwa Ramadhan 2023 akan diwarnai dengan hijab printing berbahan voal serta hijab model pashmina.
"Kalau yang saya rasakan dan saya lihat, trennya masih di voal, printing. Lalu sekarang masuk lagi ke tren pashmina," kata Irma saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Irma, tren hijab voal printing pada Ramadhan 2023 tampaknya akan dilengkapi dengan motif yang sederhana seperti monogram atau lambang identitas sebuah brand, dengan warna-warna dasar dan monokrom.
"Sekarang kan setiap brand bebas boleh produksi baju dengan print desain sendiri, enggak terpaku dengan kesediaan material yang ada di pasaran. Jadi kita bebas nge-print apapun dan kebanyakan brand saat ini termasuk Monel, produksinya dengan logo-logo kita sendiri, jadi simpel," ujar Irma.
Mengenai pashmina, Irma mengatakan akan lebih banyak hadir pashmina instan sehingga semakin memudahkan penggunanya.
Baca juga: Perbedaan tren kerudung di Indonesia dan Malaysia
"Sekarang sudah se-simpel mungkin, yaitu ada pashmina instan yang lebih mudah dipakai. Sekarang instannya lebih instan lagi, mungkin suatu saat nanti bisa dipakai bolak-balik," katanya.
Selain itu, Irma juga mengatakan masyarakat juga tampaknya sudah senang untuk memadupadankan alias mix and match pakaian, sehingga bisa tampil dengan look yang berbeda dan lebih segar.
Menurut Irma, mix and match pakaian kini tak harus selalu dengan warna senada. Banyak masyarakat yang mulai berani tampil dengan "tabrak warna" dan "tabrak motif".
"Orang-orang sekarang sudah berani. Misalnya enggak harus krem terus dari atas sampai bawah, tapi mereka udah pada pintar untuk mix and match misalnya warna-warna soft dimainkan, bahkan dengan warna bold juga mereka berani," ujarnya.
"Kemudian kerudung printing dengan baju printing juga oke, asal tetap nyaman dilihat. Kalau motif dengan polos kan sudah biasa ya," kata Irma.
Baca juga: Tips memilih kerudung untuk olahraga
Baca juga: Gaya hijab minimalis nan elegan ala Ayudia C.
Baca juga: Hijab sederhana dengan satu jarum untuk ragam busana
"Kalau yang saya rasakan dan saya lihat, trennya masih di voal, printing. Lalu sekarang masuk lagi ke tren pashmina," kata Irma saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Irma, tren hijab voal printing pada Ramadhan 2023 tampaknya akan dilengkapi dengan motif yang sederhana seperti monogram atau lambang identitas sebuah brand, dengan warna-warna dasar dan monokrom.
"Sekarang kan setiap brand bebas boleh produksi baju dengan print desain sendiri, enggak terpaku dengan kesediaan material yang ada di pasaran. Jadi kita bebas nge-print apapun dan kebanyakan brand saat ini termasuk Monel, produksinya dengan logo-logo kita sendiri, jadi simpel," ujar Irma.
Mengenai pashmina, Irma mengatakan akan lebih banyak hadir pashmina instan sehingga semakin memudahkan penggunanya.
Baca juga: Perbedaan tren kerudung di Indonesia dan Malaysia
"Sekarang sudah se-simpel mungkin, yaitu ada pashmina instan yang lebih mudah dipakai. Sekarang instannya lebih instan lagi, mungkin suatu saat nanti bisa dipakai bolak-balik," katanya.
Selain itu, Irma juga mengatakan masyarakat juga tampaknya sudah senang untuk memadupadankan alias mix and match pakaian, sehingga bisa tampil dengan look yang berbeda dan lebih segar.
Menurut Irma, mix and match pakaian kini tak harus selalu dengan warna senada. Banyak masyarakat yang mulai berani tampil dengan "tabrak warna" dan "tabrak motif".
"Orang-orang sekarang sudah berani. Misalnya enggak harus krem terus dari atas sampai bawah, tapi mereka udah pada pintar untuk mix and match misalnya warna-warna soft dimainkan, bahkan dengan warna bold juga mereka berani," ujarnya.
"Kemudian kerudung printing dengan baju printing juga oke, asal tetap nyaman dilihat. Kalau motif dengan polos kan sudah biasa ya," kata Irma.
Baca juga: Tips memilih kerudung untuk olahraga
Baca juga: Gaya hijab minimalis nan elegan ala Ayudia C.
Baca juga: Hijab sederhana dengan satu jarum untuk ragam busana