Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA) - Aparat kepolisian menyelidiki peristiwa jatuhnya tangga otomatis atau lift toko swalayan Pasaraya Bandung di Palembang, Sumatra Selatan yang menyebabkan dua orang pekerja mengalami luka berat.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib, di Palembang, Rabu, mengatakan setidaknya sudah ada lima orang saksi yang diperiksa sejak siang tadi.
Para saksi yang terdiri atas pihak pengelola toko swalayan dan pengunjung toko itu dimintai keterangan secara intensif oleh penyidik Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Palembang.
Menurut dia, pemeriksaan saksi-saksi tersebut merupakan lanjutan melengkapi hasil olah tempat kejadian perkara yang telah dilakukan sebelumnya.
“Ya, penyelidikan terus bergulir, olah TKP sudah dilakukan, sementara ini informasi yang diterima peristiwa itu disebabkan tali lift diduga putus,” kata dia.
Tanpa mengenyampingkan proses penyelidikan, Ngajib memastikan, dua orang korban dalam peristiwa tersebut dalam keadaan selamat.
Mereka saat ini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat dr Mohammad Hoesin Palembang.
Adapun kedua korban tersebut adalah karyawan Pasaraya Bandung berinisial DA (19) dan ADT (19) yang masing-masing mengalami patah tulang di bagian hidung dan kaki.
“Sejak kemarin, kami cek keduanya mendapatkan perawatan dalam pengawasan pihak pengelola dan keluarga,” ujarnya.
Personel kepolisian menerima laporan lift toko swalayan di Jalan TP Rustam Effendi, Ilir Timur 1, jatuh pada Selasa (14/3) petang sekitar pukul 16.00 WIB.
Kepala Kepolisian Sektor Ilir Timur 1 Kompol Ginanjar mengatakan lift tersebut jatuh ke lantai dasar gedung toko swalayan beberapa saat setelah kedua karyawan itu menaikinya.
Adapun dari laporan pihak pengelola kepada polisi lift tersebut berfungsi secara khusus untuk karyawan melakukan pengangkutan barang-barang dagangan bukan untuk akses pengunjung.
Atas peristiwa ini, kepolisian menutup sementara akses di sekitar pintu lift dengan memasangkan garis polisi, kemudian untuk aktivitas di toko swalayan berjalan normal.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib, di Palembang, Rabu, mengatakan setidaknya sudah ada lima orang saksi yang diperiksa sejak siang tadi.
Para saksi yang terdiri atas pihak pengelola toko swalayan dan pengunjung toko itu dimintai keterangan secara intensif oleh penyidik Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Palembang.
Menurut dia, pemeriksaan saksi-saksi tersebut merupakan lanjutan melengkapi hasil olah tempat kejadian perkara yang telah dilakukan sebelumnya.
“Ya, penyelidikan terus bergulir, olah TKP sudah dilakukan, sementara ini informasi yang diterima peristiwa itu disebabkan tali lift diduga putus,” kata dia.
Tanpa mengenyampingkan proses penyelidikan, Ngajib memastikan, dua orang korban dalam peristiwa tersebut dalam keadaan selamat.
Mereka saat ini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat dr Mohammad Hoesin Palembang.
Adapun kedua korban tersebut adalah karyawan Pasaraya Bandung berinisial DA (19) dan ADT (19) yang masing-masing mengalami patah tulang di bagian hidung dan kaki.
“Sejak kemarin, kami cek keduanya mendapatkan perawatan dalam pengawasan pihak pengelola dan keluarga,” ujarnya.
Personel kepolisian menerima laporan lift toko swalayan di Jalan TP Rustam Effendi, Ilir Timur 1, jatuh pada Selasa (14/3) petang sekitar pukul 16.00 WIB.
Kepala Kepolisian Sektor Ilir Timur 1 Kompol Ginanjar mengatakan lift tersebut jatuh ke lantai dasar gedung toko swalayan beberapa saat setelah kedua karyawan itu menaikinya.
Adapun dari laporan pihak pengelola kepada polisi lift tersebut berfungsi secara khusus untuk karyawan melakukan pengangkutan barang-barang dagangan bukan untuk akses pengunjung.
Atas peristiwa ini, kepolisian menutup sementara akses di sekitar pintu lift dengan memasangkan garis polisi, kemudian untuk aktivitas di toko swalayan berjalan normal.