Palangka Raya (ANTARA) - Sebanyak 555 prajurit Yonif Raider 631/Antang dikirim ke Papua untuk menjalankan tugas pengamanan di kawasan PT Freeport Indonesia.
Paban IV/Opsdagri Sops TNI dari Mabes TNI Kolonel Infanteri Kristomei Sianturi didampingi Komandan Batalyon Raider 631/Antang, Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri, Dwi Harry Wibowo, pejabat dari Kodim 1016 Palangka Raya dan dari Korem 102/Panju Panjung di halaman Batalyon Raider 631/Antang mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kesiapan prajurit yang akan diberangkatkan ke Papua.
"Selain prajurit, seluruh sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam mendukung tugas itu juga diperiksa. Pemeriksaan ini langsung dilakukan tim dari Mabes TNI. Mereka nanti akan menjaga Freeport di Timika," katanya di Palangka Raya, Selasa.
Kristomie menjelaskan, ratusan prajurit yang akan diberangkatkan ke Papua untuk pengamanan di kawasan pertambangan tersebut bertugas selama sembilan bulan.
Sebagaimana diketahui, dinamika di Papua sangat tinggi. Maka dari itu pengamanan untuk masyarakat di daerah setempat dari gangguan kelompok separatis (KS).
"Tugasnya melakukan pengamanan di PT Freeport di Timika ada juga pengamanan wilayah," katanya.
Perwira TNI berpangkat mawar tiga itu mengungkapkan, tugas yang mereka emban juga bagian dalam membantu percepatan pembangunan wilayah, sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Selanjutnya, dalam pengecekan sarana prasarana, tim dari Mabes TNI didampingi pejabat lainnya termasuk Danyonif melihat langsung peralatan yang menjadi bekal dalam bertugas.
"Baik itu dari peralatan senjata, pakaian, alat kesehatan dan lainnya. Hasilnya, semua personel termasuk sarana prasarananya (sarprasnya) dipastikan siap menjalankan tugas tersebut," bebernya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, ratusan prajurit Raider 631/Antang selain menyatakan sudah siap untuk diberangkatkan ke Papua, mereka juga diberikan arahan oleh tim dari Mabes TNI agar ketika berada di Papua benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik dan tertib.
Bahkan pimpinan TNI juga berpesan agar menjaga nama baik satuan dan daerah, jangan sampai saat bertugas di Papua membuat hal-hal negatif yang bisa merugikan diri sendiri dan masyarakat setempat.
Paban IV/Opsdagri Sops TNI dari Mabes TNI Kolonel Infanteri Kristomei Sianturi didampingi Komandan Batalyon Raider 631/Antang, Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri, Dwi Harry Wibowo, pejabat dari Kodim 1016 Palangka Raya dan dari Korem 102/Panju Panjung di halaman Batalyon Raider 631/Antang mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kesiapan prajurit yang akan diberangkatkan ke Papua.
"Selain prajurit, seluruh sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam mendukung tugas itu juga diperiksa. Pemeriksaan ini langsung dilakukan tim dari Mabes TNI. Mereka nanti akan menjaga Freeport di Timika," katanya di Palangka Raya, Selasa.
Kristomie menjelaskan, ratusan prajurit yang akan diberangkatkan ke Papua untuk pengamanan di kawasan pertambangan tersebut bertugas selama sembilan bulan.
Sebagaimana diketahui, dinamika di Papua sangat tinggi. Maka dari itu pengamanan untuk masyarakat di daerah setempat dari gangguan kelompok separatis (KS).
"Tugasnya melakukan pengamanan di PT Freeport di Timika ada juga pengamanan wilayah," katanya.
Perwira TNI berpangkat mawar tiga itu mengungkapkan, tugas yang mereka emban juga bagian dalam membantu percepatan pembangunan wilayah, sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Selanjutnya, dalam pengecekan sarana prasarana, tim dari Mabes TNI didampingi pejabat lainnya termasuk Danyonif melihat langsung peralatan yang menjadi bekal dalam bertugas.
"Baik itu dari peralatan senjata, pakaian, alat kesehatan dan lainnya. Hasilnya, semua personel termasuk sarana prasarananya (sarprasnya) dipastikan siap menjalankan tugas tersebut," bebernya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, ratusan prajurit Raider 631/Antang selain menyatakan sudah siap untuk diberangkatkan ke Papua, mereka juga diberikan arahan oleh tim dari Mabes TNI agar ketika berada di Papua benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik dan tertib.
Bahkan pimpinan TNI juga berpesan agar menjaga nama baik satuan dan daerah, jangan sampai saat bertugas di Papua membuat hal-hal negatif yang bisa merugikan diri sendiri dan masyarakat setempat.