Buntok (ANTARA) - Sebanyak 106 orang peserta yang mengikuti program karantina tahfiz (menghafal) Al Quran selama 20 hari pada bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah diwisuda.
Ketua Panitia, Ustadz HM Sibawaihi di Buntok, Selasa, mengatakan, sebanyak 106 tahfiz yang diwisuda pada hari ini terbagi dalam beberapa kategori.
"Untuk kategori tahsin Quran atau metode tilawati sebanyak 23 aantri/santriwati dan tahfiz Quran pra sebanyak 27 santri/santriwati," katanya.
Dari kategori tahfiz Quran pro lanjut dia, sebanyak 56 santri/santriwati, sehingga total keseluruhan yang diwisuda pada hari ini sebanyak 106 orang.
Dia menjelaskan, untuk kategori tahsin Quran, alokasi waktu untuk menghafal selama mengikuti program karantina, sebanyak 25 persen dan 75 persennya meningkatkan kemampuan tahsin (memperbagus) bacaan Quran.
Untuk kategori tahfiz Quran pra kata dia, alokasi waktu untuk menghafal 75 persen dan 25 persen meningkatkan kemampuan memperbagus bacaan Quran.
Sedangkan bagi mereka yang mengikuti tahfiz Quran pro, seluruh waktu mereka sepanjang hari digunakan untuk menghafal, muraja`ah (mengulangi) dan menyetorkan hafalan kepada ustaz Muhafizh.
Baca juga: Banjir surut, BPBD Barsel bersihkan fasilitas umum dari lumpur
Adapun tujuan dilaksanakannya wisuda santri ini merupakan awal dari proses untuk mencetak generasi penghafal quran (Hafizh Quran) yang akan memberi syafaat penolong dan penolak bala bagi masyarakat sekitar.
"Hal ini juga seiring dengan tekad yang kuat untuk mewujudkan satu keluarga satu hafizh/hafizhah," ucapnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, sehingga program karantina tahfiz Al Quran selama 20 hari pada bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah ini berjalan dengan lancar.
Sementara Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Barito Selatan, Mirwansyah menyambut baik diselenggarakannya kegiatan ini. Kegiatan ini memiliki peran yang sangat penting dalam menumbuh kembangkan minat baca Al Quran di kalangan masyarakat, sehingga program untuk membumikan Al Quran dapat terwujud.
"Wisuda santriwan dan santriwati tersebut patut kita syukuri, karena di Barito Selatan akan muncul ahli-ahli Qur'an dan penghafal Al Quran yang akan memakmurkan agama di pelosok desa di daerah ini," katanya saat membacakan sambutan Penjabat Bupati, Lisda Arriyana.
Ia menilai keberadaan karantina tahfiz ini merupakan bentuk pendidikan nilai-nilai Al Quran dalam membina kepribadian seorang muslim sejak usia dini.
"Karena, seorang muslim akan dapat mengamalkan nilai-nilai Islam dengan baik apabila sudah bisa menghafal Al Quran, sebab kewajiban umat Islam, selain membaca dan mengamalkan, juga menghafalnya," demikian Mirwansyah.
Dalam kegiatan tersebut, Mirwansyah yang mewakili penjabat Bupati menyerahkan tiga sepeda kepada tiga orang terbaik dengan koleksi hafalan terbanyak.
Ketiga orang itu yakni terbaik I atas nama M. Khairul Abdi dengan koleksi hafalan Al Quran 30 juz, terbaik II atas nama Ahmad Al Farisi dengan koleksi hafalan 13 juz dan terbaik III atas nama Reva Aulia dengan koleksi hafalan 10 juz dua lembar setengah.
Baca juga: Kemenag Barsel tetapkan kadar zakat fitrah 1444 hijriyah
Ketua Panitia, Ustadz HM Sibawaihi di Buntok, Selasa, mengatakan, sebanyak 106 tahfiz yang diwisuda pada hari ini terbagi dalam beberapa kategori.
"Untuk kategori tahsin Quran atau metode tilawati sebanyak 23 aantri/santriwati dan tahfiz Quran pra sebanyak 27 santri/santriwati," katanya.
Dari kategori tahfiz Quran pro lanjut dia, sebanyak 56 santri/santriwati, sehingga total keseluruhan yang diwisuda pada hari ini sebanyak 106 orang.
Dia menjelaskan, untuk kategori tahsin Quran, alokasi waktu untuk menghafal selama mengikuti program karantina, sebanyak 25 persen dan 75 persennya meningkatkan kemampuan tahsin (memperbagus) bacaan Quran.
Untuk kategori tahfiz Quran pra kata dia, alokasi waktu untuk menghafal 75 persen dan 25 persen meningkatkan kemampuan memperbagus bacaan Quran.
Sedangkan bagi mereka yang mengikuti tahfiz Quran pro, seluruh waktu mereka sepanjang hari digunakan untuk menghafal, muraja`ah (mengulangi) dan menyetorkan hafalan kepada ustaz Muhafizh.
Baca juga: Banjir surut, BPBD Barsel bersihkan fasilitas umum dari lumpur
Adapun tujuan dilaksanakannya wisuda santri ini merupakan awal dari proses untuk mencetak generasi penghafal quran (Hafizh Quran) yang akan memberi syafaat penolong dan penolak bala bagi masyarakat sekitar.
"Hal ini juga seiring dengan tekad yang kuat untuk mewujudkan satu keluarga satu hafizh/hafizhah," ucapnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, sehingga program karantina tahfiz Al Quran selama 20 hari pada bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah ini berjalan dengan lancar.
Sementara Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Barito Selatan, Mirwansyah menyambut baik diselenggarakannya kegiatan ini. Kegiatan ini memiliki peran yang sangat penting dalam menumbuh kembangkan minat baca Al Quran di kalangan masyarakat, sehingga program untuk membumikan Al Quran dapat terwujud.
"Wisuda santriwan dan santriwati tersebut patut kita syukuri, karena di Barito Selatan akan muncul ahli-ahli Qur'an dan penghafal Al Quran yang akan memakmurkan agama di pelosok desa di daerah ini," katanya saat membacakan sambutan Penjabat Bupati, Lisda Arriyana.
Ia menilai keberadaan karantina tahfiz ini merupakan bentuk pendidikan nilai-nilai Al Quran dalam membina kepribadian seorang muslim sejak usia dini.
"Karena, seorang muslim akan dapat mengamalkan nilai-nilai Islam dengan baik apabila sudah bisa menghafal Al Quran, sebab kewajiban umat Islam, selain membaca dan mengamalkan, juga menghafalnya," demikian Mirwansyah.
Dalam kegiatan tersebut, Mirwansyah yang mewakili penjabat Bupati menyerahkan tiga sepeda kepada tiga orang terbaik dengan koleksi hafalan terbanyak.
Ketiga orang itu yakni terbaik I atas nama M. Khairul Abdi dengan koleksi hafalan Al Quran 30 juz, terbaik II atas nama Ahmad Al Farisi dengan koleksi hafalan 13 juz dan terbaik III atas nama Reva Aulia dengan koleksi hafalan 10 juz dua lembar setengah.
Baca juga: Kemenag Barsel tetapkan kadar zakat fitrah 1444 hijriyah