Jakarta (ANTARA) - Wajah yang mudah berjerawat pada setiap orang bisa disebabkan karena bermacam hal, mulai dari hormon yang tidak stabil atau handuk yang kotor.
Namun, ada beberapa jenis produk perawatan kulit yang bisa menjadi penyebab jerawat, yang justru harus dihindari untuk jenis kulit yang sensitif.
Dokter kulit memberikan saran jenis produk perawatan yang harusnya dihindari untuk mencegah jerawat baru, dikutip dari Insider pada Sabtu (29/4).
Baca juga: Pergantian sel kulit dan dampaknya terhadap penuaan
Pertama yang perlu dihindari adalah produk yang mengandung minyak. Seorang dokter kulit bersertifikat yang berpraktik di California selatan, Ivy Lee, merekomendasikan untuk menghindari formulasi pelembab dan pembersih yang mengandung minyak bagi mereka yang rentan berjerawat, karena dapat menyumbat pori-pori.
Secara umum, ia menyarankan untuk selalu mencari tulisan "non-comedogenic" pada kemasan produk baru jika kulit sangat sensitif terhadap pori tersumbat.
Sementara, Direktur penelitian kosmetik dan klinis di Departemen Dermatologi Rumah Sakit Mount Sinai di New York City Joshua Zeichner, juga mengatakan cari produk bebas minyak, yang tidak mengandung mineral atau minyak nabati.
Produk kedua adalah Vitamin E. Meskipun Vitamin E memiliki sifat anti-inflamasi, Zeichner mengatakan bahwa vitamin yang larut dalam minyak (umumnya ditemukan dalam serum antioksidan) dapat memperburuk sifat berminyak.
"Saya menemukan bahwa pasien saya cenderung tidak lagi menggunakan vitamin E dan saya menyarankan untuk tetap menggunakan serum vitamin C saja," katanya.
Seperti vitamin E, vitamin C juga merupakan antioksidan dan menawarkan manfaat serupa dengan risiko jerawat yang lebih rendah.
Ketiga, terlalu banyak exfoliant atau produk secara umum dapat memperburuk wajah yang mudah berjerawat. Ziechner mengatakan jika menggunakan produk jerawat, berhati-hatilah untuk tidak melakukan rutinitas perawatan kulit secara berlebihan.
Menggunakan terlalu banyak bahan aktif sekaligus atau pengelupasan kulit secara berlebihan dapat mengganggu lapisan kulit (skin barrier) dan menyebabkan iritasi serta memperburuk jerawat atau kemerahan yang sudah Anda miliki.
Berikan waktu untuk kulit "beristirahat" dari produk aktif selama dua dari setiap empat hari istirahat.
Terakhir, jika Anda masih bingung dengan apa yang menyebabkan begitu banyak masalah pada kulit Anda, jawabannya mungkin anda menggunakan produk yang sudah kadaluwarsa.
Lee merekomendasikan untuk memeriksa ulang tanggal kedaluwarsa pada semua produk Anda dan membuang yang sudah lama.
Selain hasilnya menjadi kurang efektif, produk yang sudah kadaluarsa juga bisa menyebabkan iritasi kulit karena bahan-bahan yang telah rusak.
Namun, jika Anda telah menyingkirkan keempat jenis produk ini dan masih tidak yakin apa yang mengiritasi kulit Anda, Lee menyarankan untuk mengurangi rutinitas atau menyisihkan produk baru yang telah Anda coba dalam tiga bulan terakhir.
Namun, ada beberapa jenis produk perawatan kulit yang bisa menjadi penyebab jerawat, yang justru harus dihindari untuk jenis kulit yang sensitif.
Dokter kulit memberikan saran jenis produk perawatan yang harusnya dihindari untuk mencegah jerawat baru, dikutip dari Insider pada Sabtu (29/4).
Baca juga: Pergantian sel kulit dan dampaknya terhadap penuaan
Pertama yang perlu dihindari adalah produk yang mengandung minyak. Seorang dokter kulit bersertifikat yang berpraktik di California selatan, Ivy Lee, merekomendasikan untuk menghindari formulasi pelembab dan pembersih yang mengandung minyak bagi mereka yang rentan berjerawat, karena dapat menyumbat pori-pori.
Secara umum, ia menyarankan untuk selalu mencari tulisan "non-comedogenic" pada kemasan produk baru jika kulit sangat sensitif terhadap pori tersumbat.
Sementara, Direktur penelitian kosmetik dan klinis di Departemen Dermatologi Rumah Sakit Mount Sinai di New York City Joshua Zeichner, juga mengatakan cari produk bebas minyak, yang tidak mengandung mineral atau minyak nabati.
Produk kedua adalah Vitamin E. Meskipun Vitamin E memiliki sifat anti-inflamasi, Zeichner mengatakan bahwa vitamin yang larut dalam minyak (umumnya ditemukan dalam serum antioksidan) dapat memperburuk sifat berminyak.
"Saya menemukan bahwa pasien saya cenderung tidak lagi menggunakan vitamin E dan saya menyarankan untuk tetap menggunakan serum vitamin C saja," katanya.
Seperti vitamin E, vitamin C juga merupakan antioksidan dan menawarkan manfaat serupa dengan risiko jerawat yang lebih rendah.
Ketiga, terlalu banyak exfoliant atau produk secara umum dapat memperburuk wajah yang mudah berjerawat. Ziechner mengatakan jika menggunakan produk jerawat, berhati-hatilah untuk tidak melakukan rutinitas perawatan kulit secara berlebihan.
Menggunakan terlalu banyak bahan aktif sekaligus atau pengelupasan kulit secara berlebihan dapat mengganggu lapisan kulit (skin barrier) dan menyebabkan iritasi serta memperburuk jerawat atau kemerahan yang sudah Anda miliki.
Berikan waktu untuk kulit "beristirahat" dari produk aktif selama dua dari setiap empat hari istirahat.
Terakhir, jika Anda masih bingung dengan apa yang menyebabkan begitu banyak masalah pada kulit Anda, jawabannya mungkin anda menggunakan produk yang sudah kadaluwarsa.
Lee merekomendasikan untuk memeriksa ulang tanggal kedaluwarsa pada semua produk Anda dan membuang yang sudah lama.
Selain hasilnya menjadi kurang efektif, produk yang sudah kadaluarsa juga bisa menyebabkan iritasi kulit karena bahan-bahan yang telah rusak.
Namun, jika Anda telah menyingkirkan keempat jenis produk ini dan masih tidak yakin apa yang mengiritasi kulit Anda, Lee menyarankan untuk mengurangi rutinitas atau menyisihkan produk baru yang telah Anda coba dalam tiga bulan terakhir.