Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Taufik Saleh menyatakan bahwa pihaknya dari tanggal 3 sampai 6 Mei 2023, akan menggelar Festival Ekonomi dan Keuangan Syariah (FESyar) Kalteng 2023 di Kota Palangka Raya.
Digelarnya FESyar ini karena provinsi ini masih perlu terus mengembangkan inklusi ekonomi keuangan syariah, menguatkan ekosistem halal value chain, serta mendorong model bisnis, infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) ekonomi syariah, kata Taufik di Palangka Raya, Rabu.
"FESyar Kalteng 2023 itu juga sebagai bukti dan komitmen BI dalam mendorong kemajuan ekonomi dan keuangan syariah di provinsi terluas di Indonesia," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, FESyar juga bagian dan mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI) yang diselenggarakan pada Juli 2023.
"Tak hanya itu, FESyar 2023 sebagai bentuk dukungan BI untuk turut memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Kalteng yang sudah mulai dilaksanakan pada Mei 2023" tambahnya.
FFSyar Kalteng 2023 bertema Sinergi dan Inovasi Ekonomi Keuangan Syariah meIaiui dukungan Digitalisasi untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif' ini memiliki dua acara utama, yaitu Sharia Economic Forum dan Pameran Produk Unggulan UMKM (sharia fair).
Taufik mengatakan, Sharia Economic Forum yang berisi seminar dan talkshow akan mengedukasi masyarakat mengenai kisah-kisah sukses pelaku usaha ekonomi keuangan syariah, strategi pengembangan model UMKM halal dan usaha bisnis pondok pesantren, serta informasi pengembangan terkini ekonomi dan keuangan syariah.
FESyar Kalteng 2023 ini juga dirangkai dengan berbagai kegiatan dalam rangka mendorong kemajuan UMKM melalui kegiatan pameran produk unggulan UMKM. Di mana kegiatan ini akan mengikutsertakan pelaku UMKM bidang fesyen, kerajinan, aneka produk olahan makanan dan minuman, anekan produk herbal, dan lainnya.
"Masyarakat juga dapat mengikuti tabligh akbar bersama Guru Suf an A1 Banjari dari Kalimantan Selatan," kata dia.
Baca juga: UMPR-BI saling bersinergi, cerdaskan putra-putri Kalimantan Tengah
FESyar Kalteng 2023 dalam pelaksanaannya didukung oleh Pemprov Kalteng, Kementerian Agama (Kemenag) Kalteng, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Pendidikan atau universitas, perbankan dan industri jasa keuangan, asosiasi usaha, ormas, dan berbagai komunitas lainnya.
Kepala BI Kalteng ini pun mengatakan, FESyar menjadi momentum digitalisasi keuangan syariah dengan mendorong transaksi non tunai yang lebih luas, sehingga seluruh peserta pameran akan menyediakan kanal pembayaran melalui QRIS.
"Jadi, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat di provinsi ini, agar turut meramaikan FESyar Kalteng 2023 dan memperoleh manfaat, baik dalam edukasi maupun berbagai kegiatan menarik lainnya," demikian Taufik.
Baca juga: BI Kalteng ajak semua pihak salurkan THR dilakukan nontunai
Baca juga: BI Kalteng: Kenaikan tarif dan harga komoditas tertentu jelang lebaran perlu diwaspadai
Baca juga: BI Kalteng layani penukaran uang pecahan di enam lokasi
Digelarnya FESyar ini karena provinsi ini masih perlu terus mengembangkan inklusi ekonomi keuangan syariah, menguatkan ekosistem halal value chain, serta mendorong model bisnis, infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) ekonomi syariah, kata Taufik di Palangka Raya, Rabu.
"FESyar Kalteng 2023 itu juga sebagai bukti dan komitmen BI dalam mendorong kemajuan ekonomi dan keuangan syariah di provinsi terluas di Indonesia," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, FESyar juga bagian dan mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI) yang diselenggarakan pada Juli 2023.
"Tak hanya itu, FESyar 2023 sebagai bentuk dukungan BI untuk turut memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Kalteng yang sudah mulai dilaksanakan pada Mei 2023" tambahnya.
FFSyar Kalteng 2023 bertema Sinergi dan Inovasi Ekonomi Keuangan Syariah meIaiui dukungan Digitalisasi untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif' ini memiliki dua acara utama, yaitu Sharia Economic Forum dan Pameran Produk Unggulan UMKM (sharia fair).
Taufik mengatakan, Sharia Economic Forum yang berisi seminar dan talkshow akan mengedukasi masyarakat mengenai kisah-kisah sukses pelaku usaha ekonomi keuangan syariah, strategi pengembangan model UMKM halal dan usaha bisnis pondok pesantren, serta informasi pengembangan terkini ekonomi dan keuangan syariah.
FESyar Kalteng 2023 ini juga dirangkai dengan berbagai kegiatan dalam rangka mendorong kemajuan UMKM melalui kegiatan pameran produk unggulan UMKM. Di mana kegiatan ini akan mengikutsertakan pelaku UMKM bidang fesyen, kerajinan, aneka produk olahan makanan dan minuman, anekan produk herbal, dan lainnya.
"Masyarakat juga dapat mengikuti tabligh akbar bersama Guru Suf an A1 Banjari dari Kalimantan Selatan," kata dia.
Baca juga: UMPR-BI saling bersinergi, cerdaskan putra-putri Kalimantan Tengah
FESyar Kalteng 2023 dalam pelaksanaannya didukung oleh Pemprov Kalteng, Kementerian Agama (Kemenag) Kalteng, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Pendidikan atau universitas, perbankan dan industri jasa keuangan, asosiasi usaha, ormas, dan berbagai komunitas lainnya.
Kepala BI Kalteng ini pun mengatakan, FESyar menjadi momentum digitalisasi keuangan syariah dengan mendorong transaksi non tunai yang lebih luas, sehingga seluruh peserta pameran akan menyediakan kanal pembayaran melalui QRIS.
"Jadi, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat di provinsi ini, agar turut meramaikan FESyar Kalteng 2023 dan memperoleh manfaat, baik dalam edukasi maupun berbagai kegiatan menarik lainnya," demikian Taufik.
Baca juga: BI Kalteng ajak semua pihak salurkan THR dilakukan nontunai
Baca juga: BI Kalteng: Kenaikan tarif dan harga komoditas tertentu jelang lebaran perlu diwaspadai
Baca juga: BI Kalteng layani penukaran uang pecahan di enam lokasi