Sri Mulyani : Produktivitas kunci pertahankan pemulihan Asia

Kamis, 4 Mei 2023 17:15 WIB

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani dalam acara Governors' Seminar di Incheon, Korea Selatan, menyebutkan produktivitas merupakan kunci mempertahankan pemulihan Asia setelah pandemi COVID-19.

Maka dari itu, katanya, Asia harus berinvestasi lebih untuk peningkatan produktivitas yang merupakan sumber pertumbuhan paling lestari.

"Baik investasi untuk pendidikan, tenaga kerja, kebijakan makro, atau infrastruktur yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pergerakan dan produktivitas masyarakat," ucap Sri Mulyani dalam akun instagram resmi @smindrawati, seperti dikutip di Jakarta, Kamis.

Adapun seminar tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Bank Korea Chang Yong Rhee, Menkeu India Nirmala Sitharaman, Parliamentary State Secretary to the Federal Minister for Economic Cooperation and Development of Germany Niels Annen; dan Presiden Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) Masatsugu Asakawa

Di sisi lain, Sri Mulyani menuturkan di dunia yang saling terkoneksi saat ini, multilateralisme merupakan cara terbaik untuk kita bangkit dan pulih dari krisis, saat mendapatkan pertanyaan terkait peran multilateralisme dalam pemulihan di Asia.

Baca juga: Belanda dan Indonesia sepakat perkuat penerapan keuangan transisi

Agar multilateralisme ini efektif, seluruh anggota harus bisa menunjukkan tata kelola yang baik dan membangun kepercayaan masyarakat. Dengan demikian, semangat kerja sama dalam forum multilateral maupun regional seperti di G20, ADB, ASEAN, ASEAN+3, maupun forum multilateral lainnya menjadi modal terkuat untuk menghadapi berbagai gejolak global.

Hal lain yang juga ditanyakan oleh penyiar sekaligus President of SOAS London University Zeinab Badawi dalam acara tersebut yakni cara menurunkan ketimpangan yang makin terlihat di kawasan Asia. Sri Mulyani pun berbagi pengalaman dari sisi kebijakan fiskal Indonesia.

"Ada banyak instrumen kebijakan fiskal untuk mengatasi ketimpangan, baik dari sisi penerimaan maupun belanja," tuturnya.

Dari sisi penerimaan, kata dia, kebijakan pajak harus dirancang cukup progresif tanpa mengurangi motivasi untuk memperoleh penghasilan. Di sisi belanja, ada banyak dukungan yang bisa diberikan baik untuk penurunan kemiskinan, memutus kemiskinan antar generasi, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.

Di Indonesia, pemerintah juga menggunakan tambahan penerimaan dari ledakan harga komoditas (comodity boom) untuk berinvestasi di wilayah terluar, termiskin, terpencil, serta kelompok rentan seperti perempuan dan anak-anak.

Baca juga: Pertumbuhan ekonomi digital Asia Tenggara sangat pesat, kata Sri Mulyani

Baca juga: Pemerintah realisasikan pembiayaan investasi Rp15 triliun untuk BLU LPDP

Baca juga: Sinkronkan hasil laporan, Komisi III DPR gelar rapat hadirkan Mahfud-Sri Mulyani

Pewarta : Agatha Olivia Victoria
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Erick Thohir dan Sri Mulyani beri materi di retret kabinet

26 October 2024 13:50 Wib

Sri Mulyani: Proses pensiun dini PLTU Cirebon masih berlangsung

07 September 2024 14:09 Wib

Menkeu sebut utang Indonesia relatif terjaga di tengah ketidakpastian dunia

02 September 2024 20:05 Wib

Wamen Keuangan Thomas Djiwandono bakal gantikan Sri Mulyani

21 August 2024 18:54 Wib

Menkeu Sri Mulyani anggarkan Rp504,7 triliun untuk perlinsos pada RAPBN 2025

17 August 2024 13:05 Wib
Terpopuler

Harga emas melonjak hingga capai Rp1,541 juta per gram

Bisnis - 23 November 2024 13:51 Wib

Veronica Tan sebut pentingnya mengubah paradigma pengajaran PAUD

Kabar Daerah - 24 November 2024 17:10 Wib

Sebanyak 7.200 personel gabungan siap amankan pilkada di Kalteng

Kabar Daerah - 25 November 2024 17:13 Wib

West Ham tekuk tuan rumah Newcastle

Olahraga - 26 November 2024 15:56 Wib

Usai mencoblos di TPS, begini harapan peserta Pilkada Kapuas

Kabar Daerah - 27 November 2024 16:12 Wib