Aplikasi penerjemah tangis bayi akandikembangkan untuk deteksi penyakit

Kamis, 11 Mei 2023 13:31 WIB

Jakarta (ANTARA) - Dosen Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak, Medhanita Dewi Renanti, pencipta aplikasi penerjemah tangis bayi “Madsaz” mengaku bahwa ia akan mengembangkan aplikasi untuk deteksi dini penyakit kronis.

“Ke depan aplikasi ini akan kita kembangkan untuk lebih mengenali mimik wajah, nanti harapannya bisa untuk penyakit, artinya penyakit yang kronis bisa dideteksi lebih awal dari suara,” ujar Medhanita saat dihubungi dari Jakarta, Kamis.

Aplikasi penerjemah tangis bayi ini dikembangkan oleh Medhanita dengan acuan teori bahasa bayi Dunstan dengan lima klasifikasi, dari bayi lapar, bayi mengantuk, ingin sendawa, sakit perut atau ada gas, dan tidak nyaman karena popok basah, serta akibat udara panas atau dingin.

Baca juga: Alasan dan cara hadapi anak rewel

Tingkat akurasi deteksi tangis bayi sudah mencapai 94 persen, dan saat ini Medhanita sedang fokus mengembangkan aplikasi agar lebih robust (kokoh dan tangguh) terhadap gangguan suara lain atau noise.

“Tingkat akurasi 94 persen di aplikasi itu memang tanpa noise, kalau ada noise, akurasinya menurun, jadi memang belum robust kalau ada noise. Harapan saya, untuk yang akan diluncurkan ke depannya bisa lebih kuat meskipun ada gangguan suara lain,” tutur Dia.

Medhanita mengatakan aplikasi Madsaz saat ini masih menggunakan teknologi machine learning (pengembangan mesin agar bisa belajar sendiri tanpa diarahkan oleh pengguna), dan untuk peluncuran kedua, ia akan menggunakan teknologi deep learning (kecerdasan buatan yang mengajarkan komputer untuk memproses data dengan cara hampir mendekati otak manusia).

“Kemarin itu untuk tesis (S2) saya pakai teknologi machine learning, dan saat ini saya kan sedang studi S3 sekaligus mengembangkan yang kemarin agar lebih robust terhadap noise, itu pakai deep learning,” ujar Medhanita.

Baca juga: Ini Alat Canggih Penerjemah Percakapan Berbagai Bahasa

Aplikasi Madsaz saat ini sudah bisa diunduh melalui play store di Android. Medhanita juga sedang mengembangkan agar aplikasi ini juga bisa diunduh melalui iOS.

“Secara teknis, tinggal unduh aja di playstore, pilih bahasa, direkam ketika bayi nangis, nanti ada output-nya di antara lima tadi, kalau nggak lapar, ngantuk, ingin sendawa, sakit perut, bayi nggak nyaman, ditandai dengan background warna pink, kemudian selain ada output, itu muncul solusinya. Jadi simpel sih, itu pun sangat cepat waktu identifikasinya, hanya 5-20 detik," katanya.

Baca juga: Kebingungan yang sering dialami ibu baru

Baca juga: Bayi menangis bisa ditenangkan dengan suara mesin mobil

Pewarta : Lintang Budiyanti Prameswari
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

WhatsApp kembangkan fitur penerjemah untuk mudahkan obrolan beda bahasa

14 July 2024 17:48 Wib

Penerjemah AI DeepL dinilai bisa bantu UMKM tembus pasar global

23 August 2023 10:51 Wib, 2023

Ini Alat Canggih Penerjemah Percakapan Berbagai Bahasa

07 October 2017 14:24 Wib, 2017

Facebook Ujicoba Alat Penerjemah Pesan

03 July 2016 7:16 Wib, 2016

Key SHINee Sering Tirukan Penerjemah Berbahasa Indonesia

23 June 2014 10:51 Wib, 2014
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 December 2024 12:17 Wib

Menjadi produktif bisa bantu bertahan dalam menghadapi masalah

Lifestyle - 1 jam lalu

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib