Nairobi (ANTARA) - Tim yang menyisir hutan Shakahola di Kenya, lokasi kuburan massal yang terkait dengan aliran sesat yang ditemukan bulan lalu, menggali 22 jasad lagi sehingga totalnya menjadi lebih dari 200 jasad, kata polisi.
"Tim forensik kami pada hari ini menggali 22 jasad." kata kepala Kepolisian Rhodah Onyancha kepada awak media di Shakahola pada Sabtu waktu setempat.
Sedikitnya 201 jasad telah ditemukan sejak pertengahan April selama penyelidikan aliran sesat yang dipimpin Paul Mackenzie, seorang pastor yang memimpin Good News International Church.
Sang pastor dituduh telah memerintahkan pengikutnya untuk sengaja mati kelaparan.
Upaya untuk mengungkap kebenaran di balik kegiatan aliran sesat tersebut dan kondisi seputar kematian masih berlangsung.
Menurut polisi, warga setempat yang melaporkan kehilangan kerabatnya semakin bertambah.
Penyelidikan yang diluncurkan sejak bulan lalu mengungkapkan bahwa beberapa organ milik korban hilang, sehingga memunculkan kecurigaan adanya tindak kejahatan perdagangan organ manusia.
Sumber: Anadolu
"Tim forensik kami pada hari ini menggali 22 jasad." kata kepala Kepolisian Rhodah Onyancha kepada awak media di Shakahola pada Sabtu waktu setempat.
Sedikitnya 201 jasad telah ditemukan sejak pertengahan April selama penyelidikan aliran sesat yang dipimpin Paul Mackenzie, seorang pastor yang memimpin Good News International Church.
Sang pastor dituduh telah memerintahkan pengikutnya untuk sengaja mati kelaparan.
Upaya untuk mengungkap kebenaran di balik kegiatan aliran sesat tersebut dan kondisi seputar kematian masih berlangsung.
Menurut polisi, warga setempat yang melaporkan kehilangan kerabatnya semakin bertambah.
Penyelidikan yang diluncurkan sejak bulan lalu mengungkapkan bahwa beberapa organ milik korban hilang, sehingga memunculkan kecurigaan adanya tindak kejahatan perdagangan organ manusia.
Sumber: Anadolu