Ini alasan soda diet berbahaya untuk turunkan berat badan

Selasa, 16 Mei 2023 13:12 WIB

Jakarta (ANTARA) - Mengganti gula dengan pemanis lain seperti minuman soda “diet” (Diet Coke) tidak akan membantu menurunkan berat badan dan justru dapat menyebabkan masalah kesehatan, kata pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), seperti dikutip DailyMail, Senin.

Minuman bersoda banyak digemari orang karena kesegarannya. Namun, karena alasan kandungan gula kerap membuat orang beralih pada minuman soda "diet" yang diklaim nol gula.

Sayangnya, klaim minuman berkarbonasi itu terbantahkan oleh banyak studi. Para peneliti sepakat bahwa diet soda tetap berdampak buruk pada kesehatan karena kandungan pemanis buatan di dalamnya.

WHO menyarankan seseorang tidak beralih ke pemanis non-gula seperti aspartam, yang ditemukan pada Diet Coke, dalam upaya menurunkan berat badan atau mencegah penyakit terkait diet seperti diabetes tipe 2. Pemanis non-gula populer lainnya termasuk sakarin dan stevia.

Sebaliknya, seseorang perlu mempertimbangkan makan makanan dengan gula alami, seperti buah, serta tetap berpegang pada makanan dan minuman tanpa pemanis.

Baca juga: Cara biasakan konsumsi makanan sehat menurut pakar

Rekomendasi baru ini didasarkan pada tinjauan bukti sistematis yang menemukan penggunaan pemanis non-gula tidak memberikan manfaat jangka panjang dalam mengurangi lemak tubuh pada orang dewasa atau anak-anak.

Studi observasi jangka panjang menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi banyak alternatif gula, berisiko lebih tinggi mengalami obesitas, penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung atau stroke, dan diabetes.

Namun, beberapa uji klinis menunjukkan bahwa mengganti gula dengan pemanis lain dapat menyebabkan penurunan berat badan, tetapi hanya dalam jangka pendek.

Ada juga bukti bahwa beberapa pemanis memengaruhi keseimbangan bakteri usus, berpotensi menghambat pencernaan dan penyerapan nutrisi.

Baca juga: Jus buah delima bisa turunkan berat badan?

Tahun lalu, penelitian yang melibatkan 103.000 orang dewasa Prancis menyimpulkan bahwa pemanis dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan tidak boleh dianggap sebagai alternatif gula yang sehat dan aman.

WHO mengeluarkan pedoman tentang asupan gula pada tahun 2015, merekomendasikan agar orang dewasa dan anak-anak mengurangi asupan gula bebas harian hingga kurang dari 10 persen dari total asupan energi mereka.

Senada dengan WHO, peneliti nutrisi di Institut Quadram di Norwich, Dr Ian Johnson, menganjurkan untuk mengurangi konsumsi produk manufaktur yang mengandung gula bebas, seperti minuman yang dimaniskan dengan gula.

“Lebih baik menggunakan buah segar atau olahan ringan, sebagai sumber rasa manis, dan mungkin, dalam jangka panjang, untuk mencoba mengurangi rasa manis seseorang secara keseluruhan,” kata dia.

Baca juga: Tips diet sehat bagi penderita obesitas

Baca juga: Protein bisa bantu turunkan berat badan?

Baca juga: Berbagai mitos yang keliru tentang menaikkan berat badan

Pewarta : Pamela Sakina
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Diet mediterania dapat kurangi risiko hipertensi

23 April 2024 17:45 Wib

Bantu kurangi risiko penyakit gagal jantung dengan diet sayur dan rendah gula

17 April 2024 13:18 Wib

Minum cuka apel secara rutin bantu turunkan berat badan

04 April 2024 10:23 Wib

Konsumsi alpukat bisa tingkatkan kualitas diet harian

27 March 2024 10:48 Wib

Ini kumpulan cara hindari obesitas dan jaga berat badan

14 March 2024 12:36 Wib
Terpopuler

BMKG: Hujan ekstrem di Barito Utara baru terjadi dalam 37 tahun

Kabar Daerah - 12 May 2024 9:22 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib

Mainz lolos dari zona degradasi usai kandaskan Dortmund

Olahraga - 12 May 2024 17:17 Wib

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

Kinerja wasit dan Witan mendominasi pemberitaan media massa

Olahraga - 11 May 2024 8:14 Wib