Jakarta (ANTARA) - Perusahaan otomotif Korea Selatan Hyundai Motor Co. mengumumkan bahwa mereka akan memperkenalkan dua model kendaraan listrik di Jepang pada awal tahun depan dalam upaya untuk mendapatkan pangsa pasar di negara tetangga tersebut.
Hyundai Motor berencana meluncurkan Kona Electric pada musim gugur ini dan model IONIQ 5 N berperforma tinggi pada awal tahun depan, demikian disampaikan perusahaan dalam sebuah pernyataan, seperti disiarkan Yonhap, Selasa.
Pada bulan Mei tahun lalu, Hyundai kembali masuk ke pasar Jepang setelah 12 tahun meninggalkannya karena penjualan yang buruk.
Kembalinya Hyundai didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap kendaraan listrik yang memberikan peluang baru di pasar yang didominasi oleh Toyota Motor Corp.
Baca juga: Hyundai sediakan 117 IONIQ 5 untuk dukung KTT ASEAN
Hyundai memasuki pasar Jepang pada tahun 2001, namun kemudian menarik diri pada tahun 2009 setelah hanya menjual 15.000 mobil bensin selama perjalanan pertamanya.
Hyundai berusaha untuk menyediakan mobilitas berkelanjutan bagi pasar tersebut dengan moto "Progress for Humanity".
"Jepang adalah pasar di mana perusahaan harus belajar dan eksplorasi," kata Chief Executive Hyundai Chang Jae-hoon, pada Februari lalu.
Hyundai telah menjual mobil listrik bertenaga sel bahan bakar hidrogen Nexo dan crossover menengah IONIQ 5 melalui platform penjualan secara online tanpa adanya dealer.
Baca juga: Hyundai pamerkan kemampuan 'kemudi a la kepiting' di purwarupa Ioniq 5
Sejak tahun lalu hingga April ini, perusahaan telah menjual total 708 unit dari kedua model nol emisi ini di Jepang.
Hyundai meluncurkan IONIQ 5 di Jepang untuk bersaing dengan dua model lokal yang juga menggunakan tenaga baterai, yaitu SUV bZ4X dari Toyota Motor Corp. dan SUV Ariya dari Nissan Motor Co.
Perusahaan yang memproduksi sedan Sonata dan SUV Palisade itu telah meluncurkan Program Hyundai Assurance untuk melayani pelanggan Jepang dengan lebih baik.
Melalui program ini, pembeli model nol emisi Hyundai di Jepang dapat menerima pemeriksaan rutin selama tiga tahun, serta sekitar 1 juta won (Rp11 juta) dalam bentuk uang tunai untuk perbaikan eksterior.
Hyundai Motor berencana meluncurkan Kona Electric pada musim gugur ini dan model IONIQ 5 N berperforma tinggi pada awal tahun depan, demikian disampaikan perusahaan dalam sebuah pernyataan, seperti disiarkan Yonhap, Selasa.
Pada bulan Mei tahun lalu, Hyundai kembali masuk ke pasar Jepang setelah 12 tahun meninggalkannya karena penjualan yang buruk.
Kembalinya Hyundai didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap kendaraan listrik yang memberikan peluang baru di pasar yang didominasi oleh Toyota Motor Corp.
Baca juga: Hyundai sediakan 117 IONIQ 5 untuk dukung KTT ASEAN
Hyundai memasuki pasar Jepang pada tahun 2001, namun kemudian menarik diri pada tahun 2009 setelah hanya menjual 15.000 mobil bensin selama perjalanan pertamanya.
Hyundai berusaha untuk menyediakan mobilitas berkelanjutan bagi pasar tersebut dengan moto "Progress for Humanity".
"Jepang adalah pasar di mana perusahaan harus belajar dan eksplorasi," kata Chief Executive Hyundai Chang Jae-hoon, pada Februari lalu.
Hyundai telah menjual mobil listrik bertenaga sel bahan bakar hidrogen Nexo dan crossover menengah IONIQ 5 melalui platform penjualan secara online tanpa adanya dealer.
Baca juga: Hyundai pamerkan kemampuan 'kemudi a la kepiting' di purwarupa Ioniq 5
Sejak tahun lalu hingga April ini, perusahaan telah menjual total 708 unit dari kedua model nol emisi ini di Jepang.
Hyundai meluncurkan IONIQ 5 di Jepang untuk bersaing dengan dua model lokal yang juga menggunakan tenaga baterai, yaitu SUV bZ4X dari Toyota Motor Corp. dan SUV Ariya dari Nissan Motor Co.
Perusahaan yang memproduksi sedan Sonata dan SUV Palisade itu telah meluncurkan Program Hyundai Assurance untuk melayani pelanggan Jepang dengan lebih baik.
Melalui program ini, pembeli model nol emisi Hyundai di Jepang dapat menerima pemeriksaan rutin selama tiga tahun, serta sekitar 1 juta won (Rp11 juta) dalam bentuk uang tunai untuk perbaikan eksterior.