Solo (ANTARA) - Penyanyi sekaligus salah satu pengurus DPP Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Once Mekel menyatakan musik mempunyai kekuatan untuk menyatukan bangsa.
"Musik bisa diandalkan untuk kebudayaan, termasuk nasionalisme Indonesia. Dulu musik berperan dalam membangkitkan nasionalisme kita," katanya pada acara Festival Kebangsaan dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Minggu.
Ia mengatakan musik merupakan seni yang paling dekat dengan manusia serta selalu memiliki kekuatan untuk menyatukan lintas generasi.
"Saya punya teori sendiri, DNA musik paling berpengaruh pada usia 17, paling tidak 20 tahun. Kesukaan kita pada musik di usia tersebut sangat menentukan selera kita selanjutnya," katanya.
Selain itu, menurut dia, musik memiliki kekuatan luar biasa untuk terus memberikan semangat. Oleh karena itu, ia berharap musik bisa bergerak ke depan untuk mempersatukan bangsa ini.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UNS Jamal Wiwoho mengapresiasi kegiatan festival tersebut. Bahkan, ia berharap kegiatan tersebut tidak hanya terselenggara di kampus UNS tetapi juga kampus perguruan tinggi lain.
"Harapannya tidak hanya di UNS tetapi roadshow ini juga bisa dilakukan di luar UNS," katanya.
Ia mengatakan Festival Kebangsaan yang dimeriahkan oleh sejumlah musisi tanah air tersebut merupakan satu ajang yang langka. Apalagi kegiatan tersebut diselenggarakan di kampus.
"Setidaknya di dunia kampus, bercampur bersama musisi, penyanyi untuk menggabungkan bersama semangat gerakan kebangsaan," katanya.
Kaitannya dengan Kebangkitan Nasional, lanjut dia, esensi dari gerakan tersebut berasal dari kampus. Termasuk Solo yang juga menjadi episentrum Kebangkitan Nasional.
"Bukan hanya 115 tahun lalu tetapi juga sekarang. Banyak yang ke Solo, ngalab berkah untuk persatuan, perdamaian," katanya.
Sementara itu, beberapa pelaku seni lain yang juga mengisi Dialog Kebangsaan dengan tema Musik Dalam Gerakan Kebangsaan tersebut di antaranya Sujiwo Tejo, musisi Alffi Rev dan penyanyi Raissa Anggiani.
"Musik bisa diandalkan untuk kebudayaan, termasuk nasionalisme Indonesia. Dulu musik berperan dalam membangkitkan nasionalisme kita," katanya pada acara Festival Kebangsaan dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Minggu.
Ia mengatakan musik merupakan seni yang paling dekat dengan manusia serta selalu memiliki kekuatan untuk menyatukan lintas generasi.
"Saya punya teori sendiri, DNA musik paling berpengaruh pada usia 17, paling tidak 20 tahun. Kesukaan kita pada musik di usia tersebut sangat menentukan selera kita selanjutnya," katanya.
Selain itu, menurut dia, musik memiliki kekuatan luar biasa untuk terus memberikan semangat. Oleh karena itu, ia berharap musik bisa bergerak ke depan untuk mempersatukan bangsa ini.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UNS Jamal Wiwoho mengapresiasi kegiatan festival tersebut. Bahkan, ia berharap kegiatan tersebut tidak hanya terselenggara di kampus UNS tetapi juga kampus perguruan tinggi lain.
"Harapannya tidak hanya di UNS tetapi roadshow ini juga bisa dilakukan di luar UNS," katanya.
Ia mengatakan Festival Kebangsaan yang dimeriahkan oleh sejumlah musisi tanah air tersebut merupakan satu ajang yang langka. Apalagi kegiatan tersebut diselenggarakan di kampus.
"Setidaknya di dunia kampus, bercampur bersama musisi, penyanyi untuk menggabungkan bersama semangat gerakan kebangsaan," katanya.
Kaitannya dengan Kebangkitan Nasional, lanjut dia, esensi dari gerakan tersebut berasal dari kampus. Termasuk Solo yang juga menjadi episentrum Kebangkitan Nasional.
"Bukan hanya 115 tahun lalu tetapi juga sekarang. Banyak yang ke Solo, ngalab berkah untuk persatuan, perdamaian," katanya.
Sementara itu, beberapa pelaku seni lain yang juga mengisi Dialog Kebangsaan dengan tema Musik Dalam Gerakan Kebangsaan tersebut di antaranya Sujiwo Tejo, musisi Alffi Rev dan penyanyi Raissa Anggiani.