Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mensosialisasikan terkait kebencanaan seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta banjir yang sering melanda sejumlah daerah di kota setempat.
Kepala BPBD Palangka Raya Emi Abriyani di Palangka Raya, Senin, mengatakan kegiatan sosialisasi ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan tajuk BPBD Goes To School atau pergi ke sekolah dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman terhadap pelajar pada kondisi cuaca ekstrim dan karhutla.
"Harapan kami dengan adanya kegiatan tersebut agar adik-adik pelajar di Palangka Raya ini bisa memahami bencana-bencana apa saja yang sering terjadi di wilayah Kota Palangka Raya," katanya.
Emi menuturkan, kegiatan sosialisasi yang dilakukan BPBD Kota setempat yakni di SMPN-1, 2, 3, 4, SMP Muhammadiyah dan NU Palangka Raya. Dengan memberikan pemahaman-pemahaman terkait kebencanaan yang sering melanda yang sering melanda daerah setempat, maka pelajar tersebut nantinya akan memahami apa yang harus mereka lakukan.
Baik itu ketika menjadi korban bencana maupun tindakan yang harus mereka lakukan, sehingga mereka juga dapat berpartisipasi untuk menanggulangi misalnya adanya karhutla.
"Ketika ada kejadian karhutla, mereka bisa melaporkan peristiwa itu ke instansi terkait yang berada di sekitar lokasi kejadian, sehingga kejadian itu dapat segera ditangani dengan cepat oleh petugas dari instansi terkait," bebernya.
Semantara itu di lokasi yang berbeda Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan di BPBD Kota Palangka Raya Heri Fauzi juga mengajak kepada para pelajar tersebut agar bisa bekerja sama dengan cara bahu-membahu dalam memberikan informasi terkait apabila ada terjadi bencana.
Salah satunya seperti yang saat ini cuaca yang cukup panas yang ekstrim bisa mengakibatkan terjadi karhutla. Apabila mereka aktif dalam menginformasikan adanya bencana yang melanda di daerah setempat.
Karena dengan ke aktiban tersebut tentunya ancaman bencana-bencana yang bisa mengganggu daerah tidak akan melanda daerah setempat, karena apabila terjadi bencana tentunya akan mengganggu aktivitas masyarakat luas.
"Ya kita minta setelah adanya sosialisasi ini, para pelajar ini benar-benar bisa mempraktikkan apa yang kita inginkan yakni berkolaborasi menjaga hutan agar tidak terbakar," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun hingga sampai saat ini untuk kasus karhutla dan bencana banjir dalam beberapa bulan ini memang tidak ada terjadi. Namun pada tahun ini banjir tahunan yang melanda kawasan pemukiman warga pernah terjadi.
Namun banjir yang melanda tidak ada memakan korban jiwa, bahkan antisipasi dari pemerintah setempat juga sudah dilakukan agar masyarakat tidak menjadi korban jiwa akibat arus air yang merendam pemukiman warga.
Kepala BPBD Palangka Raya Emi Abriyani di Palangka Raya, Senin, mengatakan kegiatan sosialisasi ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan tajuk BPBD Goes To School atau pergi ke sekolah dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman terhadap pelajar pada kondisi cuaca ekstrim dan karhutla.
"Harapan kami dengan adanya kegiatan tersebut agar adik-adik pelajar di Palangka Raya ini bisa memahami bencana-bencana apa saja yang sering terjadi di wilayah Kota Palangka Raya," katanya.
Emi menuturkan, kegiatan sosialisasi yang dilakukan BPBD Kota setempat yakni di SMPN-1, 2, 3, 4, SMP Muhammadiyah dan NU Palangka Raya. Dengan memberikan pemahaman-pemahaman terkait kebencanaan yang sering melanda yang sering melanda daerah setempat, maka pelajar tersebut nantinya akan memahami apa yang harus mereka lakukan.
Baik itu ketika menjadi korban bencana maupun tindakan yang harus mereka lakukan, sehingga mereka juga dapat berpartisipasi untuk menanggulangi misalnya adanya karhutla.
"Ketika ada kejadian karhutla, mereka bisa melaporkan peristiwa itu ke instansi terkait yang berada di sekitar lokasi kejadian, sehingga kejadian itu dapat segera ditangani dengan cepat oleh petugas dari instansi terkait," bebernya.
Semantara itu di lokasi yang berbeda Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan di BPBD Kota Palangka Raya Heri Fauzi juga mengajak kepada para pelajar tersebut agar bisa bekerja sama dengan cara bahu-membahu dalam memberikan informasi terkait apabila ada terjadi bencana.
Salah satunya seperti yang saat ini cuaca yang cukup panas yang ekstrim bisa mengakibatkan terjadi karhutla. Apabila mereka aktif dalam menginformasikan adanya bencana yang melanda di daerah setempat.
Karena dengan ke aktiban tersebut tentunya ancaman bencana-bencana yang bisa mengganggu daerah tidak akan melanda daerah setempat, karena apabila terjadi bencana tentunya akan mengganggu aktivitas masyarakat luas.
"Ya kita minta setelah adanya sosialisasi ini, para pelajar ini benar-benar bisa mempraktikkan apa yang kita inginkan yakni berkolaborasi menjaga hutan agar tidak terbakar," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun hingga sampai saat ini untuk kasus karhutla dan bencana banjir dalam beberapa bulan ini memang tidak ada terjadi. Namun pada tahun ini banjir tahunan yang melanda kawasan pemukiman warga pernah terjadi.
Namun banjir yang melanda tidak ada memakan korban jiwa, bahkan antisipasi dari pemerintah setempat juga sudah dilakukan agar masyarakat tidak menjadi korban jiwa akibat arus air yang merendam pemukiman warga.