Sukamara (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah Agus Mulyanto meminta masyarakat tidak membakar lahan terlebih kondisi cuaca saat ini panas ekstrem.
“Kita ketahui bersama saat ini kondisi cuaca di beberapa wilayah terbilang sangat panas. Karena itu, kami minta masyarakat tidak membuka lahan dengan cara dibakar karena dapat dengan mudah menyebar,” katanya di Sukamara, Senin.
Menurutnya, hingga saat ini sudah terdapat 12 hotspot yang terpantau di wilayah setempat. Bahkan sebelumnya juga terjadi kebakaran di daerah pesisir dengan luasan mencapai lima hektare karena berada di atas lahan pasir dan padang rumput.
“Kita selalu melakukan patroli dan memberikan edukasi kepada masyarakat,” terangnya.
Hal ini sesuai arahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, agar menjaga daerah masing-masing dari karhutla yang kemungkinan bisa terjadi.
“Ini juga menjadi perhatian serius dari Bapak Bupati, supaya daerah ini terhindar dari bencana karhutla. Berdasarkan data yang diperoleh dari Januari hingga Mei 2023, titik hotspot terbanyak masih berada di daerah pesisir,” tuturnya.
Baca juga: Sejumlah pejabat lingkup Pemkab Sukamara bergeser
Karena itu, diharapkan masyarakat sekitar juga ikut serta membantu mengantisipasi terjadinya karhutla di wilayah setempat. Salah satunya dengan tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
“Kita selalu siap siaga mengantisipasi karhutla di daerah ini khususnya wilayah pesisir yang terbilang masih banyak lahan padang rumput. Memang, untuk armada yang bisa menembus ke dalam belum ada, jadi kami biasanya menggunakan sistem manual,” tutupnya.
Baca juga: Pemkab Sukamara benahi jalan di wilayah perkotaan
Baca juga: Wabup Sukamara ajak masyarakat saling menghargai dalam keberagaman
Baca juga: Lapas Sukamara sukses kembangkan jagung hibrida
“Kita ketahui bersama saat ini kondisi cuaca di beberapa wilayah terbilang sangat panas. Karena itu, kami minta masyarakat tidak membuka lahan dengan cara dibakar karena dapat dengan mudah menyebar,” katanya di Sukamara, Senin.
Menurutnya, hingga saat ini sudah terdapat 12 hotspot yang terpantau di wilayah setempat. Bahkan sebelumnya juga terjadi kebakaran di daerah pesisir dengan luasan mencapai lima hektare karena berada di atas lahan pasir dan padang rumput.
“Kita selalu melakukan patroli dan memberikan edukasi kepada masyarakat,” terangnya.
Hal ini sesuai arahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, agar menjaga daerah masing-masing dari karhutla yang kemungkinan bisa terjadi.
“Ini juga menjadi perhatian serius dari Bapak Bupati, supaya daerah ini terhindar dari bencana karhutla. Berdasarkan data yang diperoleh dari Januari hingga Mei 2023, titik hotspot terbanyak masih berada di daerah pesisir,” tuturnya.
Baca juga: Sejumlah pejabat lingkup Pemkab Sukamara bergeser
Karena itu, diharapkan masyarakat sekitar juga ikut serta membantu mengantisipasi terjadinya karhutla di wilayah setempat. Salah satunya dengan tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
“Kita selalu siap siaga mengantisipasi karhutla di daerah ini khususnya wilayah pesisir yang terbilang masih banyak lahan padang rumput. Memang, untuk armada yang bisa menembus ke dalam belum ada, jadi kami biasanya menggunakan sistem manual,” tutupnya.
Baca juga: Pemkab Sukamara benahi jalan di wilayah perkotaan
Baca juga: Wabup Sukamara ajak masyarakat saling menghargai dalam keberagaman
Baca juga: Lapas Sukamara sukses kembangkan jagung hibrida