Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah terus berupaya meningkatkan karakter peserta didik yang berada di setiap sekolah setempat.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Jayani, di Palangka Raya, Jumat, mengatakan para pendidik diajak mendorong siswa mengenali siapa dirinya dan menjelaskan apa makna dari sesuatu yang tengah dipelajari.
"Berikutnya, bagaimana situasi harus dibangun sehingga siswa sudah memiliki cukup ruang untuk tumbuh kembang sesuai kodrat," katanya.
Dia menuturkan, setiap guru tidak hanya diminta untuk mampu memberikan pengajaran yang terbaik dengan pola mengajar diferensiasi, tetapi juga lebih mendalam dan bermakna.
Pemenuhan capaian pembelajaran tidak hanya dibatasi dalam satu tahun ajaran, namun memiliki durasi yang lebih fleksibel yaitu pada fase fondasi di satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pada fase A Usia Mental tujuh tahun dan umumnya kelas I dan kelas II.
Capaian pembelajaran PAUD (TK/RA) merupakan fase fondasi. Pengertian fase fondasi PAUD adalah fase yang menjadi pijakan pertama anak di dunia pendidikan dan tujuannya adalah memfasilitasi tumbuh kembang anak secara optimal, yang tidak hanya siap bersekolah.
"Namun lebih siap menempuh perjalanannya dalam berkembang dan berperan di masa depan anak dikemudian hari," ucapnya.
Jayani menambahkan, Disdik Kota Palangka Raya terus-menerus mengupayakan peningkatan pemerataan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini.
Upaya peningkatan kualitas tersebut diperkuat melalui Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan, sehingga tercapai indikator layanan pendidikan berkualitas yang diharapkan.
"Saya menekankan, pendidikan anak usia dini merupakan pijakan pertama dari seluruh rangkaian layanan pendidikan dan bertujuan agar setiap anak memiliki kemampuan fondasi agar dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat," demikian Jayani yang juga mantan Kepala SMP Negeri 1-2 Palangka Raya itu.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Jayani, di Palangka Raya, Jumat, mengatakan para pendidik diajak mendorong siswa mengenali siapa dirinya dan menjelaskan apa makna dari sesuatu yang tengah dipelajari.
"Berikutnya, bagaimana situasi harus dibangun sehingga siswa sudah memiliki cukup ruang untuk tumbuh kembang sesuai kodrat," katanya.
Dia menuturkan, setiap guru tidak hanya diminta untuk mampu memberikan pengajaran yang terbaik dengan pola mengajar diferensiasi, tetapi juga lebih mendalam dan bermakna.
Pemenuhan capaian pembelajaran tidak hanya dibatasi dalam satu tahun ajaran, namun memiliki durasi yang lebih fleksibel yaitu pada fase fondasi di satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pada fase A Usia Mental tujuh tahun dan umumnya kelas I dan kelas II.
Capaian pembelajaran PAUD (TK/RA) merupakan fase fondasi. Pengertian fase fondasi PAUD adalah fase yang menjadi pijakan pertama anak di dunia pendidikan dan tujuannya adalah memfasilitasi tumbuh kembang anak secara optimal, yang tidak hanya siap bersekolah.
"Namun lebih siap menempuh perjalanannya dalam berkembang dan berperan di masa depan anak dikemudian hari," ucapnya.
Jayani menambahkan, Disdik Kota Palangka Raya terus-menerus mengupayakan peningkatan pemerataan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini.
Upaya peningkatan kualitas tersebut diperkuat melalui Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan, sehingga tercapai indikator layanan pendidikan berkualitas yang diharapkan.
"Saya menekankan, pendidikan anak usia dini merupakan pijakan pertama dari seluruh rangkaian layanan pendidikan dan bertujuan agar setiap anak memiliki kemampuan fondasi agar dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat," demikian Jayani yang juga mantan Kepala SMP Negeri 1-2 Palangka Raya itu.