Palangka Raya (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR), Provinsi Kalimantan Tengah kini resmi diperkuat dengan kehadiran seorang guru besar pertama yang fokus pada bidang ilmu evaluasi pendidikan.
"Saat ini kami telah memiliki satu guru besar pertama. Pengukuhan Dr Bulkani MPd sebagai guru besar atau profesor sendiri dijadwalkan Rabu, 14 Juni mendatang," kata Wakil Rektor 2 UMPR Rida Respati MT di Palangka Raya, Senin.
Rida yang juga panitia pengukuhan guru besar pertama di UMPR itu menerangkan, saat ini tahapan persiapan acara telah mencapai 90 persen. Rencananya pengukuhan akan dihadiri para tokoh, akademisi, keluarga dan berbagai kalangan.
"Ini adalah pengukuhan guru besar pertama di UMPR. Ini menjadi inspirasi bagi civitas akademika UMPR untuk terus bersemangat menempuh pendidikan," kata wanita berhijab itu.
Rida mengatakan, Bulkani yang kini menjadi Profesor itu merupakan Ketua Badan Pembina Harian UMPR dan Dosen Sekolah Dasar (SD), Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) UMPR.
Baca juga: Kemendikbudristek-UMPR kerja sama peningkatan SDM LKP
Menurut dia, Bulkani sudah sepantasnya menyandang gelar Guru Besar Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Tidak hanya dinilai cakap secara akademik, tapi eksistensi dan konsistensi yang selama ini ditunjukkan, sudah akan menjadi panutan bagi para dosen dalam bidang tersebut.
"Tentunya, kami seluruh civitas akademika UMPR sangat berbangga karena kami bersama orang yang hebat dan beliau juga merupakan seorang profesor pertama di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya," katanya.
Lahirnya Guru Besar pertama mencetak sejarah baru bagi universitas swasta terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah. Apalagi, puncak karir seorang dosen adalah menjadi seorang guru besar atau bergelar profesor.
Dengan penetapan Dr Bulkani menjadi seorang guru besar, UMPR seolah mendapatkan angin segar perubahan dan meningkatkan kemajuan lembaga pendidikan di perguruan tinggi.
Apalagi, perbaikan kualitas pendidikan di perguruan tinggi tidak hanya dari sarana prasarana fisik, tetapi juga terkait dengan pelaksanaan pembinaan dosen sebagai investasi SDM dalam jangka panjang.
Baca juga: Mendag Zulhas bersama Uya Kuya dan Siti KDI ramaikan "Night Market" UMPR
Baca juga: Wali kota siapkan program semua warga Palangka Raya jadi sarjana
Baca juga: Pasha Ungu-Uya Kuya akan hadiri "night market" UMPR
"Saat ini kami telah memiliki satu guru besar pertama. Pengukuhan Dr Bulkani MPd sebagai guru besar atau profesor sendiri dijadwalkan Rabu, 14 Juni mendatang," kata Wakil Rektor 2 UMPR Rida Respati MT di Palangka Raya, Senin.
Rida yang juga panitia pengukuhan guru besar pertama di UMPR itu menerangkan, saat ini tahapan persiapan acara telah mencapai 90 persen. Rencananya pengukuhan akan dihadiri para tokoh, akademisi, keluarga dan berbagai kalangan.
"Ini adalah pengukuhan guru besar pertama di UMPR. Ini menjadi inspirasi bagi civitas akademika UMPR untuk terus bersemangat menempuh pendidikan," kata wanita berhijab itu.
Rida mengatakan, Bulkani yang kini menjadi Profesor itu merupakan Ketua Badan Pembina Harian UMPR dan Dosen Sekolah Dasar (SD), Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) UMPR.
Baca juga: Kemendikbudristek-UMPR kerja sama peningkatan SDM LKP
Menurut dia, Bulkani sudah sepantasnya menyandang gelar Guru Besar Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Tidak hanya dinilai cakap secara akademik, tapi eksistensi dan konsistensi yang selama ini ditunjukkan, sudah akan menjadi panutan bagi para dosen dalam bidang tersebut.
"Tentunya, kami seluruh civitas akademika UMPR sangat berbangga karena kami bersama orang yang hebat dan beliau juga merupakan seorang profesor pertama di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya," katanya.
Lahirnya Guru Besar pertama mencetak sejarah baru bagi universitas swasta terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah. Apalagi, puncak karir seorang dosen adalah menjadi seorang guru besar atau bergelar profesor.
Dengan penetapan Dr Bulkani menjadi seorang guru besar, UMPR seolah mendapatkan angin segar perubahan dan meningkatkan kemajuan lembaga pendidikan di perguruan tinggi.
Apalagi, perbaikan kualitas pendidikan di perguruan tinggi tidak hanya dari sarana prasarana fisik, tetapi juga terkait dengan pelaksanaan pembinaan dosen sebagai investasi SDM dalam jangka panjang.
Baca juga: Mendag Zulhas bersama Uya Kuya dan Siti KDI ramaikan "Night Market" UMPR
Baca juga: Wali kota siapkan program semua warga Palangka Raya jadi sarjana
Baca juga: Pasha Ungu-Uya Kuya akan hadiri "night market" UMPR