Jakarta (ANTARA) - Atlet bulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie mengatakan bertanding di Istora Senayan Jakarta memberikannya semangat yang berkali-kali lipat karena dukungan tak berkesudahan dari para suporter.
“Dibilang nyaman (bermain di Istora) sih, bukan, tapi lebih ke semangatnya bertambah berkali-kali lipat karena dukungan penonton. Sebagai atlet Indonesia kami bangga bisa membawa nama Indonesia dan bermain di Indonesia, bersama dengan dukungan penonton,” kata Jonatan saat jumpa pers usai pertandingan babak 32 besar Indonesia Open 2023 di Istora Senayan Jakarta, Rabu.
Saat disinggung mengenai edisi terakhir Indonesia Open yang digelar di Istora tahun ini, atlet tunggal putra peringkat tujuh dunia itu mengatakan dirinya merasa senang sekaligus sedih, karena Istora memiliki banyak kenangan manis buatnya. Sebut saja kemenangan ikonis Jonatan di Asian Games 2018, hingga pencapaiannya baru-baru ini yang keluar sebagai juara Indonesia Masters 2023.
Adapun Indonesia Open 2023 merupakan edisi terakhir yang digelar di Istora karena pada tahun depan turnamen Super 1.000 tersebut akan berpindah ke Indoor Multifunction Stadium (IMS) Gelora Bung Karno (GBK) dengan kapasitas 17 ribu kursi.
“Kalau misalnya tahun depan kita akan pindah (ke Indonesia Arena), maka ada kabar baik dan buruk. Para atlet sudah merasa Istora ini iconic banget dan kita selalu main di sini selama berpuluh-puluh tahun. Aura dan atmosfernya memang beda. Kita tidak tahu di tahun depan di Indonesia Arena akan seperti apa. Tapi, kabar baiknya adalah kapastiasnya lebih banyak dan membuat para penggemar yang nonton lebih banyak untuk ikut mendukung kita,” ujar pemain yang juga akrab disapa Jojo itu.
Di sisi lain, Jonatan yang berhasil melaju ke babak 16 besar setelah mengalahkan wakil Jepang Kanta Tsuneyama melalui dua gim langsung 21-17 dan 21-10 itu mengaku tidak ingin lengah dalam menghadapi babak berikutnya, termasuk kemungkinan untuk bertemu sesama wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dalam waktu dekat.
“Target kita dari awal adalah siapa pun (atletnya) yang penting tunggal putra bisa membawa nama Indonesia. Terlepas siapa pun yang menang di antara kita, kita akan lakukan yang terbaik di momen itu, dan tetap support siapa pun yang maju ke babak berikutnya. Tidak ada yang gimana-gimana, yang penting tunggal putra bisa memberikan yang terbaik di Indonesia Open,” ujar Jonatan.
Dengan kemenangan ini, ia akan bertemu dengan pemenang dari laga antara Toma Junior Popov dari Prancis kontra Lin Chun Yi dari Taiwan di babak kedua turnamen berlevel Super 1000 BWF itu.
“Dibilang nyaman (bermain di Istora) sih, bukan, tapi lebih ke semangatnya bertambah berkali-kali lipat karena dukungan penonton. Sebagai atlet Indonesia kami bangga bisa membawa nama Indonesia dan bermain di Indonesia, bersama dengan dukungan penonton,” kata Jonatan saat jumpa pers usai pertandingan babak 32 besar Indonesia Open 2023 di Istora Senayan Jakarta, Rabu.
Saat disinggung mengenai edisi terakhir Indonesia Open yang digelar di Istora tahun ini, atlet tunggal putra peringkat tujuh dunia itu mengatakan dirinya merasa senang sekaligus sedih, karena Istora memiliki banyak kenangan manis buatnya. Sebut saja kemenangan ikonis Jonatan di Asian Games 2018, hingga pencapaiannya baru-baru ini yang keluar sebagai juara Indonesia Masters 2023.
Adapun Indonesia Open 2023 merupakan edisi terakhir yang digelar di Istora karena pada tahun depan turnamen Super 1.000 tersebut akan berpindah ke Indoor Multifunction Stadium (IMS) Gelora Bung Karno (GBK) dengan kapasitas 17 ribu kursi.
“Kalau misalnya tahun depan kita akan pindah (ke Indonesia Arena), maka ada kabar baik dan buruk. Para atlet sudah merasa Istora ini iconic banget dan kita selalu main di sini selama berpuluh-puluh tahun. Aura dan atmosfernya memang beda. Kita tidak tahu di tahun depan di Indonesia Arena akan seperti apa. Tapi, kabar baiknya adalah kapastiasnya lebih banyak dan membuat para penggemar yang nonton lebih banyak untuk ikut mendukung kita,” ujar pemain yang juga akrab disapa Jojo itu.
Di sisi lain, Jonatan yang berhasil melaju ke babak 16 besar setelah mengalahkan wakil Jepang Kanta Tsuneyama melalui dua gim langsung 21-17 dan 21-10 itu mengaku tidak ingin lengah dalam menghadapi babak berikutnya, termasuk kemungkinan untuk bertemu sesama wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dalam waktu dekat.
“Target kita dari awal adalah siapa pun (atletnya) yang penting tunggal putra bisa membawa nama Indonesia. Terlepas siapa pun yang menang di antara kita, kita akan lakukan yang terbaik di momen itu, dan tetap support siapa pun yang maju ke babak berikutnya. Tidak ada yang gimana-gimana, yang penting tunggal putra bisa memberikan yang terbaik di Indonesia Open,” ujar Jonatan.
Dengan kemenangan ini, ia akan bertemu dengan pemenang dari laga antara Toma Junior Popov dari Prancis kontra Lin Chun Yi dari Taiwan di babak kedua turnamen berlevel Super 1000 BWF itu.