Palangka Raya (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sigit K Yunianto meminta pemerintah setempat untuk siaga dalam menghadapi musim kemarau tahun ini seperti kebakaran hutan dan lahan atau karhutla, serta sulitnya ketersediaan air bersih.
"Sekarang ini kan sudah mulai memasuki musim kemarau, di beberapa lokasi di Kota Palangka Raya sudah mulai terjadi adanya karhutla," ujar Ketua DPRD, Sigit K Yunianto di Palangka Raya, Rabu.
Sigit mengatakan, Pemerintah Kota Palangka Raya harus sudah memetakan daerah-daerah mana saja yang rawan karhutla, kekeringan atau kesulitan air bersih, dan wabah penyakit dampak dari musim kemarau.
"Perlu itu pemetaan, misal daerah Kecamatan Sebangau dan Jekan Raya itu merupakan daerah rawan karhutla, dan lainnya," kata Sigit.
Selain itu, Pemerintah Kota Palangka Raya juga harus menyiagakan petugas puskesmas untuk menangani masalah kesehatan yang sering muncul selama musim kemarau seperti diare, muntaber, flu, batuk, infeksi saluran pernafasan dan penyakit mata.
Baca juga: DLH Palangka Raya bangun pusat daur ulang sampah
"Musim kemarau kan juga berdampak pada kesehatan masyarakat, misal ISPA, flu, batuk, dan penyakit lainnya, jadi SDM kesehatan juga harus siap dalam memberikan pelayanan nantinya," terangnya.
Selain melakukan pencegahan seperti sosialisasi kepada masyarakat saat memasuki kemarau, pemkot juga harus mengoptimalkan kesiapan sumber daya manusia dalam menghadapi musim yang rawan karhutla dan kekeringan tersebut.
"Semua harus saling bersinergi, dari pemkot, TNI, Polri dan juga masyarakat harus sama-sama menjaga agar hal-hal yang merugikan pada musim kemarau bisa diantisipasi," terang Poltisi PDI Perjuangan tersebut.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah memetakan dua kecamatan yang menjadi prioritas dalam penanganan karhutla di wilayahnya, yakni Sebangau dan Jekan Raya.
"Saat ini wilayah prioritas dalam penanganan karhutla yakni Kecamatan Jekan Raya dan Kecamatan Sebangau," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani.
Baca juga: Palangka Raya canangkan 30 Kampung Iklim
Baca juga: DPRD Kalteng bersyukur pengrusakan PAUD di Palangka Raya tak ada motif negatif
Baca juga: Pemprov Kalimantan Tengah dukung pendirian Fakultas Kedokteran UMPR
"Sekarang ini kan sudah mulai memasuki musim kemarau, di beberapa lokasi di Kota Palangka Raya sudah mulai terjadi adanya karhutla," ujar Ketua DPRD, Sigit K Yunianto di Palangka Raya, Rabu.
Sigit mengatakan, Pemerintah Kota Palangka Raya harus sudah memetakan daerah-daerah mana saja yang rawan karhutla, kekeringan atau kesulitan air bersih, dan wabah penyakit dampak dari musim kemarau.
"Perlu itu pemetaan, misal daerah Kecamatan Sebangau dan Jekan Raya itu merupakan daerah rawan karhutla, dan lainnya," kata Sigit.
Selain itu, Pemerintah Kota Palangka Raya juga harus menyiagakan petugas puskesmas untuk menangani masalah kesehatan yang sering muncul selama musim kemarau seperti diare, muntaber, flu, batuk, infeksi saluran pernafasan dan penyakit mata.
Baca juga: DLH Palangka Raya bangun pusat daur ulang sampah
"Musim kemarau kan juga berdampak pada kesehatan masyarakat, misal ISPA, flu, batuk, dan penyakit lainnya, jadi SDM kesehatan juga harus siap dalam memberikan pelayanan nantinya," terangnya.
Selain melakukan pencegahan seperti sosialisasi kepada masyarakat saat memasuki kemarau, pemkot juga harus mengoptimalkan kesiapan sumber daya manusia dalam menghadapi musim yang rawan karhutla dan kekeringan tersebut.
"Semua harus saling bersinergi, dari pemkot, TNI, Polri dan juga masyarakat harus sama-sama menjaga agar hal-hal yang merugikan pada musim kemarau bisa diantisipasi," terang Poltisi PDI Perjuangan tersebut.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah memetakan dua kecamatan yang menjadi prioritas dalam penanganan karhutla di wilayahnya, yakni Sebangau dan Jekan Raya.
"Saat ini wilayah prioritas dalam penanganan karhutla yakni Kecamatan Jekan Raya dan Kecamatan Sebangau," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani.
Baca juga: Palangka Raya canangkan 30 Kampung Iklim
Baca juga: DPRD Kalteng bersyukur pengrusakan PAUD di Palangka Raya tak ada motif negatif
Baca juga: Pemprov Kalimantan Tengah dukung pendirian Fakultas Kedokteran UMPR