Los Angeles (ANTARA) - Pusat Prediksi Lingkungan Nasional (National Centers for Environmental Prediction/NCEP) Amerika Serikat (AS) menyebut suhu global terpanas yang pernah tercatat dilaporkan terjadi pada pekan ini..
Menurut data NCEP, Selasa (4/7) menjadi hari terpanas di Bumi setidaknya sejak tahun 1979 dengan suhu rata-rata global mencapai 62,92 derajat Fahrenheit (17,18 derajat Celsius).
Para ahli mengatakan bahwa rekor suhu tertinggi itu dipicu oleh sejumlah faktor, termasuk pemanasan global, kembalinya pola El Nino, dan awal musim panas di belahan Bumi utara.
Level panas yang berbahaya terus melanda AS bagian Selatan, Barat, dan Barat Tengah pada Rabu (5/7), menurut data dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (National Oceanic and Atmospheric Administration/NOAA) AS.
Sekitar 46,6 juta orang, atau 14 persen dari populasi AS, tinggal di daerah-daerah yang diperkirakan akan mengalami level panas yang berbahaya, lansir New York Times.
Menurut data NCEP, Selasa (4/7) menjadi hari terpanas di Bumi setidaknya sejak tahun 1979 dengan suhu rata-rata global mencapai 62,92 derajat Fahrenheit (17,18 derajat Celsius).
Para ahli mengatakan bahwa rekor suhu tertinggi itu dipicu oleh sejumlah faktor, termasuk pemanasan global, kembalinya pola El Nino, dan awal musim panas di belahan Bumi utara.
Level panas yang berbahaya terus melanda AS bagian Selatan, Barat, dan Barat Tengah pada Rabu (5/7), menurut data dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (National Oceanic and Atmospheric Administration/NOAA) AS.
Sekitar 46,6 juta orang, atau 14 persen dari populasi AS, tinggal di daerah-daerah yang diperkirakan akan mengalami level panas yang berbahaya, lansir New York Times.