Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, menyambut baik pelaksanaan diklat 3 in 1 pembuatan batik cap bagi 100 masyarakat di kabupaten setempat, yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Industri Padang Sumatera Barat dan Anggota DPR Willy M Yoseph.
Melalui diklat ini diharap para peserta akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembuatan batik cap, ucap Bupati Gunung Mas Jaya S Monong dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Yansiterson, saat membuka kegiatan di Kuala Kurun, Jumat.
"Saya berharap setelah menyelesaikan diklat para peserta dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh dalam industri batik di daerah kita. Saya yakin dengan semangat dan dedikasi yang kuat, industri batik kita akan semakin maju dan berkembang," sambungnya.
Industri fashion, termasuk industri batik, memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Selain sebagai sumber lapangan kerja bagi masyarakat, industri ini juga menjadi salah satu sektor yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Berbicara mengenai kondisi perekonomian, Gunung Mas telah mengalami perkembangan yang positif dalam beberapa tahun terakhir. Perekonomian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam berbagai sektor, termasuk sektor industri fashion, seni dan kerajinan.
Pertumbuhan ini tidak terlepas dari upaya kolaboratif antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku industri. Pemda juga terus mendorong dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan pengembangan kompetensi dan keahlian masyarakat.
Dengan demikian ke depan perekonomian Gunung Mas tidak hanya bergantung dari hasil alam, namun juga ditopang kegiatan produksi, yang menghasilkan produk-produk berkualitas yang dapat memenuhi permintaan pasar nasional bahkan internasional.
Baca juga: Pemkab Gumas atasi tantangan pengembangan program smart agro
Sementara itu, Plt Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunung Mas Supervisi Budi mengatakan, diklat yang dipusatkan di Kuala Kurun tersebut dilakukan mulai 7-15 Juli 2023.
Adapun peserta diklat 3 in 1 berjumlah 100 orang, baik itu laki-laki maupun perempuan. Mereka berasal dari berbagai desa/kelurahan di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau.
Lainnya, Anggota DPR Willy M Yoseph mengatakan bahwa diklat seperti ini sebelumnya telah dilakukan di Kabupaten Murung Raya, kemudian ke Gunung Mas, dan akan berlanjut di kabupaten/kota di provinsi setempat.
"Diklat ini untuk memberi dasar bagi peserta. Semoga dari 100 peserta ini ada yang berpotensi untuk menggeluti industri batik, dan pemerintah daerah melanjutkan lagi supaya mereka semakin berkembang," demikian Willy.
Baca juga: Demokrat DPRD Gumas tekankan pentingnya sinkronisasi dukung PLN
Baca juga: Pemkab ajukan enam raperda ke DPRD Gumas, berikut daftarnya
Baca juga: Edyson gantikan Sri Yeni sebagai anggota DPRD Gunung Mas periode 2019-2024
Melalui diklat ini diharap para peserta akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembuatan batik cap, ucap Bupati Gunung Mas Jaya S Monong dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Yansiterson, saat membuka kegiatan di Kuala Kurun, Jumat.
"Saya berharap setelah menyelesaikan diklat para peserta dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh dalam industri batik di daerah kita. Saya yakin dengan semangat dan dedikasi yang kuat, industri batik kita akan semakin maju dan berkembang," sambungnya.
Industri fashion, termasuk industri batik, memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Selain sebagai sumber lapangan kerja bagi masyarakat, industri ini juga menjadi salah satu sektor yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Berbicara mengenai kondisi perekonomian, Gunung Mas telah mengalami perkembangan yang positif dalam beberapa tahun terakhir. Perekonomian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam berbagai sektor, termasuk sektor industri fashion, seni dan kerajinan.
Pertumbuhan ini tidak terlepas dari upaya kolaboratif antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku industri. Pemda juga terus mendorong dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan pengembangan kompetensi dan keahlian masyarakat.
Dengan demikian ke depan perekonomian Gunung Mas tidak hanya bergantung dari hasil alam, namun juga ditopang kegiatan produksi, yang menghasilkan produk-produk berkualitas yang dapat memenuhi permintaan pasar nasional bahkan internasional.
Baca juga: Pemkab Gumas atasi tantangan pengembangan program smart agro
Sementara itu, Plt Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunung Mas Supervisi Budi mengatakan, diklat yang dipusatkan di Kuala Kurun tersebut dilakukan mulai 7-15 Juli 2023.
Adapun peserta diklat 3 in 1 berjumlah 100 orang, baik itu laki-laki maupun perempuan. Mereka berasal dari berbagai desa/kelurahan di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau.
Lainnya, Anggota DPR Willy M Yoseph mengatakan bahwa diklat seperti ini sebelumnya telah dilakukan di Kabupaten Murung Raya, kemudian ke Gunung Mas, dan akan berlanjut di kabupaten/kota di provinsi setempat.
"Diklat ini untuk memberi dasar bagi peserta. Semoga dari 100 peserta ini ada yang berpotensi untuk menggeluti industri batik, dan pemerintah daerah melanjutkan lagi supaya mereka semakin berkembang," demikian Willy.
Baca juga: Demokrat DPRD Gumas tekankan pentingnya sinkronisasi dukung PLN
Baca juga: Pemkab ajukan enam raperda ke DPRD Gumas, berikut daftarnya
Baca juga: Edyson gantikan Sri Yeni sebagai anggota DPRD Gunung Mas periode 2019-2024