Jakarta (ANTARA) - Riset terbaru menunjukkan bahwa mengurangi gaya hidup sedentary dan memulai aktivitas fisik secara rutin, seperti berjalan, dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental serta kualitas hidup secara umum bagi lansia.

Sebuah tim riset dari Inggris meneliti 1400 lansia berusia di atas 60 tahun untuk mengevaluasi pengaruh gaya hidup sedentary atau gaya hidup tak banyak bergerak terhadap kesehatan tubuh.

"Kami berangkat untuk melihat apakah orang yang mengurangi tingkat aktivitas fisik atau meningkatkan waktu duduk mereka di masa tua memiliki kualitas hidup yang lebih buruk di kemudian hari," kata kepala tim riset Dharani Yerrakalva disiarkan Medical Daily, Selasa (11/7) waktu setempat.

Baca juga: Memulai meninggalkan gaya hidup sedenter lewat jalan kaki

Tim riset mengevaluasi kualitas hidup, termasuk kemampuan untuk bergerak, dan kemampuan untuk menjaga diri sendiri, tingkat rasa sakit dan suasana hati para peserta penelitian antara tahun 2006 dan 2011.

Tingkat aktivitas tersebut diukur menggunakan akselerometer yang dikenakan oleh para peserta. Penelitian tersebut diulangi enam tahun ke depan dan nilainya dicatat secara rutin.

Peneliti menemukan berkurangnya aktivitas fisik berkaitan dengan penurunan kualitas hidup, peningkatan risiko rawat inap di rumah sakit, dan kematian dini.

Studi tersebut menunjukkan bahwa untuk setiap penurunan waktu aktivitas fisik selama 15 menit, kualitas hidup berkurang hampir setengahnya. Sementara itu, lansia yang meningkatkan tingkat aktivitas fisik mereka, menambahkan hanya satu jam aktivitas fisik ke rutinitas harian, mengalami perubahan tingkat kualitas hidup yang signifikan.

Yerrakalva menyebutkan menjalani aktivitas fisik dapat meningkatkan kualitas hidup melalui berbagai cara contohnya aktivitas fisik dapat mengurangi risiko penyakit osteoarthritis. Selain itu, aktivitas fisik dapat meningkatkan kekuatan otot serta mengurangi tingkat depresi dan kecemasan.
 

Pewarta : Farhan Arda Nugraha
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024