Sukamara (ANTARA) - Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) Zulfikri Anas mengatakan, bahwa kurikulum merdeka adalah untuk menguatkan karakter peserta didik dalam meningkatkan proses pembelajaran.
Hal tersebut disampaikannya pada saat berdialog langsung dengan Kepala Sekolah SDN Mendawai 4 Sukamara, Kalimantan Tengah, Mohamad Yahya, beserta guru secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Rabu (19/07)
“Kita ingin menyampaikan bahwa kurikulum bukan dilihat dari banyaknya materi yang diberikan kepada peserta didik, tetapi lebih memberikan ruang untuk dapat beradaptasi pada situasi yang terus berkembang,” ucapnya.
Baca juga: Bupati berharap Sukamara jadi sentra udang vaname di Kalteng
Menurutnya, tujuan dari kurikulum merdeka bukan untuk mencari nilai rata-rata saja, melainkan metode pembelajaran yang mengacu kepada pendekatan bakat dan minat peserta didik.
“Ini agar peserta didik mampu mengembangkan nalar dan kepedulian serta meningkatkan kolaborasi dengan sesama teman sekelas maupun dengan guru-guru, dan hal ini juga agar bisa melihat kemampuan dari peserta didik,” jelasnya.
Ia mengatakan, bahwa selama ini kebanyakan guru masih berfokus merampungkan target kurikulum, sehingga guru menggunakan materi di buku dengan cara yang sama untuk semua peserta didik.
Baca juga: Legislator Kalteng minta pemprov bantu tingkatkan prasarana kesehatan di Sukamara
“Karena itu, pada kurikulum merdeka ini kreatifitas seorang guru sangat diperlukan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran, sehingga tidak terpaku kepada ruangan kelas saja, tetapi bisa juga dengan menciptakan kegiatan-kegiatan serta memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam mengeksplore minat dan kegemarannya pada suatu bidang pembelajaran tersebut,” ungkapnya.
Selai itu, kurikulum merdeka dikembangkan dengan prinsip fleksinelitas dan penyederhanaan. Dirancang agar dapat diimplementasikan di seluruh pelosok tanah air dengan keberagaman situasi dan dengan kondisi seminim apapun.
"Hal ini dimungkinkan karena sasaran utama dari perubahan ini adalah transformasi pembelajaran dengan memposisikan kurikulum sebagai alat bantu (tools) bagi guru dalam meningkatkan kualitas interaksinya dengan murid. Penyederhanaan bermakna bahwa mengurangi beban administrasi dan pengurangan materi, fokus pada materi yang benar-benar esensial," jelasnya.
Baca juga: Dishub Sukamara lakukan pemeliharaan rambu lalu lintas
Kepala SDN Mendawai 4 Sukamara Mohammad Yahya mengucapkan terima kasih kepada Kemdikbudritek yang sudah berkenan dalam memberikan sosialisi dan edukasi terkait dengan kurikulum merdeka belajar tersebut.
“Alhamdulillah, meskipun kita menjadi wilayah terjauh dan terkecil dibandingkan dengan wilayah lain di Kalimantan Tengah ini, tetapi masih mendapat perhatian di dalam dunia pendidikan oleh Kepala Puskurjar Kemdikbudritek pak Zulfikri Anas,” tuturnya.
Baca juga: Pemkab Sukamara-UMPR kerja sama peningkatan SDM melalui RPL
Yahya menerangkan, dengan dialog secara singkat bersama beliau secara langsung, tentunya memberikan pemahaman dan pengetahuan lebih terkait maksud dan tujuan dari kurikulum merdeka, sehingga dapat di aplikasikan dengan lebih baik lagi.
“Selama ini kita masih meraba-raba terkait dengan kurikulum merdeka. Namun, dengan adanya dialog langsung secara daring bersama beliau, ini memberikan kita tambahan ilmu dan wawasan mengenai apa itu kurikulum merdeka,” demikian pungkasnya.
Hal tersebut disampaikannya pada saat berdialog langsung dengan Kepala Sekolah SDN Mendawai 4 Sukamara, Kalimantan Tengah, Mohamad Yahya, beserta guru secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Rabu (19/07)
“Kita ingin menyampaikan bahwa kurikulum bukan dilihat dari banyaknya materi yang diberikan kepada peserta didik, tetapi lebih memberikan ruang untuk dapat beradaptasi pada situasi yang terus berkembang,” ucapnya.
Baca juga: Bupati berharap Sukamara jadi sentra udang vaname di Kalteng
Menurutnya, tujuan dari kurikulum merdeka bukan untuk mencari nilai rata-rata saja, melainkan metode pembelajaran yang mengacu kepada pendekatan bakat dan minat peserta didik.
“Ini agar peserta didik mampu mengembangkan nalar dan kepedulian serta meningkatkan kolaborasi dengan sesama teman sekelas maupun dengan guru-guru, dan hal ini juga agar bisa melihat kemampuan dari peserta didik,” jelasnya.
Ia mengatakan, bahwa selama ini kebanyakan guru masih berfokus merampungkan target kurikulum, sehingga guru menggunakan materi di buku dengan cara yang sama untuk semua peserta didik.
Baca juga: Legislator Kalteng minta pemprov bantu tingkatkan prasarana kesehatan di Sukamara
“Karena itu, pada kurikulum merdeka ini kreatifitas seorang guru sangat diperlukan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran, sehingga tidak terpaku kepada ruangan kelas saja, tetapi bisa juga dengan menciptakan kegiatan-kegiatan serta memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam mengeksplore minat dan kegemarannya pada suatu bidang pembelajaran tersebut,” ungkapnya.
Selai itu, kurikulum merdeka dikembangkan dengan prinsip fleksinelitas dan penyederhanaan. Dirancang agar dapat diimplementasikan di seluruh pelosok tanah air dengan keberagaman situasi dan dengan kondisi seminim apapun.
"Hal ini dimungkinkan karena sasaran utama dari perubahan ini adalah transformasi pembelajaran dengan memposisikan kurikulum sebagai alat bantu (tools) bagi guru dalam meningkatkan kualitas interaksinya dengan murid. Penyederhanaan bermakna bahwa mengurangi beban administrasi dan pengurangan materi, fokus pada materi yang benar-benar esensial," jelasnya.
Baca juga: Dishub Sukamara lakukan pemeliharaan rambu lalu lintas
Kepala SDN Mendawai 4 Sukamara Mohammad Yahya mengucapkan terima kasih kepada Kemdikbudritek yang sudah berkenan dalam memberikan sosialisi dan edukasi terkait dengan kurikulum merdeka belajar tersebut.
“Alhamdulillah, meskipun kita menjadi wilayah terjauh dan terkecil dibandingkan dengan wilayah lain di Kalimantan Tengah ini, tetapi masih mendapat perhatian di dalam dunia pendidikan oleh Kepala Puskurjar Kemdikbudritek pak Zulfikri Anas,” tuturnya.
Baca juga: Pemkab Sukamara-UMPR kerja sama peningkatan SDM melalui RPL
Yahya menerangkan, dengan dialog secara singkat bersama beliau secara langsung, tentunya memberikan pemahaman dan pengetahuan lebih terkait maksud dan tujuan dari kurikulum merdeka, sehingga dapat di aplikasikan dengan lebih baik lagi.
“Selama ini kita masih meraba-raba terkait dengan kurikulum merdeka. Namun, dengan adanya dialog langsung secara daring bersama beliau, ini memberikan kita tambahan ilmu dan wawasan mengenai apa itu kurikulum merdeka,” demikian pungkasnya.