Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggerakkan kelompok kerja operasional pembinaan (pokjanal) untuk menyukseskan revitalisasi pos pelayanan terpadu (posyandu), guna mendukung percepatan penurunan stunting atau gangguan pertumbuhan.
"Pokjanal posyandu provinsi sebagai pembina diharapkan lebih aktif berperan dalam rangka revitalisasi fungsi serta kinerja dari posyandu," kata Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (KSDM) Suhaemi di Palangka Raya, Selasa.
Hal itu dia sampaikan di sela pertemuan pokjanal posyandu se-Kalimantan Tengah pada 2023. Disampaikannya, revitalisasi posyandu sangatlah penting, agar terselenggara kegiatan posyandu secara rutin dan berkelanjutan.
Kemudian juga bertujuan untuk tercapainya pemberdayaan tokoh masyarakat serta kader melalui advokasi, orientasi, maupun penyegaran, hingga sebagai upaya pemantapan dari kelembagaan posyandu itu sendiri.
“Untuk meningkatkan fungsi kinerja posyandu perlu komitmen, kesamaan pemahaman dan kerja sama untuk terwujudnya sinkronisasi lintas sektor," tegas Suhaemi.
Baca juga: Disdagperin optimalkan pemanfaatan Inaexport dorong peningkatan ekspor di Kalteng
Dia mengatakan, melalui pengelolaan dan pembinaan terhadap posyandu secara optimal, maka upaya peningkatan kesehatan ibu, dan anak dapat diwujudkan bersama sehingga derajat kesehatan serta kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Tengah terus meningkat dan angka stunting terus menurun.
Adapun prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Tengah pada 2022 sebesar 26,9 persen. Kondisi tersebut mengalami penurunan sebesar 0,5 persen dari 2021 sebesar 27,4 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan sejak 25-26 Juli 2023 untuk mendukung perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta pembinaan pokjanal, pokja dan posyandu.
"Masukan yang diharapkan dari pertemuan ini adalah kebijakan dan dukungan penganggaran pokjanal posyandu, hingga optimalisasi peran pokjanal posyandu di setiap jenjang," tuturnya.
Selain itu, juga untuk pengorganisasian, pembinaan, tugas dan fungsi pokjanal posyandu di setiap jenjang, kebijakan pelayanan kesehatan masyarakat era transformasi layanan primer di posyandu, indikator dan capaian posyandu aktif 2023.
Baca juga: Pemprov dan DPRD Kalteng sepakati Raperda Pertanggungjawaban APBD 2022
Baca juga: Diskop UKM apresiasi koperasi di Kalteng mulai transformasi digital
Baca juga: OJK-Pemkab Gumas bentuk klaster pertanian perluas jangkauan akses keuangan
"Pokjanal posyandu provinsi sebagai pembina diharapkan lebih aktif berperan dalam rangka revitalisasi fungsi serta kinerja dari posyandu," kata Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (KSDM) Suhaemi di Palangka Raya, Selasa.
Hal itu dia sampaikan di sela pertemuan pokjanal posyandu se-Kalimantan Tengah pada 2023. Disampaikannya, revitalisasi posyandu sangatlah penting, agar terselenggara kegiatan posyandu secara rutin dan berkelanjutan.
Kemudian juga bertujuan untuk tercapainya pemberdayaan tokoh masyarakat serta kader melalui advokasi, orientasi, maupun penyegaran, hingga sebagai upaya pemantapan dari kelembagaan posyandu itu sendiri.
“Untuk meningkatkan fungsi kinerja posyandu perlu komitmen, kesamaan pemahaman dan kerja sama untuk terwujudnya sinkronisasi lintas sektor," tegas Suhaemi.
Baca juga: Disdagperin optimalkan pemanfaatan Inaexport dorong peningkatan ekspor di Kalteng
Dia mengatakan, melalui pengelolaan dan pembinaan terhadap posyandu secara optimal, maka upaya peningkatan kesehatan ibu, dan anak dapat diwujudkan bersama sehingga derajat kesehatan serta kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Tengah terus meningkat dan angka stunting terus menurun.
Adapun prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Tengah pada 2022 sebesar 26,9 persen. Kondisi tersebut mengalami penurunan sebesar 0,5 persen dari 2021 sebesar 27,4 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan sejak 25-26 Juli 2023 untuk mendukung perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta pembinaan pokjanal, pokja dan posyandu.
"Masukan yang diharapkan dari pertemuan ini adalah kebijakan dan dukungan penganggaran pokjanal posyandu, hingga optimalisasi peran pokjanal posyandu di setiap jenjang," tuturnya.
Selain itu, juga untuk pengorganisasian, pembinaan, tugas dan fungsi pokjanal posyandu di setiap jenjang, kebijakan pelayanan kesehatan masyarakat era transformasi layanan primer di posyandu, indikator dan capaian posyandu aktif 2023.
Baca juga: Pemprov dan DPRD Kalteng sepakati Raperda Pertanggungjawaban APBD 2022
Baca juga: Diskop UKM apresiasi koperasi di Kalteng mulai transformasi digital
Baca juga: OJK-Pemkab Gumas bentuk klaster pertanian perluas jangkauan akses keuangan