Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) selama Juli 2023 di Kota Palangka Raya terjadi deflasi 0,01 persen, atau adanya penurunan dari 116,70 pada Juni 2023 menjadi 116,69.

Sementara IHK selama Juli 2023 di Sampit mengalami inflasi sebesar 0,26 persen atau terjadi kenaikan dari 118,63 pada Juni 2023 menjadi 118,94, kata Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro saat press rilis di Palangka Raya, Selasa.

"Dari data IHK dapat disimpulkan bahwa perkembangan harga berbagai komoditas di Palangka Raya dengan Sampit tidak sejalan. Harga berbagai komoditas di Palangka Raya cenderung turun, sedangkan di Sampit alami kenaikan," ucapnya.

Berdasarkan data BPS Kalteng, deflasi bulanan 0,01 persen di Kota Palangka Raya terjadi karena penurunan nilai indeks harga konsumen di beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sekitar 0,09 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,01 persen, serta kelompok transportasi 0,01 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yakni, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,36 persen, kelompok pendidikan 0,35 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,02 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,02 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,01 persen. 

"Kelompok kesehatan, kelompok informasi dan komunikasi serta jasa keuangan, termasuk kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran, relatif stabil," beber Eko.

Untuk Inflasi pada Juli 2023 yang berkisar 0,26 persen di Sampit, terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran. Mulai dari kelompok pendidikan sekitar 1,68 persen, kelompok kesehatan 0,87 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,35 persen, kelompok transportasi 0,27 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,19 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,13 persen, kelompok pakaian dan alas kaki serta masing-masing 0,07 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya  0,03 persen.

Baca juga: BPS: Proyeksi kependudukan 2020-2050 penting bagi perencanaan Indonesia

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yakni, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin sekitar 0,03 persen, serta kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan 0,01 persen.

"Hanya kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran yang cenderung relatif stabil di Sampit," kata Kepala BPS Kalteng ini.

Adapun beberapa komoditas yang mengalami kenaikan indeks harga dan memberikan andil inflasi di Sampit pada Juli 2023 antara lain, sekolah menengah atas, telur ayam ras, rokok kretek filter, sewa rumah, ikan nila, udang basah, ikan patin, sekolah dasar, bawang putih, dan kacang panjang.

"Komoditas yang mengalami penurunan indeks harga di Sampit yakni, ketimun, tomat, kangkung, sawi hijau, semangka, semen, pisang, cabai rawit, bawang merah, dan bayam," demikian Eko.

Baca juga: Ketimpangan pengeluaran penduduk Kalteng kategori rendah

Baca juga: Turun 0,17 persen, Penduduk miskin Kalteng jadi 142,17 ribu orang

Baca juga: Angkutan udara dan beras jadi penyumbang inflasi di Kalteng selama Juni 2023

Pewarta : Jaya Wirawana Manurung
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024