Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat jumlah penduduk miskin di provinsi setempat hingga Maret 2023 sekitar 142,17 ribu orang atau 5,11 persen, dan alami penurunan sekitar 2,93 ribu orang per Maret 2022.
Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro di Palangka Raya, Senin, mengatakan bahwa secara umum kemiskinan di provinsi terluas di Indonesia ini, dalam periode Maret 2016-Maret 2023, menunjukkan tren penurunan, baik dari sisi jumlah maupun persentase.
"Jumlah penduduk miskin di Kalteng pada Maret 2016 mencapai 143,49 ribu orang, menjadi 142,17 ribu orang di Maret 2023. Penurunan persentase kemiskinan juga terjadi dari 5,88 persen menjadi 5,11 persen," beber dia.
Dikatakan, berdasarkan klasifikasi daerah tempat tinggal, periode Maret 2022 hingga Maret 2023, jumlah penduduk miskin di perkotaan Kalteng menurun sebesar 2,74 ribu orang atau (0,39 persen) dari 59,84 ribu orang Maret 2022 menjadi 57,10 ribu orang Maret 2023. Jika dibanding September 2022 penduduk miskin juga mengalami penurunan sebesar 2,83 ribu orang (0,31 persen).
Sementara untuk penduduk miskin di perdesaan di Kalteng pada Maret 2023 turun sebanyak 0,20 ribu orang atau 0,01 persen
dibandingkan Maret 2022 dari 85,26 ribu orang menjadi 85,06 ribu orang. Meski begitu, apabila dibanding pada September 2022 penduduk miskin mengalami peningkatan. Terjadi peningkatan sebesar 0,46 ribu orang atau 0,03 persen dari 84,60 ribu orang.
"Jadi memang secara umum kemiskinan di Kalteng menunjukkan tren penurunan di perkotaan dan perdesaan," kata Eko.
Berdasarkan data yang dirilis BPS Kalteng, Garis Kemiskinan pada Maret 2023 adalah sebesar Rp 596.184,- per kapita per bulan. Dibandingkan September 2022, Garis Kemiskinan naik sebesar 1,92 persen. Begitu juga dibandingkan Maret 2022, terjadi kenaikan sebesar 8,63 persen.
Pada Maret 2023, komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan, baik di perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama. Beras dan rokok kretek filter masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 19,82 persen dan 15,14 persen di perkotaan.
Baca juga: Angkutan udara dan beras jadi penyumbang inflasi di Kalteng selama Juni 2023
Di perdesaan, beras memberi sumbangan sebesar 25,57 persen dan rokok kretek filter 14,64 persen. Komoditi lainnya adalah daging ayam ras (6,28 persen di perkotaan, dan 4,63 persen di perdesaan), telur ayam ras (4,19 persen di perkotaan dan 3,81 persen di perdesaan), mie instan (3,07 persen di perkotaan dan 3,21 di perdesaan), gula pasir (2,65 persen di perkotaan dan 3,54 persen di perdesaan), bawang merah (2,03 persen di perkotaan dan 2,38 di perdesaan), dan seterusnya.
Komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada GK perkotaan dan perdesaan adalah perumahan(8,20 persen di perkotaan dan 9,03 persen di perdesaan), bensin (4,28 persen di perkotaan dan 2,73 persen di perdesaan), listrik (3,34 persen di perkotaan dan 1,62 persen di perdesaan) , perlengkapan mandi, pendidikan dan seterusnya.
Baca juga: Ekspor Kalteng selama April 2023 alami peningkatan 10,62 persen
Baca juga: Harga dibayar naik, NTP Gabungan Kalteng turun 3,5 persen per Mei 2023
Baca juga: Frekuensi penerbangan dari dan ke Kalteng meningkat 8,43 persen
Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro di Palangka Raya, Senin, mengatakan bahwa secara umum kemiskinan di provinsi terluas di Indonesia ini, dalam periode Maret 2016-Maret 2023, menunjukkan tren penurunan, baik dari sisi jumlah maupun persentase.
"Jumlah penduduk miskin di Kalteng pada Maret 2016 mencapai 143,49 ribu orang, menjadi 142,17 ribu orang di Maret 2023. Penurunan persentase kemiskinan juga terjadi dari 5,88 persen menjadi 5,11 persen," beber dia.
Dikatakan, berdasarkan klasifikasi daerah tempat tinggal, periode Maret 2022 hingga Maret 2023, jumlah penduduk miskin di perkotaan Kalteng menurun sebesar 2,74 ribu orang atau (0,39 persen) dari 59,84 ribu orang Maret 2022 menjadi 57,10 ribu orang Maret 2023. Jika dibanding September 2022 penduduk miskin juga mengalami penurunan sebesar 2,83 ribu orang (0,31 persen).
Sementara untuk penduduk miskin di perdesaan di Kalteng pada Maret 2023 turun sebanyak 0,20 ribu orang atau 0,01 persen
dibandingkan Maret 2022 dari 85,26 ribu orang menjadi 85,06 ribu orang. Meski begitu, apabila dibanding pada September 2022 penduduk miskin mengalami peningkatan. Terjadi peningkatan sebesar 0,46 ribu orang atau 0,03 persen dari 84,60 ribu orang.
"Jadi memang secara umum kemiskinan di Kalteng menunjukkan tren penurunan di perkotaan dan perdesaan," kata Eko.
Berdasarkan data yang dirilis BPS Kalteng, Garis Kemiskinan pada Maret 2023 adalah sebesar Rp 596.184,- per kapita per bulan. Dibandingkan September 2022, Garis Kemiskinan naik sebesar 1,92 persen. Begitu juga dibandingkan Maret 2022, terjadi kenaikan sebesar 8,63 persen.
Pada Maret 2023, komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan, baik di perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama. Beras dan rokok kretek filter masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 19,82 persen dan 15,14 persen di perkotaan.
Baca juga: Angkutan udara dan beras jadi penyumbang inflasi di Kalteng selama Juni 2023
Di perdesaan, beras memberi sumbangan sebesar 25,57 persen dan rokok kretek filter 14,64 persen. Komoditi lainnya adalah daging ayam ras (6,28 persen di perkotaan, dan 4,63 persen di perdesaan), telur ayam ras (4,19 persen di perkotaan dan 3,81 persen di perdesaan), mie instan (3,07 persen di perkotaan dan 3,21 di perdesaan), gula pasir (2,65 persen di perkotaan dan 3,54 persen di perdesaan), bawang merah (2,03 persen di perkotaan dan 2,38 di perdesaan), dan seterusnya.
Komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada GK perkotaan dan perdesaan adalah perumahan(8,20 persen di perkotaan dan 9,03 persen di perdesaan), bensin (4,28 persen di perkotaan dan 2,73 persen di perdesaan), listrik (3,34 persen di perkotaan dan 1,62 persen di perdesaan) , perlengkapan mandi, pendidikan dan seterusnya.
Baca juga: Ekspor Kalteng selama April 2023 alami peningkatan 10,62 persen
Baca juga: Harga dibayar naik, NTP Gabungan Kalteng turun 3,5 persen per Mei 2023
Baca juga: Frekuensi penerbangan dari dan ke Kalteng meningkat 8,43 persen