Palangka Raya (ANTARA) - Berdasarkan pantauan Badan Pusat Statistik terhadap harga-harga di perdesaan di Kalimantan Tengah pada Mei 2023, nilai tukar petani (NTP) gabungan di provinsi ini sebesar 118,98 atau turun 3,50 persen dibanding April 2023 yang mencapai 123,30 persen.
Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro di Palangka Raya, kemarin, mengatakan bahwa penurunan ini disebabkan oleh turunnya nilai tukar pada beberapa subsektor, yakni tanaman perkebunan rakyat 5,44 persen, perikanan 1,37 persen, dan peternakan 1,05 persen.
"Hanya, subsektor Tanaman Pangan meningkat 0,22 persen dan Hortikultura 0,16 persen. Ini yang membuat tidak terlalu tinggi turunnya NTP Gabungan Kalteng pada Mei 2023," beber dia.
Penurunan NTP Gabungan di Kalteng pada Mei 2023 ini, lanjut dia, juga disebabkan karena menurunnya indeks harga hasil produksi pertanian, dan harga yang dibayar mengalami kenaikan.
"Peningkatan harga dibayar petani itu akibat indeks konsumsi rumah tangga petani (IKRT) naik, sedangkan biaya
produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) tidak," ucapnya.
Selain NTP Gabungan, pantauan BPS Kalteng menunjukkan harga hasil produksi petani pada Mei 2023 yang sebesar 143,89 persen, juga mengalami penurunan sekitar 2,9 persen dibandingkan April 2023 yang mencapai 143.89 persen.
Baca juga: Frekuensi penerbangan dari dan ke Kalteng meningkat 8,43 persen
Penurunan hasil produksi itu dipengaruhi penurunan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat 4,79 persen, Perikanan 1,05 persen, dan Peternakan 0,69 persen.
"Sementara subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura mengalami peningkatan, yakni masing-masing sebesar 0,92 persen dan 0,89 persen," kata Eko.
Untuk harga dibayar petani di Kalteng pada Mei 2023 lebih tinggi sekitar 0,63 persen dibandingkan April 2023, yakni dari 120,18 menjadi 120,94. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya nilai dibayar petani pada seluruh subsektor, yang terdiri dari Hortikultura 0,73 persen, Tanaman Pangan 0,69 persen, Tanaman Perkebunan Rakyat 0,68 persen, Peternakan 0,36 persen, dan Perikanan 0,33 persen.
Baca juga: BPS: Kalteng alami inflasi 0,28 persen pada Mei 2023
Baca juga: Hasil tambang masih berkontribusi besar terhadap ekspor Kalteng
Baca juga: Sukseskan sensus pertanian 2023 di Kalteng, BPS kerahkan 2.451 petugas
Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro di Palangka Raya, kemarin, mengatakan bahwa penurunan ini disebabkan oleh turunnya nilai tukar pada beberapa subsektor, yakni tanaman perkebunan rakyat 5,44 persen, perikanan 1,37 persen, dan peternakan 1,05 persen.
"Hanya, subsektor Tanaman Pangan meningkat 0,22 persen dan Hortikultura 0,16 persen. Ini yang membuat tidak terlalu tinggi turunnya NTP Gabungan Kalteng pada Mei 2023," beber dia.
Penurunan NTP Gabungan di Kalteng pada Mei 2023 ini, lanjut dia, juga disebabkan karena menurunnya indeks harga hasil produksi pertanian, dan harga yang dibayar mengalami kenaikan.
"Peningkatan harga dibayar petani itu akibat indeks konsumsi rumah tangga petani (IKRT) naik, sedangkan biaya
produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) tidak," ucapnya.
Selain NTP Gabungan, pantauan BPS Kalteng menunjukkan harga hasil produksi petani pada Mei 2023 yang sebesar 143,89 persen, juga mengalami penurunan sekitar 2,9 persen dibandingkan April 2023 yang mencapai 143.89 persen.
Baca juga: Frekuensi penerbangan dari dan ke Kalteng meningkat 8,43 persen
Penurunan hasil produksi itu dipengaruhi penurunan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat 4,79 persen, Perikanan 1,05 persen, dan Peternakan 0,69 persen.
"Sementara subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura mengalami peningkatan, yakni masing-masing sebesar 0,92 persen dan 0,89 persen," kata Eko.
Untuk harga dibayar petani di Kalteng pada Mei 2023 lebih tinggi sekitar 0,63 persen dibandingkan April 2023, yakni dari 120,18 menjadi 120,94. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya nilai dibayar petani pada seluruh subsektor, yang terdiri dari Hortikultura 0,73 persen, Tanaman Pangan 0,69 persen, Tanaman Perkebunan Rakyat 0,68 persen, Peternakan 0,36 persen, dan Perikanan 0,33 persen.
Baca juga: BPS: Kalteng alami inflasi 0,28 persen pada Mei 2023
Baca juga: Hasil tambang masih berkontribusi besar terhadap ekspor Kalteng
Baca juga: Sukseskan sensus pertanian 2023 di Kalteng, BPS kerahkan 2.451 petugas