Kuala Kapuas (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Tengah, memberikan sosialisasi pencegahan radikalisme dan terorisme kepada masyarakat di Kabupaten Kapuas.
“Kegiatan Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (Kenduri) Desa Damai dalam pencegahan radikalisme dan terorisme merupakan agenda BNPT bekerjasama dengan FKPT Kalteng,” kata Ketua FKPT Kalteng, Khairil Anwar di Kuala Kapuas, Selasa.
Dia menjelaskan, kegiatan ini juga sebuah program dalam upaya deteksi dini pada potensi radikalisme yang mengarah pada aksi terorisme.
“Tentunya menjadi kegiatan yang sangat penting diikuti untuk kita semua mewaspadai lingkungan sekitar terhadap potensi gerakan radikalisme yang mengarah pada terorisme,” katanya.
Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada berbagai elemen masyarakat, khususnya aparatur desa mengenai pentingnya kearifan lokal dalam upaya pencegahan terorisme.
Kegiatan ini juga untuk memberikan bekal kepada aparatur desa untuk melawan paham radikal terorisme melalui re-definisi kearifan lokal di masing-masing daerah.
Acara yang dibuka oleh Pelaksana Tugas Bupati Kapuas, Muhammad Nafiah Ibnor di Aula Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kapuas.
Baca juga: Legislator Kapuas serahkan bantuan hibah kendaraan operasional ke warga
Turut hadir Kasubdit Kerjasama Asia Pasifik dan Afrika BNPT Pusat Kolonel Sus Harianto, Pratisi Media BNPT Pusat Willy Pramudya, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Kalteng Prof. Dr.H. Khairil Anwar, M.Ag, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kalteng yang diwakili Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional Edi Yusuf, Kepala Badan Kesbangpol Kapuas Marlina, tokoh agama, tokoh masyarakat dan para peserta.
Nafiah Ibnor sangat menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan yang digagas BNPT melalui FKPT Kalteng. Menurutnya, apabila penyebaran paham radikalisme dan terorisme sulit terlihat, maka pemahaman masyarakat harus terus menerus di update atau dikembangkan.
“Masyarakat hendaknya tidak mudah terprovokasi isu apapun, intinya pastikan dulu kebenaran setiap informasi yang kita dapat, sebab sekecil apapun provokasi yang dihembuskan akan berdampak tidak baik bagi kedamaian Kabupaten Kapuas,” katanya.
Menurutnya, kegiatan Kenduri Desa Damai ini sangat tepat dilaksanakan, tentunya dalam upaya mencegah berbagai isu terutama yang mengarah pada radikalisme.
Kenduri yang berarti kenali dan peduli lingkungan sendiri harus mulai dari kita dan lingkungan kita sendiri, jika di wilayah ada potensi radikalisme dan ekstremisme maka segera laporkan kepada Babinsa, Bhabinkamtibmas, perangkat desa atau seluruh unsur yang paling dekat.
“Kenduri desa damai tentunya menjadi sarana kita saling mengenal satu dengan yang lainnya untuk bersama-sama melakukan pengamatan di lingkungan sosial sekitar, dengan begitu kita bisa tahu apa saja yang harus dilakukan jika terdapat potensi gesekan sosial yang terjadi di lingkungan bersama, karena mencegah radikalisme bukan hanya tugas pemerintah melainkan menjadi tanggung jawab bersama,” demikian Nafiah Ibnor.
Baca juga: DPRD bangga dengan raihan prestasi atlet tinju Kapuas di Porprov XII
Baca juga: Pelajar Kapuas diberikan pemahaman bahaya penyalahgunaan narkoba
Baca juga: Legislator Kapuas dukung pengembangan sepak bola usia dini