Palangka Raya  (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan dan Anak (DPPKBP3A) Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memaksimalkan peran 667 Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan posyandu untuk mengatasi stunting di kota setempat.

"Para kader TPK dan posyandu sering berinteraksi langsung dengan masyarakat, sehingga berperan penting dalam penyampaian informasi mengenai stunting serta upaya pencegahan dan penanganannya," kata Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan dan Anak (DPPKBP3A) Palangka Raya Sahdin Hasan di Palangka Raya, Minggu.

Dia menerangkan, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, tim pendamping keluarga dan posyandu berfokus pada memberikan edukasi dan pendampingan terhadap ibu hamil, ibu menyusui, serta ibu yang memiliki anak dengan usia di bawah lima tahun.

"Apalagi upaya penurunan angka stunting yang menjadi program nasional ini memerlukan jangka panjang untuk melihat hasilnya. Maka akan efektif jika dilaksanakan dengan melakukan pencegahan sejak dini," katanya.

Sahdin menerangkan, upaya pencegahan stunting ini juga dilakukan mulai dari remaja, pada masa perencanaan kehamilan dan selama kehamilan, sampai ketika anak yang dilahirkan berusia lima tahun.

Baca juga: Palangka Raya raih penghargaan Kota Layak Anak 2023

Dalam rangka pendukung dan memberikan rasa aman, TPK di "Kota Cantik" ini juga mendapatkan jaminan kesehatan sosial ketenagakerjaan atau dijadikan peserta BPJS Ketenagakerjaan yang iurannya ditanggung pemerintah daerah.

"Perlindungan ini untuk memberikan ketenangan dan kepastian jaminan anggota TPK ketika bertugas. Apalagi, saat ini mereka juga mendapat amanah dalam antisipasi dan eliminasi stunting," katanya.

Sahdin pun mengimbau warga rutin membawa anaknya ke posyandu agar tumbuh kembang anaknya senantiasa terpantau. Jika tumbuh kembang anak secara berkala dipantau, maka indikasi stunting bisa dideteksi sejak dini.

Dalam kegiatan posyandu, warga juga bisa memperoleh informasi mengenai stunting serta mendapatkan manfaat dari program-program yang dijalankan oleh pemerintah untuk mencegah dan menangani stunting, kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi.

Selain menggiatkan penyuluhan mengenai pencegahan stunting, Sahdin mengatakan, pemerintah kota menjalankan Program Dapur Sehat Atasi Stunting untuk membantu pemenuhan kebutuhan gizi keluarga dengan risiko stunting.

Baca juga: Pemkot Palangka Raya tingkatkan kapasitas pengelola akuntansi koperasi

Baca juga: RS Bhayangkara Palangka Raya gelar aksi Sebar Berkah Kemerdekaan

Baca juga: Dishanpang tinjau Pasar Besar Palangka Raya, pastikan ketersediaan pangan tercukupi

Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024