Kuala Kapuas (ANTARA) - Sebanyak 28 hektare lahan warga di Desa Kahuripan Permai B4 Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, terbakar pada Minggu (20/8) lalu.
"Luasan lahan yang terbakar di Desa Kahuripan Dadahup sementara dua puluh delapan hektare," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, Panahatan Sinaga di Kuala Kapuas, Senin.
Berdasarkan laporan Satgas Posko Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kabupaten setempat, kebakaran terjadi sekitar pukul 12.40 WIB Satgas Posko Siaga Darurat Karhutla bergerak menuju lokasi dan tiba langsung melakukan pemadaman sampai dengan pukul 18.40 WIB.
"Tapi kemarin itu kondisi api belum padam dan tidak dapat lagi dijangkau oleh satgas. Selanjutnya tim kembali ke posko induk," katanya.
Dugaan penyebab kebakaran lahan masih dalam penyelidikan oleh aparat yang berwenang. Namun diakui, secara kasat mata diduga ada indikasi lahan tersebut awalnya sengaja dibakar.
“Iya dan ini indikasi dibakar, kalo karena panas bumi, kecil kemungkinannya,” sebutnya.
Dengan adanya kebakaran tersebut, Panahatan kembali mengimbau serta mengingatkan masyarakat di daerah setempat, untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar, termasuk juga untuk tidak membuang puntung rokok sembarang.
Baca juga: Kalteng pilih varietas IR-42/PB-42 antisipasi dampak El Nino
Masyarakat juga diharapkan bekerja sama dalam hal penanganan karhutla, seperti melakukan pemadaman bersama petugas, kemudian menjaga lahan agar tidak terbakar.
"Semua pihak termasuk masyarakat harus bersama-sama mencegah terjadinya karhutla, karena di musim kemarau saat ini sangat rawan terjadinya kebakaran," demikian Panahatan Sinaga.
Sementara itu berdasarkan catatan Posko Penanganan Darurat Bencana Karhutla Kapuas, hingga 20 Agustus 2023 telah terjadi 47 kejadian karhutla di Kapuas.
Luas lahan yang terbakar mencapai 391 hektare dengan titik hotspot terpantau dari Januari hingga Agustus 2023 sebanyak 476 hotspot.
Selain itu dilakukan pemadaman dari darat dilakukan sebanyak 35 kali dan 19 kali pemadaman udara dengan cara pengeboman air atau water bombing.
Satgas Posko Karhutla Kapuas sendiri terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, Dinkes (PSC 119), Manggala Agni dan Damkar swasta.
Baca juga: Bapemperda DPRD bersama Pemkab Kapuas bahas tiga Raperda
Baca juga: Berikut perkembangan penanggulangan karhutla di Kapuas
Baca juga: Legislator Kapuas ajak masyarakat aktif cegah karhutla