Sydney (ANTARA) - Cacing parasit sepanjang 8 sentimeter ditemukan di otak seorang perempuan di Canberra, Australia.
Parasit tersebut diidentifikasi oleh para ilmuwan sebagai cacing gelang yang paling sering terlihat pada ular piton karpet.
Sebuah studi tentang kasus ini yang diterbitkan pada Senin (28/8) di jurnal Emerging Infectious Diseases menunjukkan bahwa perempuan itu mungkin tertular penyakit karena mencari makan di rumput liar yang mungkin telah terkontaminasi dengan kotoran ular piton.
“Saat Anda mengoperasi otak seseorang dan melakukan biopsi terhadap sesuatu, Anda tidak pernah menyangka akan menemukan sesuatu yang hidup,” kata Dr. Sanjaya Senanayake, salah satu penulis studi tersebut, kepada Reuters.
Baca juga: Ini gejala yang muncul setelah konsumsi makanan bercacing
Meskipun para ilmuwan sudah terbiasa menemukan parasit pada manusia, cacing sebesar ini belum pernah terlihat pada manusia, sehingga semakin menegaskan risiko organisme menular mulai berpindah antar spesies.
“(Itu) tentu saja merupakan sesuatu yang tidak akan pernah kami lupakan," ujar Senanayake
Pasien perempuan yang dipuji Senanayake sebagai perempuan yang sangat berani itu kembali hidup normal setelah keluar dari rumah sakit, tetapi dia masih dalam pengawasan dokter.
"Karena ini adalah kasus yang tidak biasa di banyak tingkatan, kami terus mengawasinya dan terus berkomunikasi," kata Senanayake.
Spesies parasit tersebut dikenal oleh para ilmuwan sebagai Ophidascaris robertsi, menurut artikel jurnal tersebut.
Cacing ini ditemukan tahun lalu pada seorang pria berusia 64 tahun yang menjalani operasi di ibu kota Australia, menyusul keluhan sakit perut, mudah lupa, dan depresi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Cacingan, atasi dengan makan ini
Parasit tersebut diidentifikasi oleh para ilmuwan sebagai cacing gelang yang paling sering terlihat pada ular piton karpet.
Sebuah studi tentang kasus ini yang diterbitkan pada Senin (28/8) di jurnal Emerging Infectious Diseases menunjukkan bahwa perempuan itu mungkin tertular penyakit karena mencari makan di rumput liar yang mungkin telah terkontaminasi dengan kotoran ular piton.
“Saat Anda mengoperasi otak seseorang dan melakukan biopsi terhadap sesuatu, Anda tidak pernah menyangka akan menemukan sesuatu yang hidup,” kata Dr. Sanjaya Senanayake, salah satu penulis studi tersebut, kepada Reuters.
Baca juga: Ini gejala yang muncul setelah konsumsi makanan bercacing
Meskipun para ilmuwan sudah terbiasa menemukan parasit pada manusia, cacing sebesar ini belum pernah terlihat pada manusia, sehingga semakin menegaskan risiko organisme menular mulai berpindah antar spesies.
“(Itu) tentu saja merupakan sesuatu yang tidak akan pernah kami lupakan," ujar Senanayake
Pasien perempuan yang dipuji Senanayake sebagai perempuan yang sangat berani itu kembali hidup normal setelah keluar dari rumah sakit, tetapi dia masih dalam pengawasan dokter.
"Karena ini adalah kasus yang tidak biasa di banyak tingkatan, kami terus mengawasinya dan terus berkomunikasi," kata Senanayake.
Spesies parasit tersebut dikenal oleh para ilmuwan sebagai Ophidascaris robertsi, menurut artikel jurnal tersebut.
Cacing ini ditemukan tahun lalu pada seorang pria berusia 64 tahun yang menjalani operasi di ibu kota Australia, menyusul keluhan sakit perut, mudah lupa, dan depresi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Cacingan, atasi dengan makan ini