Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi mendukung rencana Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) membentuk direktorat siber di sembilan polda wilayah yang akan dijadwalkan rampung secara keseluruhan di akhir 2023.
Oleh karena itu, Andi Rio dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, berharap pembahasan di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dapat segera cepat terselesaikan.
"Saya apresiasi langkah cepat Mabes Polri membentuk direktorat siber di sembilan wilayah. Ini sangat bermanfaat menjelang Pemilu 2024. Pemilu 2024 harus berjalan aman dan damai tanpa banyak berita hoaks bertebaran di media sosial," kata Andi.
Menurut Andi, demokrasi Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Oleh sebab itu, Polri harus dapat mencegah dan memberantas munculnya ujaran kebencian dan berita hoaks melalui direktorat siber yang akan dibentuk tersebut.
"Kepolisian harus dapat melakukan deteksi dini terhadap oknum-oknum yang ingin menyebarkan berita hoaks ataupun ujaran kebencian di media sosial," katanya.
Menjelang pemilu dan pilkada serentak tahun depan, dia berpesan agar bangsa Indonesia tidak terpecah belah dan diadu domba oleh pihak lain.
"Jangan sampai bangsa ini dipecah belah dan diadu domba oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yang kerap terjadi jelang pemilu dan pilkada," imbuhnya.
Andi berharap pembentukan direktorat siber tidak hanya berhenti di sembilan wilayah saja, tetapi dapat terbentuk secara keseluruhan di seluruh polda secara bertahap.
"Perkembangan digitalisasi perlu kita kontrol, jangan sampai kebablasan. Pembentukan sembilan direktorat siber saya yakin belum optimal dalam mencakup seluruh wilayah di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan bahwa Polri dapat mengusulkan anggaran tahun 2024 untuk pembentukan direktorat siber tersebut.
"Oleh karena itu, Polri dapat memasukkan usulan anggaran tahun 2024 untuk pembentukan direktorat siber sehingga seluruh polda memiliki divisi tersebut," ujar Andi.
Oleh karena itu, Andi Rio dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, berharap pembahasan di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dapat segera cepat terselesaikan.
"Saya apresiasi langkah cepat Mabes Polri membentuk direktorat siber di sembilan wilayah. Ini sangat bermanfaat menjelang Pemilu 2024. Pemilu 2024 harus berjalan aman dan damai tanpa banyak berita hoaks bertebaran di media sosial," kata Andi.
Menurut Andi, demokrasi Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Oleh sebab itu, Polri harus dapat mencegah dan memberantas munculnya ujaran kebencian dan berita hoaks melalui direktorat siber yang akan dibentuk tersebut.
"Kepolisian harus dapat melakukan deteksi dini terhadap oknum-oknum yang ingin menyebarkan berita hoaks ataupun ujaran kebencian di media sosial," katanya.
Menjelang pemilu dan pilkada serentak tahun depan, dia berpesan agar bangsa Indonesia tidak terpecah belah dan diadu domba oleh pihak lain.
"Jangan sampai bangsa ini dipecah belah dan diadu domba oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yang kerap terjadi jelang pemilu dan pilkada," imbuhnya.
Andi berharap pembentukan direktorat siber tidak hanya berhenti di sembilan wilayah saja, tetapi dapat terbentuk secara keseluruhan di seluruh polda secara bertahap.
"Perkembangan digitalisasi perlu kita kontrol, jangan sampai kebablasan. Pembentukan sembilan direktorat siber saya yakin belum optimal dalam mencakup seluruh wilayah di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan bahwa Polri dapat mengusulkan anggaran tahun 2024 untuk pembentukan direktorat siber tersebut.
"Oleh karena itu, Polri dapat memasukkan usulan anggaran tahun 2024 untuk pembentukan direktorat siber sehingga seluruh polda memiliki divisi tersebut," ujar Andi.