PBB sebut HAM di Afghanistan 'dalam kondisi kolaps'

Rabu, 13 September 2023 12:21 WIB

Jenewa (ANTARA) - Ketua HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk saat dialog interaktif yang diselenggarakan Dewan HAM di Jenewa pada Selasa (12/9) memperingatkan bahwa hak asasi manusia di Afghanistan "dalam kondisi kolaps".

Kegagalan hak asasi tersebut "sangat berdampak" pada kehidupan jutaan perempuan, laki-laki, anak perempuan serta anak laki-laki, katanya.

Kendati pelanggaran HAM di negara tersebut bukan hal yang baru, Turk mengatakan bahwa dinamika yang diterapkan Taliban semenjak mengambil alih kekuasaan dua tahun lalu yang secara khusus menargetkan perempuan dan anak perempuan, serta meminggirkan mereka di sebagian besar aspek publik dan kehidupan sehari-hari.

Afghanistan jatuh ke dalam krisis kemanusiaan dan finansial yang serius, dengan dua pertiga dari populasi mereka kini membutuhkan bantuan, katanya.

Baca juga: Mengintip antusias persiapan Idul Fitri di Afghanistan

Turk menekankan bahwa Afghanistan membuat preseden buruk dengan menjadi negara satu-satunya di dunia di mana perempuan dan anak perempuan dilarang mengenyam sekolah menengah dan bangku kuliah.

"Selama dua tahun terakhir telah terjadi erosi sistematis pada hukum dan institusi yang pernah memberikan perlindungan HAM. Hukum tersebut kini dibuat melalui dekret ketimbang proses konsultatif. Hukum perlindungan perempuan dari kekerasan dan pembentukan lingkungan yang mendukung untuk media telah ditangguhkan," kata dia.

"Komisi HAM Independen Afghanistan tidak ada lagi. Hukuman fisik dan eksekusi publik kembali terjadi dan masih terdapat laporan pembunuhan di luar proses hukum, penyiksaan dan penangkapan sewenang-wenang. Ini semua diperparah dengan kurangnya pertanggungjawaban dari pelaku pelanggaran HAM," ungkapnya.

Baca juga: Pasukan AS mundur, ISIS lebih kuat di Afghanistan

Turk mendesak komunitas internasional untuk tidak meninggalkan rakyat Afghanistan, serta menggarisbawahi bahwa negara tersebut menghadapi krisis HAM di urutan teratas.

Dia mengajak negara-negara untuk proaktif membantu mengatasi tantangan yang dihadapi Afghanistan.

Turk juga meminta wewenang de facto untuk secara fundamental dapat mengembalikan Afganistan ke tatanan internasional dengan menghormati kewajiban HAM internasional secara penuh.

Baca juga: Indonesia belum akui pemerintah Taliban di Afghanistan

Baca juga: Afghanistan terima bantuan kemanusiaan senilai 40 juta dolar AS dalam bentuk tunai

Sumber: Anadolu

Pewarta : Asri Mayang Sari
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Wisata di Kota Palangka Raya diyakini dapat berkembang

40 menit lalu

Atlet dari 60 negara ramaikan kejuaraan dunia balap sepeda gunung di Kalteng

5 jam lalu

Legislator Kotim dorong pemkab tambah mesin pengering padi ke petani

21 jam lalu

Ketua DPRD minta Pemkot Palangka Raya giatkan edukasi masyarakat terkait depo sampah

11 May 2024 14:36 Wib

Pelantikan presiden-wapres hasil Pemilu tak bisa dijegal

11 May 2024 14:09 Wib
Terpopuler

BMKG: Hujan ekstrem di Barito Utara baru terjadi dalam 37 tahun

Kabar Daerah - 12 May 2024 9:22 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib

Mainz lolos dari zona degradasi usai kandaskan Dortmund

Olahraga - 23 jam lalu

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

Kinerja wasit dan Witan mendominasi pemberitaan media massa

Olahraga - 11 May 2024 8:14 Wib