Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy atau Rommy menegaskan Sandiaga Uno sebagai tokoh nasional memiliki seluruh komponen obyektif yang dibutuhkan bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
Menurut Rommy, PPP sebagai partai yang dilahirkan Nahdlatul Ulama (NU) menghargai upaya memasangkan tokoh-tokoh NU, seperti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa, sebagai pendamping Ganjar sekaligus sebagai bagian dari ikhtiar memenangi Pilpres 2024.
"Namun, sesuai amanat Rapimnas PPP 17-18 Juni 2023, PPP saat ini masih dalam posisi mendorong Sandiaga Uno sebagai tokoh nasional yang memiliki seluruh komponen obyektif yang dibutuhkan Mas Ganjar," kata Rommy kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Baca juga: Hasto ciptakan pantun untuk Sandiaga Uno
Dia menjelaskan Sandiaga adalah pemegang KartaNU yang diserahkan sendiri oleh Kyai Said Aqil. Selain itu, menurut Rommy, Sandiaga juga dapat menyeimbangkan geografi Jawa-Luar Jawa dan memiliki latar belakang ekonomi yang dapat menggenapkan latar belakang politik Ganjar Pranowo.
Kemudian, lanjut Rommy, Sandiaga adalah satu-satunya nama bakal calon wakil presiden (cawapres) yang pernah ada di kartu suara. Sehingga, popularitas menteri pariwisata dan ekonomi kreatif (menparekraf) itu merata secara nasional dan elektabilitasnya tertinggi sebagai bakal cawapres.
"Fanbase (basis penggemar) Sandi yang spesifik di kalangan milenial dan mak-mak juga menggenapi Mas Ganjar yang unggul di kalangan gen X dan baby boomers," kata Rommy.
Baca juga: Menparekraf: Jumlah perjalanan wisatawan nusantara hingga Juni capai 433 juta
Dia mengaku mendengar bahwa nama Mahfud MD dan Khofifah memang beredar sebagai kandidat bakal cawapres, setelah keduanya diterima secara terbatas pada kesempatan terpisah oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Bahkan, menurut Rommy, Mahfud MD juga sudah bertemu dengan Ketua Umum PPP Mardiono beberapa waktu lalu. Namun, dalam pertemuan tersebut, keduanya tidak secara spesifik membicarakan soal pengusungan Mahfud MD sebagai bakal cawapres.
"Kami sangat memahami, MMD (Mahfud MD) dan KIP (Khofifah Indar Parawansa) adalah tokoh-tokoh NU yang sudah lebih dua dekade beredar di panggung politik nasional, dikenal memiliki integritas, dan berpengalaman dalam sejumlah jabatan publik," ujar Rommy.
Baca juga: Menparekraf sebut desa wisata jadi perjalanan membangun Indonesia
PPP bersama PDI Perjuangan dan partai politik lain sesama anggota kerja sama politik terus mencermati secara seksama proyeksi kontribusi suara dari pemasangan tersebut.
Menurut Rommy, parpol pengusung dan pendukung Ganjar terus menyelami hati dan menyerap aspirasi rakyat sampai pada saatnya harus mengambil keputusan.
Parpol, sebagai lembaga reproduksi kepemimpinan nasional, menyuguhkan pasangan pemimpin terbaik yang mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang hebat.
Baca juga: Presiden Jokowi tunjuk Sandiaga Uno jadi Menko Marves Ad Interim
Baca juga: Peneliti nilai dukungan Joko Widodo mengerucut ke Ganjar
Baca juga: Hasto : PDIP ikut lirik Gibran jadi cawapres Ganjar
Menurut Rommy, PPP sebagai partai yang dilahirkan Nahdlatul Ulama (NU) menghargai upaya memasangkan tokoh-tokoh NU, seperti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa, sebagai pendamping Ganjar sekaligus sebagai bagian dari ikhtiar memenangi Pilpres 2024.
"Namun, sesuai amanat Rapimnas PPP 17-18 Juni 2023, PPP saat ini masih dalam posisi mendorong Sandiaga Uno sebagai tokoh nasional yang memiliki seluruh komponen obyektif yang dibutuhkan Mas Ganjar," kata Rommy kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Baca juga: Hasto ciptakan pantun untuk Sandiaga Uno
Dia menjelaskan Sandiaga adalah pemegang KartaNU yang diserahkan sendiri oleh Kyai Said Aqil. Selain itu, menurut Rommy, Sandiaga juga dapat menyeimbangkan geografi Jawa-Luar Jawa dan memiliki latar belakang ekonomi yang dapat menggenapkan latar belakang politik Ganjar Pranowo.
Kemudian, lanjut Rommy, Sandiaga adalah satu-satunya nama bakal calon wakil presiden (cawapres) yang pernah ada di kartu suara. Sehingga, popularitas menteri pariwisata dan ekonomi kreatif (menparekraf) itu merata secara nasional dan elektabilitasnya tertinggi sebagai bakal cawapres.
"Fanbase (basis penggemar) Sandi yang spesifik di kalangan milenial dan mak-mak juga menggenapi Mas Ganjar yang unggul di kalangan gen X dan baby boomers," kata Rommy.
Baca juga: Menparekraf: Jumlah perjalanan wisatawan nusantara hingga Juni capai 433 juta
Dia mengaku mendengar bahwa nama Mahfud MD dan Khofifah memang beredar sebagai kandidat bakal cawapres, setelah keduanya diterima secara terbatas pada kesempatan terpisah oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Bahkan, menurut Rommy, Mahfud MD juga sudah bertemu dengan Ketua Umum PPP Mardiono beberapa waktu lalu. Namun, dalam pertemuan tersebut, keduanya tidak secara spesifik membicarakan soal pengusungan Mahfud MD sebagai bakal cawapres.
"Kami sangat memahami, MMD (Mahfud MD) dan KIP (Khofifah Indar Parawansa) adalah tokoh-tokoh NU yang sudah lebih dua dekade beredar di panggung politik nasional, dikenal memiliki integritas, dan berpengalaman dalam sejumlah jabatan publik," ujar Rommy.
Baca juga: Menparekraf sebut desa wisata jadi perjalanan membangun Indonesia
PPP bersama PDI Perjuangan dan partai politik lain sesama anggota kerja sama politik terus mencermati secara seksama proyeksi kontribusi suara dari pemasangan tersebut.
Menurut Rommy, parpol pengusung dan pendukung Ganjar terus menyelami hati dan menyerap aspirasi rakyat sampai pada saatnya harus mengambil keputusan.
Parpol, sebagai lembaga reproduksi kepemimpinan nasional, menyuguhkan pasangan pemimpin terbaik yang mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang hebat.
Baca juga: Presiden Jokowi tunjuk Sandiaga Uno jadi Menko Marves Ad Interim
Baca juga: Peneliti nilai dukungan Joko Widodo mengerucut ke Ganjar
Baca juga: Hasto : PDIP ikut lirik Gibran jadi cawapres Ganjar