Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur membantu penanganan kabut asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melalui keterangan di Surabaya, Jumat, mengatakan bantuan tersebut meliputi pengiriman puluhan ribu masker serta 10 orang dari tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Pemprov Jatim. Masker yang dikirimkan berupa masker kain dan respirator N95.
"Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban warga di Kalimantan Selatan yang terdampak karhutla dan kabut asap pekat," kata dia.
Ia mengaku begitu melihat berita, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BPBD dan Dinas Sosial Provinsi Jatim untuk mengirim bantuan. Hari ini bantuan langsung dibawa oleh BPBD Provinsi Jatim menuju Kalimantan Selatan dengan menggunakan pesawat.
"Ada 10 orang relawan dari BPBD dan Dinas Sosial Pemprov Jatim yang ditugaskan untuk mengawal bantuan tersebut," ujarnya.
Baca juga: BNPB dorong tambah unit heli bom air tangani karhutla Kalteng-Kalsel
Pemerintah Kota Banjarmasin telah menetapkan status siaga darurat kabut asap imbas karhutla tersebut. Kualitas udara di Kota Banjarmasin diinformasikan terus menurun akibat daerah setempat diselimuti kabut asap selama beberapa hari terakhir.
Selain menyebabkan peningkatan warga yang terserang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), kabut asap memaksa Pemerintah Kota Banjarmasin menerapkan pembelajaran jarak jauh di berbagai sekolah.
Ia mengungkapkan keprihatinan atas musibah karhutla yang mengakibatkan kabut asap sehingga kualitas udara tidak sehat dan berbahaya bagi masyarakat setempat.
Khofifah yang juga mantan Menteri Sosial itu, berharap dalang dan pelaku pembakaran, baik perorangan maupun perusahaan, bisa segera tertangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Mari bersama bergotong royong saling membantu meringankan beban masyarakat. Semoga karhutla bisa segera dipadamkan. Kita berikhtiar bersama untuk menanganinya. Di Jatim juga terjadi karhutla. Kita bergotong royong untuk menanganinya," katanya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melalui keterangan di Surabaya, Jumat, mengatakan bantuan tersebut meliputi pengiriman puluhan ribu masker serta 10 orang dari tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Pemprov Jatim. Masker yang dikirimkan berupa masker kain dan respirator N95.
"Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban warga di Kalimantan Selatan yang terdampak karhutla dan kabut asap pekat," kata dia.
Ia mengaku begitu melihat berita, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BPBD dan Dinas Sosial Provinsi Jatim untuk mengirim bantuan. Hari ini bantuan langsung dibawa oleh BPBD Provinsi Jatim menuju Kalimantan Selatan dengan menggunakan pesawat.
"Ada 10 orang relawan dari BPBD dan Dinas Sosial Pemprov Jatim yang ditugaskan untuk mengawal bantuan tersebut," ujarnya.
Baca juga: BNPB dorong tambah unit heli bom air tangani karhutla Kalteng-Kalsel
Pemerintah Kota Banjarmasin telah menetapkan status siaga darurat kabut asap imbas karhutla tersebut. Kualitas udara di Kota Banjarmasin diinformasikan terus menurun akibat daerah setempat diselimuti kabut asap selama beberapa hari terakhir.
Selain menyebabkan peningkatan warga yang terserang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), kabut asap memaksa Pemerintah Kota Banjarmasin menerapkan pembelajaran jarak jauh di berbagai sekolah.
Ia mengungkapkan keprihatinan atas musibah karhutla yang mengakibatkan kabut asap sehingga kualitas udara tidak sehat dan berbahaya bagi masyarakat setempat.
Khofifah yang juga mantan Menteri Sosial itu, berharap dalang dan pelaku pembakaran, baik perorangan maupun perusahaan, bisa segera tertangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Mari bersama bergotong royong saling membantu meringankan beban masyarakat. Semoga karhutla bisa segera dipadamkan. Kita berikhtiar bersama untuk menanganinya. Di Jatim juga terjadi karhutla. Kita bergotong royong untuk menanganinya," katanya.