Pangkalan Bun (ANTARA) - Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, Juni Gultom menyatakan bahwa Malam Renungan Palagan Sambi, yang di selenggarakan Lanud Iskandar Pangkalan Bun, merupakan momentum penting untuk terus mengenang jasa-jasa para pahlawan negara ini.
Sebagai bangsa Indonesia tentunya harus selalu mengingat sejarah dan jasa para pahlawan yang telah berjuang terhadap negara ini, kata Juni Gultom di Pangkalan Bun, Rabu.
"Seperti kata Bung Karno 'bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya, jangan sekali-kali lupakan sejarah," tambahnya.
Menurut dirinya Palagan Sambi ini juga membangun sekaligus menghormati dan mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Terutama mengenang peristiwa penerjunan pertama pasukan Prajurit Angkatan Udara Republik Indonesia di Kalimantan Tengah, pada masa penggerakan melawan penjajah Belanda.
"Peristiwa tersebut yaitu terjadi di Desa Sambi pada tanggal 17 Oktober 1947, yang akhirnya menjadi cikal bakal hari lahirnya pasukan elit TNI AU komando pasukan gerak cepat," jelasnya.
Dia berharap, kegiatan kegiatan momentum untuk mengenang para pahlawan tersebut, dapat menjadi agenda yang rutin di laksanakan.
Sementara itu, Danlanud Iskandar Pangkalan Bun Letkol Pnb Widi Nugroho mengatakan, kegiatan renungan tersebut merupakan kegiatan yang pertama kali dilaksanakan. Di mana kegiatan ini tentunya bertujuan untuk bisa memberikan sedikit sentuhan tentang bagaimana perjuangan pendahulu, yang dahulu merintis penerjunan pertama kali di Republik Indonesia untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan," ucapnya.
"Melalui semangat ini lah, pihaknya akan mencoba menggali serta menggalakkan terus, supaya generasi muda, anak anak pelajar, dan generasi penerus bangsa, dapat melanjutkan semangat dan perjuangan demi mengisi kemerdekaan yang sudah di capai dan di raih oleh para pejuang kita," kata dia.
Baca juga: Pemkab Kobar bersama Komunitas TDA tingkatkan pengetahuan pelaku UMKM
Pada kegiatan tersebut, diisi juga dengan penampilan anak anak pelajar dari SMA Negeri 3 Pangkalan Bun, yang menceritakan kisah perjuangan para penerjun pertama yang berjuang mempertahankan kemerdekaan di masa penjajahan Belanda di Desa Sambi pada tanggal 17 Oktober 1947.
Widi menambahkan, semoga melalui kegiatan ini anak anak muda di Kabupaten Kobar khususnya, dapat terinspirasi, mendapatkan motivasi dan semangat.
"Semoga dengan kegiatan, serta penampilan yang di pertunjukan oleh anak anak dari SMA Negeri 3 Pangkalan Bun ini, dapat menjadikan motivasi kita dan generasi muda ke depan, untuk bisa lebih semangat mengisi kemerdekaan yang sudah di raih oleh para pejuang kita," demikian widi Nugroho.
Baca juga: Petani di Kobar dapat bantuan alsintan kembangkan usaha
Baca juga: Festival Batang Arut diharapkan dapat menghidupkan kembali masa keemasan Kobar
Baca juga: Kobar Expo sarana pemerintah memberi ruang bagi pelaku UMKM
Sebagai bangsa Indonesia tentunya harus selalu mengingat sejarah dan jasa para pahlawan yang telah berjuang terhadap negara ini, kata Juni Gultom di Pangkalan Bun, Rabu.
"Seperti kata Bung Karno 'bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya, jangan sekali-kali lupakan sejarah," tambahnya.
Menurut dirinya Palagan Sambi ini juga membangun sekaligus menghormati dan mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Terutama mengenang peristiwa penerjunan pertama pasukan Prajurit Angkatan Udara Republik Indonesia di Kalimantan Tengah, pada masa penggerakan melawan penjajah Belanda.
"Peristiwa tersebut yaitu terjadi di Desa Sambi pada tanggal 17 Oktober 1947, yang akhirnya menjadi cikal bakal hari lahirnya pasukan elit TNI AU komando pasukan gerak cepat," jelasnya.
Dia berharap, kegiatan kegiatan momentum untuk mengenang para pahlawan tersebut, dapat menjadi agenda yang rutin di laksanakan.
Sementara itu, Danlanud Iskandar Pangkalan Bun Letkol Pnb Widi Nugroho mengatakan, kegiatan renungan tersebut merupakan kegiatan yang pertama kali dilaksanakan. Di mana kegiatan ini tentunya bertujuan untuk bisa memberikan sedikit sentuhan tentang bagaimana perjuangan pendahulu, yang dahulu merintis penerjunan pertama kali di Republik Indonesia untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan," ucapnya.
"Melalui semangat ini lah, pihaknya akan mencoba menggali serta menggalakkan terus, supaya generasi muda, anak anak pelajar, dan generasi penerus bangsa, dapat melanjutkan semangat dan perjuangan demi mengisi kemerdekaan yang sudah di capai dan di raih oleh para pejuang kita," kata dia.
Baca juga: Pemkab Kobar bersama Komunitas TDA tingkatkan pengetahuan pelaku UMKM
Pada kegiatan tersebut, diisi juga dengan penampilan anak anak pelajar dari SMA Negeri 3 Pangkalan Bun, yang menceritakan kisah perjuangan para penerjun pertama yang berjuang mempertahankan kemerdekaan di masa penjajahan Belanda di Desa Sambi pada tanggal 17 Oktober 1947.
Widi menambahkan, semoga melalui kegiatan ini anak anak muda di Kabupaten Kobar khususnya, dapat terinspirasi, mendapatkan motivasi dan semangat.
"Semoga dengan kegiatan, serta penampilan yang di pertunjukan oleh anak anak dari SMA Negeri 3 Pangkalan Bun ini, dapat menjadikan motivasi kita dan generasi muda ke depan, untuk bisa lebih semangat mengisi kemerdekaan yang sudah di raih oleh para pejuang kita," demikian widi Nugroho.
Baca juga: Petani di Kobar dapat bantuan alsintan kembangkan usaha
Baca juga: Festival Batang Arut diharapkan dapat menghidupkan kembali masa keemasan Kobar
Baca juga: Kobar Expo sarana pemerintah memberi ruang bagi pelaku UMKM