Ganjar mengaku bingung soal penurunan baliho saat kunjungan Jokowi

Rabu, 1 November 2023 14:37 WIB

Denpasar (ANTARA) - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengaku bingung hingga bertanya-tanya perihal penurunan atribut partai politik yang didominasi baliho dan bendera dirinya dan PDI Perjuangan saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (31/10).

"Oh iya saya juga bertanya-tanya kenapa dicopot, memang kalau ada yang melanggar sih silakan dicopot, tapi kalau tidak melanggar ya sebaiknya tidak perlu berlebihan," kata dia usai membuka Musyawarah Kerja Nasional Persada di Denpasar, Rabu.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan sudah mengetahui kejadian tersebut bahkan sudah berkoordinasi dengan DPD PDI Perjuangan di Bali, di mana lengkapnya penurunan atribut partai politik itu diturunkan Satpol PP Bali sekitar satu jam sebelum Presiden Jokowi tiba di lokasi acara.

Adapun lokasi kunjungan Jokowi kemarin adalah di SMKN 3 Sukawati, Pasar Bulan, dan Balai Budaya Batubulan. Selain Gianyar, Jokowi juga menyempatkan santap siang di kawasan Renon, Denpasar.

Baca juga: Jokowi makan siang bersama Anies, Ganjar dan Prabowo

"Tapi saya senang karena saya sudah komunikasi dengan Pak Wayan Koster kemarin, artinya ada penjelasan terus kemudian (alat peraga sosialisasi) dipasang lagi," ujar Ganjar.

Tak ingin banyak berspekulasi, Ganjar Pranowo mengungkapkan keinginannya yaitu agar seluruh elemen mendorong pemilihan presiden berjalan baik, termasuk menjamin aparatur bekerja secara netral.

Untuk diketahui, sebelumnya Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya sempat mengklarifikasi video dan kabar yang ramai beredar di media sosial yang mempertontonkan aparat saat menurunkan alat peraga sosialisasi dalam hal ini bendera PDI Perjuangan dan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud Md di lokasi kunjungan Jokowi.

Baca juga: Ganjar: Pemuda lakukan reaktualisasi di Hari Sumpah Pemuda

Sang Made menyebut itu dilakukan sesuai standar pengamanan presiden dan demi menjaga estetika tanpa niat lain, namun tak dapat dipungkiri atribut partai politik tersebut banyak tersebar bahkan hampir setiap jarak satu meter.

"Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi tersebut berupa baliho agar estetika terjaga dan setelah selesai kegiatan, alat sosialisasi baliho tersebut sudah terpasang kembali," kata Sang Made.

Baca juga: Yenny Wahid ditunjuk jadi Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud

Baca juga: Survei PUSAD Universitas Muhammadiyah Prabowo-Gibran unggul 4 persen atas Ganjar-Mahfud

Baca juga: Sandiaga Uno tak mundur usai jadi Ketua Dewan Pakar TPN Ganjar

Pewarta : Ni Putu Putri Muliantari
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Jokowi dan Ma'ruf Amin tak diundang PDI Perjuangan di Rakernas V

21 jam lalu

Grace Natalie-Juri Ardiantoro jadi Stafsus Presiden

15 May 2024 22:49 Wib

Perpres terkait standar layanan rawat inap Jaminan Kesehatan

13 May 2024 19:40 Wib

Jokowi : Impor beras tak sampai 5 persen kebutuhan nasional

13 May 2024 16:01 Wib

Jokowi disambut ribuan warga saat kunjungi Mall The Park Kendari

13 May 2024 12:34 Wib
Terpopuler

Alfian Mawardi ingin ikuti jejak orang tuanya membangun Kapuas

Kabar Daerah - 15 jam lalu

Legislator Gumas dukung 10 program pokok PKK

Kabar Daerah - 16 May 2024 13:11 Wib

Pemkab Barito Utara dapat 3.424 formasi untuk rekrutmen CPNS dan PPPK

Kabar Daerah - 15 May 2024 16:41 Wib

Pj Bupati Katingan tekankan ASN harus terus tingkatkan kapasitas

Kabar Daerah - 18 jam lalu

Masyarakat Sebangau Kuala harapkan program peningkatan ekonomi

Kabar Daerah - 16 May 2024 21:15 Wib