Kupang (ANTARA) - Penjabat(Pj) Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT) Ayodhia G. L. Kalake meminta penjabat Bupati Alor dan Sumba Tengah agar dalam satu tahun sebagai penjabat bupati untuk fokus dalam penanganan kemiskinan ekstrem dan pengendalian inflasi.
"Kami minta pj Bupati Alor dan pj Bupati Sumba Tengah untuk fokus dalam dua program saja dalam satu tahun memimpin daerah itu," kata Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Ayodhia G. L. Kalake saat melantik dua penjabat bupati yaitu Lerry Lupidara sebagai Pj Bupati Sumba Tengah dan Zet Sony Libing sebagai pj Bupati Alor di Kupang, Senin.
Lerry Lupidara sebelumnya sebagai Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Setda NTT menggantikan Bupati Paulus S.K Limu dan Wakil Bupati Daniel Landa, sedangkan Zet Sony Libing merupakan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT menggantikan Bupati Alor Amon Jobo dan Wakil Bupati (Alm) Imran Duru yang meninggal akibat serangan jantung saat bertugas di Jakarta beberapa waktu lalu
Ayodhia G. L. Kalake mengatakan waktu satu tahun sebagai penjabat Bupati Alor dan penjabat Bupati Sumba Tengah bukanlah waktu yang lama sehingga dibutuhkan pengabdian dan pelayanan yang tulus berdasarkan komitmen dan integritas yang teguh.
Dia berharap dalam waktu satu tahun, dua program prioritas yang dilakukan yakni penanganan kemiskinan ekstrem dan pengendalian inflasi, sehingga perlu dilakukan inovasi dalam mengatasi kemiskinan serta pengendalian inflasi agar jumlah warga miskin terus berkurang.
"Melalui pengalaman pada bidang pemerintahan kami yakin kedua penjabat bupati ini mampu mengatasi berbagai tantangan yang selama ini ada di daerah itu dengan memberikan beragam solusi dalam mempercepat pembangunan di Kabupaten Alor dan Sumba Tengah selama satu tahun ke depan," kata Ayodhia G. L. Kalake.
Ia juga berharap kedua penjabat bupati yang dilantik itu untuk membangun koordinasi dan kerja sama yang harmonis dengan lembaga legislatif serta Forkopimda, tokoh agama dan tokoh masyarakat daerah setempat.
"Pelayanan pemerintahan di daerah bisa berjalan efektif apabila ada keterbukaan komunikasi dalam membangun kerja sama yang baik," kata Ayodhia G. L. Kalake.
Ia juga mengingatkan kedu penjabat bupati itu untuk terus melakukan upaya mengatasi stunting sehingga angka stunting di dua daerah itu terus mengalami penurunan sehingga target penurunan stunting pada 2024 bisa mencapai 14 persen secara nasional.
"Kami minta pj Bupati Alor dan pj Bupati Sumba Tengah untuk fokus dalam dua program saja dalam satu tahun memimpin daerah itu," kata Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Ayodhia G. L. Kalake saat melantik dua penjabat bupati yaitu Lerry Lupidara sebagai Pj Bupati Sumba Tengah dan Zet Sony Libing sebagai pj Bupati Alor di Kupang, Senin.
Lerry Lupidara sebelumnya sebagai Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Setda NTT menggantikan Bupati Paulus S.K Limu dan Wakil Bupati Daniel Landa, sedangkan Zet Sony Libing merupakan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT menggantikan Bupati Alor Amon Jobo dan Wakil Bupati (Alm) Imran Duru yang meninggal akibat serangan jantung saat bertugas di Jakarta beberapa waktu lalu
Ayodhia G. L. Kalake mengatakan waktu satu tahun sebagai penjabat Bupati Alor dan penjabat Bupati Sumba Tengah bukanlah waktu yang lama sehingga dibutuhkan pengabdian dan pelayanan yang tulus berdasarkan komitmen dan integritas yang teguh.
Dia berharap dalam waktu satu tahun, dua program prioritas yang dilakukan yakni penanganan kemiskinan ekstrem dan pengendalian inflasi, sehingga perlu dilakukan inovasi dalam mengatasi kemiskinan serta pengendalian inflasi agar jumlah warga miskin terus berkurang.
"Melalui pengalaman pada bidang pemerintahan kami yakin kedua penjabat bupati ini mampu mengatasi berbagai tantangan yang selama ini ada di daerah itu dengan memberikan beragam solusi dalam mempercepat pembangunan di Kabupaten Alor dan Sumba Tengah selama satu tahun ke depan," kata Ayodhia G. L. Kalake.
Ia juga berharap kedua penjabat bupati yang dilantik itu untuk membangun koordinasi dan kerja sama yang harmonis dengan lembaga legislatif serta Forkopimda, tokoh agama dan tokoh masyarakat daerah setempat.
"Pelayanan pemerintahan di daerah bisa berjalan efektif apabila ada keterbukaan komunikasi dalam membangun kerja sama yang baik," kata Ayodhia G. L. Kalake.
Ia juga mengingatkan kedu penjabat bupati itu untuk terus melakukan upaya mengatasi stunting sehingga angka stunting di dua daerah itu terus mengalami penurunan sehingga target penurunan stunting pada 2024 bisa mencapai 14 persen secara nasional.