Buntok, Kalteng (ANTARA) - Penjabat Bupati Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Deddy Winarwan menyatakan bahwa hoaks atau berita/kabar bohong yang dibuat oleh oknum tidak bertanggung jawab, dapat berdampak dan mengancam persatuan serta kesatuan bangsa ini.
"Informasi hoaks ini dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya saat acara dialog publik dan deklarasi milenial Barsel anti hoaks dan fitnah, di Buntok, Rabu.
Menurut Deddy Winarwan, sebagian besar dari berita atau informasi hoaks tersebut isinya fitnah dan menebar kebencian. Berita seperti itu bisa mempengaruhi atau berdampak buruk bagi warga yang dapat menimbulkan dampak ketidakharmonisan.
Untuk itu, dirinya mengajak seluruh lapisan masyarakat yang ada di kabupaten itu, agar bersama-sama melawan hoaks. Salah satunya melawan dengan tidak ikut menyebarkan informasi hoak tersebut.
"Jadi, saya mengapresiasi dilaksanakannya kegiatan dialog publik dan deklarasi milenial Barito Selatan anti hoak dan fitnah ini. Kegiatan ini sebagai komitmen kita untuk lebih peduli dan bersama-sama memerangi penyebaran berita-berita bohong atau hoaks," ucap Deddy.
Oleh karena itu, sangat penting bagi semua pihak supaya bijak dalam menyebar informasi. Begitu pula dengan penerima informasi, harus bijak dalam memilah derasnya informasi.
"Hal itu agar informasi tersebut tidak menimbulkan keresahan yang bisa menyebabkan terjadinya perpecahan, terutama pada tahun politik ini," kata Deddy.
Sementara itu, Ketua panitia Tommy menyampaikan, kegiatan yang dilaksanakan ini untuk memberikan motivasi agar semua pihak selalu waspada dan selalu bijak dalam bermedia sosial.
"Selain bijak dalam menerima berita atau informasi, kita juga harus bijak dalam menyaring kebenaran dari sebuah informasi. Apakah informasi itu hoaks atau bukan," kata Tommy yang juga Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Barito Selatan.
Sebab, hoaks atau fitnah merupakan sistem yang dibangun untuk merusak peradaban manusia demi kepentingan pribadi dan kelompoknya.
"Setiap agama sudah pasti melarang hoaks dan fitnah, sebab orang yang menyebarkan hoaks atau fitnah itu merupakan ciri manusia yang tak bermoral dan tak berakhlak," kata dia.
Baca juga: Pj Bupati Barsel: Pelantikan pejabat eselon III dan IV sudah sesuai aturan
Untuk menghindari berita hoaks lanjut dia, sebaiknya berpedoman pada sumber yang jelas dan bisa dipercaya. Kemudian bijak dalam menilai, apakah informasi yang muncul itu benar atau bohong.
"Kita pada 2024 mendatang akan menghadapi pemilu, dan diharapkan kepada masyarakat agar jangan mudah terhasut dengan provokasi yang dilemparkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab pada media sosial. Hal itu demi menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat," demikian Tommy.
Acara dialog publik dan deklarasi milenial Barsel anti hoaks dan fitnah tersebut dihadiri sejumlah mahasiswa, serta pelajar di wilayah setempat.
Baca juga: Barsel terpilih sebagai proyek percontohan Program Rumah Pangan B2SA
Baca juga: Pemkab Barsel adakan pelatihan lanjutan pengolahan motif anyaman rotan
Baca juga: Pj Bupati Barsel: Peran PKK sangat penting dalam mencegah stunting
"Informasi hoaks ini dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya saat acara dialog publik dan deklarasi milenial Barsel anti hoaks dan fitnah, di Buntok, Rabu.
Menurut Deddy Winarwan, sebagian besar dari berita atau informasi hoaks tersebut isinya fitnah dan menebar kebencian. Berita seperti itu bisa mempengaruhi atau berdampak buruk bagi warga yang dapat menimbulkan dampak ketidakharmonisan.
Untuk itu, dirinya mengajak seluruh lapisan masyarakat yang ada di kabupaten itu, agar bersama-sama melawan hoaks. Salah satunya melawan dengan tidak ikut menyebarkan informasi hoak tersebut.
"Jadi, saya mengapresiasi dilaksanakannya kegiatan dialog publik dan deklarasi milenial Barito Selatan anti hoak dan fitnah ini. Kegiatan ini sebagai komitmen kita untuk lebih peduli dan bersama-sama memerangi penyebaran berita-berita bohong atau hoaks," ucap Deddy.
Oleh karena itu, sangat penting bagi semua pihak supaya bijak dalam menyebar informasi. Begitu pula dengan penerima informasi, harus bijak dalam memilah derasnya informasi.
"Hal itu agar informasi tersebut tidak menimbulkan keresahan yang bisa menyebabkan terjadinya perpecahan, terutama pada tahun politik ini," kata Deddy.
Sementara itu, Ketua panitia Tommy menyampaikan, kegiatan yang dilaksanakan ini untuk memberikan motivasi agar semua pihak selalu waspada dan selalu bijak dalam bermedia sosial.
"Selain bijak dalam menerima berita atau informasi, kita juga harus bijak dalam menyaring kebenaran dari sebuah informasi. Apakah informasi itu hoaks atau bukan," kata Tommy yang juga Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Barito Selatan.
Sebab, hoaks atau fitnah merupakan sistem yang dibangun untuk merusak peradaban manusia demi kepentingan pribadi dan kelompoknya.
"Setiap agama sudah pasti melarang hoaks dan fitnah, sebab orang yang menyebarkan hoaks atau fitnah itu merupakan ciri manusia yang tak bermoral dan tak berakhlak," kata dia.
Baca juga: Pj Bupati Barsel: Pelantikan pejabat eselon III dan IV sudah sesuai aturan
Untuk menghindari berita hoaks lanjut dia, sebaiknya berpedoman pada sumber yang jelas dan bisa dipercaya. Kemudian bijak dalam menilai, apakah informasi yang muncul itu benar atau bohong.
"Kita pada 2024 mendatang akan menghadapi pemilu, dan diharapkan kepada masyarakat agar jangan mudah terhasut dengan provokasi yang dilemparkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab pada media sosial. Hal itu demi menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat," demikian Tommy.
Acara dialog publik dan deklarasi milenial Barsel anti hoaks dan fitnah tersebut dihadiri sejumlah mahasiswa, serta pelajar di wilayah setempat.
Baca juga: Barsel terpilih sebagai proyek percontohan Program Rumah Pangan B2SA
Baca juga: Pemkab Barsel adakan pelatihan lanjutan pengolahan motif anyaman rotan
Baca juga: Pj Bupati Barsel: Peran PKK sangat penting dalam mencegah stunting