Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Satuan Kerja Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kalimantan I Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) Arifani Saini mengakui, rumah susun mahasiswa di Universitas Kristen Palangka Raya (UKPR), yang telah selesai dibangun oleh pihaknya, merupakan usulan dari Anggota DPD RI asal Kalimantan Tengah, yakni Agustin Teras Narang.
Rusun yang telah selesai dibangun ini menghabiskan anggaran sekitar Rp16 miliar dan mampu menampung sekitar 172 mahasiswa, kata Arifani Saini di sela-sela peresmian dan serah terima kunci rusun mahasiswa UKPR Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Eka Sinta (YPTKES) GKE di Palangka Raya, Selasa.
"Bangunannya tiga tingkat dengan jumlah kamar 43. Tiap kamar dapat dihuni oleh empat orang mahasiswa," lanjutnya.
Tak hanya bangunan, Kemen PUPR juga melengkapi tiap kamar di rusun tersebut berupa dua lemari, tiga meja belajar, dan dua tempat tidur bertingkat lengkap dengan empat kasur, kamar mandi beserta toilet. Selain itu, disediakan juga tempat memasak di masing-masing lantai.
Arifani mengatakan rusun mahasiswa ini juga didesain memiliki banyak pencahayaan dan sirkulasi udara, sehingga dapat menghemat penggunaan listrik.
"Jadi tidak perlu lagi banyak lampu untuk pencahayaan, termasuk penggunaan AC. Seperti yang kita rasakan sendiri, tetap terang dan tidak panas kan," kata Arifani.
Dalam peresmian dan serah terima kunci rusun mahasiswa UKPR YPTKES GKE itu, Senator asal Kalteng Agustin Teras Narang didaulat Kemen PUPR menandatangani prasasti dan menggunting pita.
Teras Narang pun mengucapkan terimakasih kepada Kemen PUPR yang telah membangun dengan tepat waktu rusun mahasiswa UKPR tersebut. Apalagi rusun yang dibangun tersebut menurut dirinya, dalam kondisinya sangat baik dan nyaman untuk ditinggali oleh para mahasiswa kedepannya.
Rusun Mahasiswa UKPR yang dibangun oleh Kementerian PUPR berdasarkan usulan Anggota DPD RI Agustin Teras Narang. ANTARA/HO-Tim Teras Narang.
"Keberadaan rusun ini untuk membantu anak-anak yang berasal dari pedalaman saat akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Kebanyakan mahasiswa di Kalteng ini kan berasal dari pedalaman. Jadi memang sangat membantu," ucapnya.
Selain itu, menurut mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 ini, desain rusun mahasiswa UKPR yang dibangun Kemen PUPR sebagai upaya mendidik sekaligus gerakan kebudayaan. Di mana masyarakat pedalaman Kalteng banyak tinggal di pinggir sungai, langsung mengalami perubahan karena menempati gedung tinggi, menjaga atau membudayakan hidup bersih, serta lainnya.
"Saya berharap kedepannya ada beberapa lagi asrama ataupun rusun yang bisa dibangun Kemen PUPR di Kalteng. Di mana asrama atau rusun yang dibangun kedepannya itu peruntukannya bagi para aparatur sipil negara (ASN) ataupun mahasiswa yang perlu dibantu," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang dorong pendekatan multisektoral selesaikan konflik kebun sawit
Baca juga: Capaian masih rendah, Teras Narang minta realisasi Perhutanan Sosial dioptimalkan
Baca juga: Matangkan demokrasi, Indonesia perlu tujuh kali pemilu secara berturut-turut
Rusun yang telah selesai dibangun ini menghabiskan anggaran sekitar Rp16 miliar dan mampu menampung sekitar 172 mahasiswa, kata Arifani Saini di sela-sela peresmian dan serah terima kunci rusun mahasiswa UKPR Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Eka Sinta (YPTKES) GKE di Palangka Raya, Selasa.
"Bangunannya tiga tingkat dengan jumlah kamar 43. Tiap kamar dapat dihuni oleh empat orang mahasiswa," lanjutnya.
Tak hanya bangunan, Kemen PUPR juga melengkapi tiap kamar di rusun tersebut berupa dua lemari, tiga meja belajar, dan dua tempat tidur bertingkat lengkap dengan empat kasur, kamar mandi beserta toilet. Selain itu, disediakan juga tempat memasak di masing-masing lantai.
Arifani mengatakan rusun mahasiswa ini juga didesain memiliki banyak pencahayaan dan sirkulasi udara, sehingga dapat menghemat penggunaan listrik.
"Jadi tidak perlu lagi banyak lampu untuk pencahayaan, termasuk penggunaan AC. Seperti yang kita rasakan sendiri, tetap terang dan tidak panas kan," kata Arifani.
Dalam peresmian dan serah terima kunci rusun mahasiswa UKPR YPTKES GKE itu, Senator asal Kalteng Agustin Teras Narang didaulat Kemen PUPR menandatangani prasasti dan menggunting pita.
Teras Narang pun mengucapkan terimakasih kepada Kemen PUPR yang telah membangun dengan tepat waktu rusun mahasiswa UKPR tersebut. Apalagi rusun yang dibangun tersebut menurut dirinya, dalam kondisinya sangat baik dan nyaman untuk ditinggali oleh para mahasiswa kedepannya.
"Keberadaan rusun ini untuk membantu anak-anak yang berasal dari pedalaman saat akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Kebanyakan mahasiswa di Kalteng ini kan berasal dari pedalaman. Jadi memang sangat membantu," ucapnya.
Selain itu, menurut mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 ini, desain rusun mahasiswa UKPR yang dibangun Kemen PUPR sebagai upaya mendidik sekaligus gerakan kebudayaan. Di mana masyarakat pedalaman Kalteng banyak tinggal di pinggir sungai, langsung mengalami perubahan karena menempati gedung tinggi, menjaga atau membudayakan hidup bersih, serta lainnya.
"Saya berharap kedepannya ada beberapa lagi asrama ataupun rusun yang bisa dibangun Kemen PUPR di Kalteng. Di mana asrama atau rusun yang dibangun kedepannya itu peruntukannya bagi para aparatur sipil negara (ASN) ataupun mahasiswa yang perlu dibantu," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang dorong pendekatan multisektoral selesaikan konflik kebun sawit
Baca juga: Capaian masih rendah, Teras Narang minta realisasi Perhutanan Sosial dioptimalkan
Baca juga: Matangkan demokrasi, Indonesia perlu tujuh kali pemilu secara berturut-turut