Muara Teweh (ANTARA) - Dewi Susanti (42) warga Kelurahan Jingah, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah yang menjalani cuci darah setiap dua pekan sekali di RSUD Muara Teweh, terbantu melalui iuran peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang ditanggung oleh pemerintah daerah setempat.
“Syukur alhamdulillah Pemkab Barito Utara mau menjamin iuran JKN kami sekeluarga, terutama untuk saya yang harus cuci darah dan telah berjalan hampir satu tahun sehingga dalam pengobatan sepenuhnya ditanggung dari Program JKN dan kami tidak mengeluarkan biaya sama sekali atau gratis,” ucap Dewi saat ditemui di ruang Hemodialisa (HD) RSUD Muara Teweh, Jumat.
Untuk biaya hidup sehari-hari, pihak keluarganya kini masih belum memiliki penghasilan tetap. Meskipun begitu, dengan menjadi peserta JKN BPJS Kesehatan yang telah didaftarkan dan dibayarkan Pemkab Barito Utara tersebut dirasa sangat meringankan dalam pengobatan.
“Terima kasih banyak kepada Pemkab Barito Utara dan semoga ke depan selalu hadir dalam membantu masyarakat terutama seperti kami yang tidak mempunyai penghasilan tetap, kadang bertani, ikut menyadap karet, rotan, meiwak (mancing ikan), jadi buruh, apa saja dikerjakan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Tentunya, kata dia, sangat meringankan dan membantu, jika ada punya tanah puluhan hektar pun pasti akan terjual mengingat besarnya biaya pengobatan, kalaupun punya uang paling tidak bertahan lama untuk bayar pengobatan, mungkin tidak sampai hitungan tahun karena biaya cuci darah sangatlah besar.
Sebelum menjalani cuci darah, Dewi menceritakan sempat beberapa kali mendapat perawatan dan pengobatan yang juga dijalaninya dengan menggunakan layanan JKN.
Baca juga: Pemkab Barut apresiasi disetujuinya raperda APBD 2024 menjadi perda
“Awalnya sakit diabetes dan ada maag juga, komplikasi dan badan nampak bengkak, buang air kecil tidak lancar, dari pertama sampai hingga saat ini harus cuci darah sepenuhnya sudah menggunakan manfaat dari Program JKN, tuturnya.
Dalam hal pelayanan, ia juga merasakan telah dilayani dengan baik dan tidak ada perbedaan layanan dengan pasien lainnya.
“Pelayanan bagus walaupun terdaftar di kelas tiga, tidak ada dibeda-bedakan dengan pasien lainnya, tidak pernah ada iuran biaya, kalau di sini (ruang HD RSUD Muara Teweh) kami dilayani bahkan sudah dianggap seperti keluarga sendiri,” ujar Dewi.
Baca juga: Pj Bupati Barito Utara saksikan Ketinting Race Murung Raya 2023
Baca juga: Pj Bupati Barut minta masyarakat tingkatkan kreativitas tradisi budaya
Baca juga: UMK Barito Utara 2024 disepakati naik 1,87 persen
“Syukur alhamdulillah Pemkab Barito Utara mau menjamin iuran JKN kami sekeluarga, terutama untuk saya yang harus cuci darah dan telah berjalan hampir satu tahun sehingga dalam pengobatan sepenuhnya ditanggung dari Program JKN dan kami tidak mengeluarkan biaya sama sekali atau gratis,” ucap Dewi saat ditemui di ruang Hemodialisa (HD) RSUD Muara Teweh, Jumat.
Untuk biaya hidup sehari-hari, pihak keluarganya kini masih belum memiliki penghasilan tetap. Meskipun begitu, dengan menjadi peserta JKN BPJS Kesehatan yang telah didaftarkan dan dibayarkan Pemkab Barito Utara tersebut dirasa sangat meringankan dalam pengobatan.
“Terima kasih banyak kepada Pemkab Barito Utara dan semoga ke depan selalu hadir dalam membantu masyarakat terutama seperti kami yang tidak mempunyai penghasilan tetap, kadang bertani, ikut menyadap karet, rotan, meiwak (mancing ikan), jadi buruh, apa saja dikerjakan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Tentunya, kata dia, sangat meringankan dan membantu, jika ada punya tanah puluhan hektar pun pasti akan terjual mengingat besarnya biaya pengobatan, kalaupun punya uang paling tidak bertahan lama untuk bayar pengobatan, mungkin tidak sampai hitungan tahun karena biaya cuci darah sangatlah besar.
Sebelum menjalani cuci darah, Dewi menceritakan sempat beberapa kali mendapat perawatan dan pengobatan yang juga dijalaninya dengan menggunakan layanan JKN.
Baca juga: Pemkab Barut apresiasi disetujuinya raperda APBD 2024 menjadi perda
“Awalnya sakit diabetes dan ada maag juga, komplikasi dan badan nampak bengkak, buang air kecil tidak lancar, dari pertama sampai hingga saat ini harus cuci darah sepenuhnya sudah menggunakan manfaat dari Program JKN, tuturnya.
Dalam hal pelayanan, ia juga merasakan telah dilayani dengan baik dan tidak ada perbedaan layanan dengan pasien lainnya.
“Pelayanan bagus walaupun terdaftar di kelas tiga, tidak ada dibeda-bedakan dengan pasien lainnya, tidak pernah ada iuran biaya, kalau di sini (ruang HD RSUD Muara Teweh) kami dilayani bahkan sudah dianggap seperti keluarga sendiri,” ujar Dewi.
Baca juga: Pj Bupati Barito Utara saksikan Ketinting Race Murung Raya 2023
Baca juga: Pj Bupati Barut minta masyarakat tingkatkan kreativitas tradisi budaya
Baca juga: UMK Barito Utara 2024 disepakati naik 1,87 persen