Malang (ANTARA) - Guru Besar Bidang Ilmu Bahasa Arab Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang (FAI UMM), Prof Dr Abdul Haris mengenalkan cara membaca kitab gundul dengan cepat melalui metode "EMAS".
Metode EMAS adalah expand vocabularies, mastery the functional grammar, aplly the jie sam soe, dan support with more exercises.
"Keterampilan membaca dan memahami kitab gundul sampai saat ini masih menjadi problem bagi mereka yang belajar bahasa Arab di lembaga-lembaga pendidikan, termasuk di pesantren," kata Prof Abdul Haris dalam pidato ilmiah pengukuhannya di kampus UMM, Sabtu.
Menurut Prof Haris, ada dua hal utama yang menyebabkan problem dalam membaca kitab gundul, yakni kurangnya kekayaan kosa kata dan pemahaman terhadap kaidah-kaidah gramatika bahasa Arab yang fungsional.
Ia mengatakan, model EMAS yang ia ciptakan menjadi kerangka konseptual yang bagus untuk menentukan langkah-langkah sistematis dalam proses pembelajaran membaca kitab gundul yang lebih mudah dan lebih cepat.
Ada empat langkah yang dilakukan dalam proses pembelajarannya. Diawali dengan E, yakni expand vocabularies. Tahap ini dilakukan untuk memberikan bekal kosa kata yang cukup. Hal ini dilakukan dengan mengajarkan beberapa teks Arab berharakat yang relevan dengan bidang studinya.
Langkah kedua, lanjut Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang itu, adalah M atau mastery the functional grammar, yakni kuasai gramatika yang fungsional. Di sini para peserta didik diajari berbagai kaidah nahwu.
Selanjutnya, adalah A atau aplly the jie sam soe, yakni terapkan analisis jie sam soe. Langkah ini merupakan langkah sederhana untuk menganalisa struktur kalimat yang mudah, yang berbasis pada pemahaman tentang tiga unsur utama pembentuk dan pengembang kalimat, yakni SPP (subjek, predikat, dan pelengkap).
"Dengan model analisis ini tidak banyak kaidah gramatika yang harus dikuasai, cukup mendeteksi tiga peran kata terkait," ujarnya.
Terakhir, yakni tahap S, yaitu support with more exercises atau dibantu dengan banyak latihan. Pada tahap ini, latihan membaca teks bahasa Arab yang tidak berharakat dilakukan. Mulai dari kalimat yang sederhana sampai dengan teks-teks yang berhubungan dengan bidang yang menjadi kajiannya.
“Semoga model ini bisa menjadi salah satu solusi dalam memberikan pengajaran terkait membaca kitab gundul. Utamanya mereka yang ingin membaca kitab gundul, namun bingung mulai dari mana. Maka, model EMAS bisa dicoba untuk membantu dalam proses pembelajaran,” katanya.
HIngga akhir Januari 2024, UMM menargetkan 54 guru besar yang telah dikukuhkan. Pada Desember 2023, masih ada 24 guru besar yang belum dikukuhkan.
Metode EMAS adalah expand vocabularies, mastery the functional grammar, aplly the jie sam soe, dan support with more exercises.
"Keterampilan membaca dan memahami kitab gundul sampai saat ini masih menjadi problem bagi mereka yang belajar bahasa Arab di lembaga-lembaga pendidikan, termasuk di pesantren," kata Prof Abdul Haris dalam pidato ilmiah pengukuhannya di kampus UMM, Sabtu.
Menurut Prof Haris, ada dua hal utama yang menyebabkan problem dalam membaca kitab gundul, yakni kurangnya kekayaan kosa kata dan pemahaman terhadap kaidah-kaidah gramatika bahasa Arab yang fungsional.
Ia mengatakan, model EMAS yang ia ciptakan menjadi kerangka konseptual yang bagus untuk menentukan langkah-langkah sistematis dalam proses pembelajaran membaca kitab gundul yang lebih mudah dan lebih cepat.
Ada empat langkah yang dilakukan dalam proses pembelajarannya. Diawali dengan E, yakni expand vocabularies. Tahap ini dilakukan untuk memberikan bekal kosa kata yang cukup. Hal ini dilakukan dengan mengajarkan beberapa teks Arab berharakat yang relevan dengan bidang studinya.
Langkah kedua, lanjut Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang itu, adalah M atau mastery the functional grammar, yakni kuasai gramatika yang fungsional. Di sini para peserta didik diajari berbagai kaidah nahwu.
Selanjutnya, adalah A atau aplly the jie sam soe, yakni terapkan analisis jie sam soe. Langkah ini merupakan langkah sederhana untuk menganalisa struktur kalimat yang mudah, yang berbasis pada pemahaman tentang tiga unsur utama pembentuk dan pengembang kalimat, yakni SPP (subjek, predikat, dan pelengkap).
"Dengan model analisis ini tidak banyak kaidah gramatika yang harus dikuasai, cukup mendeteksi tiga peran kata terkait," ujarnya.
Terakhir, yakni tahap S, yaitu support with more exercises atau dibantu dengan banyak latihan. Pada tahap ini, latihan membaca teks bahasa Arab yang tidak berharakat dilakukan. Mulai dari kalimat yang sederhana sampai dengan teks-teks yang berhubungan dengan bidang yang menjadi kajiannya.
“Semoga model ini bisa menjadi salah satu solusi dalam memberikan pengajaran terkait membaca kitab gundul. Utamanya mereka yang ingin membaca kitab gundul, namun bingung mulai dari mana. Maka, model EMAS bisa dicoba untuk membantu dalam proses pembelajaran,” katanya.
HIngga akhir Januari 2024, UMM menargetkan 54 guru besar yang telah dikukuhkan. Pada Desember 2023, masih ada 24 guru besar yang belum dikukuhkan.