Mazda akan bekali EV yang akan datang dengan port pengisian daya Tesla

Rabu, 17 Januari 2024 14:34 WIB

Jakarta (ANTARA) - Mazda tidak lagi menawarkan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Amerika Serikat (AS), setelah kematian model MX-30, namun hal itu tidak menghentikan perusahaan untuk mengumumkan rencana mereka untuk menggunakan standar pengisian daya yang berlaku di Amerika Utara, North American Charging Standard (NACS).

Laman Carscoops, Selasa (16/1) waktu setempat melaporkan, meskipun produsen mobil ini belum siap untuk berbicara secara spesifik, mereka mengkonfirmasi bahwa kendaraan listrik yang diluncurkan di Amerika Utara mulai tahun 2025 akan memiliki port pengisian daya yang dirancang oleh Tesla.

Mazda mengatakan bahwa langkah ini akan memberikan pelanggan pilihan pengisian daya yang lebih luas serta kenyamanan pengisian daya yang lebih besar melalui akses ke lebih dari 15 ribu Tesla Supercharger di seluruh Amerika Utara.

Baca juga: Garasi Drift akan bagikan Mazda RX-8 untuk konsumen beruntung

Mazda belum banyak bicara tentang mobil listrik yang akan datang, namun laporan sebelumnya menyebutkan bahwa mobil tersebut akan dibuat di Jepang dan diekspor ke AS. Hal ini akan berdampak pada kelayakan mereka untuk mendapatkan insentif, tetapi seharusnya tidak menjadi masalah selama celah leasing tidak ditutup.

Laporan dari Jepang menyebutkan bahwa kendaraan listrik Mazda yang akan datang akan didasarkan pada platform yang sudah ada yang mendukung model bertenaga ICE. Perusahaan ini juga diyakini berfokus pada crossover listrik karena memiliki daya tarik yang paling luas.

Baca juga: Mazda CX-60 hybrid dirilis dengan harga Rp1 miliar lebih

Kembali ke NACS, Mazda adalah salah satu dari sedikit peserta yang bertahan, meskipun mereka tidak menarik banyak perhatian karena tidak memiliki produk EV.

Dengan bergabungnya Mazda mengikuti jejak BMW, Ford, General Motors, dan Volkswagen Group, Stellantis pasti merasa sangat kesepian, karena belum juga mengadopsi tipe port pengisian daya standar NACS. Namun, mengingat perubahan dramatis selama setahun terakhir, sulit untuk tidak membayangkan mereka akan segera mengadopsi standar tersebut.

Jenis port NACS menggunakan pengisi daya cepat DC (Direct Current), menjadikannya opsi pengisian daya yang lebih cepat untuk perjalanan yang lebih lama. Seperti yang bisa diduga dari pabrikannya, ini paling sering digunakan di jaringan Tesla Supercharger, tetapi dibuka untuk digunakan oleh pabrikan lain sejak 2022.

Baca juga: Mazda resmikan dealer 3S di BSD, Tangerang Selatan

Baca juga: Mazda akan hadirkan fasilitas perakitan di Indonesia

Baca juga: Mazda CX-60 2023 meluncur dengan harga mulai Rp600 jutaan


Pewarta : Pamela Sakina
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Bintang voli dunia Marina Markova perkuat Jakarta Electric PLN

14 May 2024 20:28 Wib

Jakarta Electric PLN menang dramatis lawan Bandung BJB

13 May 2024 7:08 Wib

Jakarta BIN kalahkan Jakarta Electric PLN Proliga 2024

10 May 2024 7:22 Wib

Ini harga tiket masuk PEVS 2024 yang digelar hari ini

30 April 2024 9:06 Wib

Konsumen bisa dapat Electric Icon Priority Pack Pre Book BinguoEV

08 December 2023 19:32 Wib
Terpopuler

Alfian Mawardi ingin ikuti jejak orang tuanya membangun Kapuas

Kabar Daerah - 17 May 2024 20:18 Wib

Legislator Gumas dukung 10 program pokok PKK

Kabar Daerah - 16 May 2024 13:11 Wib

Pemkab Barito Utara dapat 3.424 formasi untuk rekrutmen CPNS dan PPPK

Kabar Daerah - 15 May 2024 16:41 Wib

Pj Bupati Katingan tekankan ASN harus terus tingkatkan kapasitas

Kabar Daerah - 17 May 2024 17:39 Wib

Masyarakat Sebangau Kuala harapkan program peningkatan ekonomi

Kabar Daerah - 16 May 2024 21:15 Wib