Anak yang tidak mendapat waktu berkualitas akan sulit capai tugas perkembangan

Kamis, 1 Februari 2024 12:04 WIB

Jakarta (ANTARA) -
Psikolog pendidikan lulusan Universitas Indonesia Orissa Anggita Rinjani M.Psi mengatakan anak yang tidak mendapatkan waktu berkualitas bersama orang tua akan sulit mencapai tugas perkembangan sesuai usianya dan kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain.
 
"Kalau dari kecil merasa kelekatan kurang, dia akan sulit menjalin hubungan dengan orang lain, seperti apa aku harusnya berinteraksi, bagaimana mengutarakan keinginan, itu mempengaruhi tugas perkembangan lainnya," kata Orissa dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
 
Psikolog ruang konseling di Rumah Dandelion ini mengatakan dampak negatif dari anak yang jarang mendapatkan waktu berkualitas (quality time) bersama orang tua adalah kesejahteraan akan rasa aman dan psikologis nya akan berpengaruh.
Secara piramida kebutuhan, ketika anak sudah mendapatkan kebutuhan dasar yang terpenuhi, anak juga perlu memiliki rasa aman dan rasa dicintai agar aktualisasi dan kepercayaan diri bisa berkembang.
 
Jika tidak terpenuhi makan tugas perkembangan lainnya akan terdampak baik kognitif maupun psikologisnya.
 
"Jadi selain memikirkan apa yang harus dia capai di usianya maka kita isi dulu dengan kelekatan dan koneksinya dulu, kalau itu nggak terbangun tugas perkembangan nya akan makin sulit, bisa mempengaruhi baik perkembangan sosial, kognitif, kesehatan mental dan pencapaian akademisnya berdampak," kata Orissa.

Baca juga: Manfaat bermain 'bricks' pada tumbuh kembang anak
 
Ia menyarankan meskipun orang tua memiliki sedikit waktu di rumah karena keharusan bekerja, setidaknya luangkan waktu bersama anak paling sedikit 15 menit.
 
Jadikan waktu yang sempit tersebut untuk fokus pada anak tidak hanya selalu dengan instruksi namun dengan mengobrol dan menatap mata anak bisa jadi waktu yang optimal untuk membangun koneksi anak dan orang tua.
 
Dengan mengajak anak mengobrol, frekuensi sentuhannya akan lebih banyak dibandingkan bermain, dan secara otomatis akan lebih ada muatan emosional karena orang tua bisa menyentuh anak dengan cara memeluk atau sambil mengusap kepala.
 
"Itu yang akan membantu momen walaupun singkat tapi berharga. Meskipun waktu banyak tapi lebih banyak instruksi dan koreksi itu nggak juga, jadi cara kita habiskan waktu dengan anak itu juga bermakna," tutup Orissa.

Baca juga: Dokter : Orang tua jangan asal larang dan bolehkan anak bermain

Baca juga: Peran bermain untuk perkembangan emosional anak

Baca juga: Pentingnya orang tua bisa bermain bersama anak

Pewarta : Fitra Ashari
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Cegah terjadinya 'otak popcorn' dengan kurangi waktu menatap layar

31 March 2024 16:58 Wib

Psikolog sebut banyak 'quality time' dengan anak berdampak hingga dewasa

01 February 2024 15:12 Wib

Taylor Swift dinobatkan sebagai Person of The Year versi majalah Time

07 December 2023 15:24 Wib

Trailer 'The Wheel of Time' musim kedua resmi diluncurkan

20 July 2023 10:42 Wib

Fitur lirik "real-time" dari YouTube Music di Android

08 April 2023 11:31 Wib, 2023
Terpopuler

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov

Kabar Daerah - 06 May 2024 17:16 Wib