Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah berhasil mengevakuasi seekor ular piton yang memangsa seekor bebek milik warga yang berada di Komplek Perumahan Transmigrasi Jalan Tjilik Riwut Km 7.
Koordinator Call Center 112 dari Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Sucipto mengatakan, usai menerima laporan dari masyarakat pihaknya berhasil mengevakuasi ular piton yang memiliki panjang tiga meter yang memangsa seekor bebek milik warga setempat dengan mudah.
"Alhamdulillah proses evakuasi berjalan lancar dan tidak ada gangguan. Kemudian kami akan selalu sigap apabila ada laporan masyarakat yang meminta bantuan sesuai dengan tupoksi kami," kata Sucipto.
Dia menjelaskan, ular piton tersebut sangat berbahaya apabila tidak segera dievakuasi. Sebab, ular tersebut memiliki tubuh yang besar dan sangat kuat melilit mangsanya.
Bahkan kemunculan ular tersebut ke pemukiman warga, diduga kuat lantaran kelaparan sehingga ular tersebut mau tidak mau memangsa ternak milik warga.
"Kalau panjangnya itu tiga meter lebih, sedangkan besarnya sekitar tiga in. Usai ditangkap akan dilepasliarkan ke alam bebas yang jauh dari pemukiman masyarakat 30 km dari per kota," katanya.
Sucipto menambahkan, berdasarkan keterangan warga ular tersebut muncul dari semak-semak di dekat rumah mereka. Tidak ingin terjadi hal-hal tak diinginkan, warga langsung menghubungi layanan Call Center 112 yang disediakan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya untuk menangani kondisi darurat tersebut.
"Warga yang melaporkan kejadian itu adalah Christian. Kemudian untuk penanganan sudah dilakukan dan menurunkan beberapa personel Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Palangka Raya. Kami sampaikan segera lapor jika menemukan hal serupa karena itu dapat membahayakan masyarakat," demikian Sucipto.
Koordinator Call Center 112 dari Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Sucipto mengatakan, usai menerima laporan dari masyarakat pihaknya berhasil mengevakuasi ular piton yang memiliki panjang tiga meter yang memangsa seekor bebek milik warga setempat dengan mudah.
"Alhamdulillah proses evakuasi berjalan lancar dan tidak ada gangguan. Kemudian kami akan selalu sigap apabila ada laporan masyarakat yang meminta bantuan sesuai dengan tupoksi kami," kata Sucipto.
Dia menjelaskan, ular piton tersebut sangat berbahaya apabila tidak segera dievakuasi. Sebab, ular tersebut memiliki tubuh yang besar dan sangat kuat melilit mangsanya.
Bahkan kemunculan ular tersebut ke pemukiman warga, diduga kuat lantaran kelaparan sehingga ular tersebut mau tidak mau memangsa ternak milik warga.
"Kalau panjangnya itu tiga meter lebih, sedangkan besarnya sekitar tiga in. Usai ditangkap akan dilepasliarkan ke alam bebas yang jauh dari pemukiman masyarakat 30 km dari per kota," katanya.
Sucipto menambahkan, berdasarkan keterangan warga ular tersebut muncul dari semak-semak di dekat rumah mereka. Tidak ingin terjadi hal-hal tak diinginkan, warga langsung menghubungi layanan Call Center 112 yang disediakan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya untuk menangani kondisi darurat tersebut.
"Warga yang melaporkan kejadian itu adalah Christian. Kemudian untuk penanganan sudah dilakukan dan menurunkan beberapa personel Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Palangka Raya. Kami sampaikan segera lapor jika menemukan hal serupa karena itu dapat membahayakan masyarakat," demikian Sucipto.