Pangkalan Bun (ANTARA) - Warga Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, terkhusus di Kecamatan Kumai, kembali digegerkan dengan kejadian seorang anak laki-laki bernama Muhammad Ramadani berusia kurang lebih 10 tahun, diterkam buaya di daerah sungai di wilayah tersebut.
Menurut keterangan Bima yang merupakan tetangga korban di Kumai, Sabtu, awal mula terjadinya kejadian nahas tersebut, diketahui sekitar pukul 10.30 Wib, korban bersama ayahnya sedang melakukan aktifitas di pinggiran sungai yaitu di sebuah dermaga serimbang.
"Korban ini sebelumnya menjala ikan bersama sang ayah, setelahnya mereka melakukan aktivitas bersih-bersih atau mencuci tangan, nahas nya tiba tiba korban di sambar oleh buaya," beber dia.
Bima mengatakan, sebelum musibah itu terjadi, sang ayah sudah melihat keberadaan binatang buas tersebut, namun ia mengira tunggul atau pohon mati.
Selain itu, sebelumnya ayah korban ini sudah melihat keberadaan buaya nya, namun sang ayah mengira itu pohon mati saat korban mencuci tangan tiba-tiba buaya yang dikira pohon tersebut menyambar.
"Kemudian anak tersebut dibawa buaya ke hulu sungai, dan sekitar 10 meter anak tersebut dibawa tenggelam," kata Bima.
Sementara itu, Suswanto (41) yang merupakan ayah korban saat melihat sang anak sudah berada di terkaman binatang buas tersebut, langsung melapor ke pihak Basarnas Pangkalan Bun untuk dilakukan pencarian bersama tim gabungan.
Heru Kristanto selaku Koordinator Pos Basarnas Pangkalan Bun mengungkapkan, pencarian terhadap korban kurang lebih membutuhkan waktu 5 jam, dengan menggunakan perahu dan speed boat dan dibantu oleh warga sekitar.
Baca juga: Seorang anak di Desa Pantai Kotabaru tewas usai diterkam buaya
Selanjutnya, sekitar pukul 15.45 Wib korban berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi pertama korban di terkam oleh buaya tersebut.
"Korban ditemukan sekitar kurang lebih dua meter dari lokasi kejadian titik awal korban di terkam, setelah ditemukan kita lakukan evakuasi, kemudian menyerahkan korban kepada pihak keluarga," ungkapnya.
Pada saat proses evakuasi korban, petugas gabungan sempat melakukan penembakan beberapa kali terhadap binatang buas tersebut dengan harapan korban terlepas dari cengkraman mulut buaya, setelah proses tersebut korban berhasil dilepas dan dilakukan evakuasi.
Baca juga: Buaya sering muncul di Sungai Mentaya, BKSDA ingatkan warga tingkatkan kewaspadaan
Baca juga: BKSDA Pangkalan Bun pasang perangkap buaya di Sungai Arut
Baca juga: Masyarakat bantaran Sungai Arut digegerkan kemunculan buaya membawa anak kecil
Menurut keterangan Bima yang merupakan tetangga korban di Kumai, Sabtu, awal mula terjadinya kejadian nahas tersebut, diketahui sekitar pukul 10.30 Wib, korban bersama ayahnya sedang melakukan aktifitas di pinggiran sungai yaitu di sebuah dermaga serimbang.
"Korban ini sebelumnya menjala ikan bersama sang ayah, setelahnya mereka melakukan aktivitas bersih-bersih atau mencuci tangan, nahas nya tiba tiba korban di sambar oleh buaya," beber dia.
Bima mengatakan, sebelum musibah itu terjadi, sang ayah sudah melihat keberadaan binatang buas tersebut, namun ia mengira tunggul atau pohon mati.
Selain itu, sebelumnya ayah korban ini sudah melihat keberadaan buaya nya, namun sang ayah mengira itu pohon mati saat korban mencuci tangan tiba-tiba buaya yang dikira pohon tersebut menyambar.
"Kemudian anak tersebut dibawa buaya ke hulu sungai, dan sekitar 10 meter anak tersebut dibawa tenggelam," kata Bima.
Sementara itu, Suswanto (41) yang merupakan ayah korban saat melihat sang anak sudah berada di terkaman binatang buas tersebut, langsung melapor ke pihak Basarnas Pangkalan Bun untuk dilakukan pencarian bersama tim gabungan.
Heru Kristanto selaku Koordinator Pos Basarnas Pangkalan Bun mengungkapkan, pencarian terhadap korban kurang lebih membutuhkan waktu 5 jam, dengan menggunakan perahu dan speed boat dan dibantu oleh warga sekitar.
Baca juga: Seorang anak di Desa Pantai Kotabaru tewas usai diterkam buaya
Selanjutnya, sekitar pukul 15.45 Wib korban berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi pertama korban di terkam oleh buaya tersebut.
"Korban ditemukan sekitar kurang lebih dua meter dari lokasi kejadian titik awal korban di terkam, setelah ditemukan kita lakukan evakuasi, kemudian menyerahkan korban kepada pihak keluarga," ungkapnya.
Pada saat proses evakuasi korban, petugas gabungan sempat melakukan penembakan beberapa kali terhadap binatang buas tersebut dengan harapan korban terlepas dari cengkraman mulut buaya, setelah proses tersebut korban berhasil dilepas dan dilakukan evakuasi.
Baca juga: Buaya sering muncul di Sungai Mentaya, BKSDA ingatkan warga tingkatkan kewaspadaan
Baca juga: BKSDA Pangkalan Bun pasang perangkap buaya di Sungai Arut
Baca juga: Masyarakat bantaran Sungai Arut digegerkan kemunculan buaya membawa anak kecil