Kotabaru (ANTARA) - Seorang anak MM (12) meninggal dunia usai diserang seekor buaya di Desa Pantai Kecamatan Kelumpang Selatan Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan pada Rabu sekitar pukul 19.00 Wita.
"Setelah mendapatkan laporan dari warga, kami langsung turun ke lokasi," kata Kapolsek Kelumpang Selatan Iptu Agus Suyanto di Kotabaru, Kamis.
Agus menjelaskan peristiwa bermula saat Samsudin bersama putranya, MM yang masih berstatus pelajar kelas 5 sekolah dasar (SD) pergi ke tambak yang mengalami kebocoran.
Untuk memperbaiki kebocoran tanggul tersebut, Samsudin dan MM menceburkan diri ke dalam tambak, kemudian korban diterkam buaya secara tiba-tiba.
Melihat kejadian tersebut, Samsudin berusaha menolong sang anak agar terlepas dari terkaman buaya dengan cara menebaskan senjata tajam parang ke arah buaya, namun binatang buas tersebut menggigit jari kanan serta pergelangan tangan kiri Samsudin.
"Kemudian buaya tersebut langsung membawa korban MM ke dalam air tambak hingga tidak kelihatan lagi," ujar Agus.
Ia mengungkapkan petugas menemukan korban MM sekitar pukul 21.30 Wita, kemudian jasad korban dievakuasi menggunakan perahu kecil bermesin (klotok) dibawa ke Puskesmas Desa Pantai Kecamatan Kelumpang Selatan untuk visum Et Repertum, serta segera dimakamkan.
Sementara itu, Samsudin masih menjalani perawatan di Puskesmas Desa Pantai karena mengalami luka gigitan buaya di jari sebelah kanan dan pergelangan tangan bagian kiri.
Staf Dinas BKSDA Kabupaten Kotabaru Aditia Rahman mengatakan pihaknya sudah mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan berhati-hati saat berada di area sungai dan danau yang terdapat buaya.
"Selain melakukan imbauan, kami juga memasang pengumuman tempat rawan serangan buaya," kata Aditia.
Pihaknya juga mengakui keterbatasan tempat untuk mengevakuasi buaya yang dilaporkan warga.
"Kami tak memiliki tempat untuk menampung buaya yang kami evakuasi, biasanya kami bawa ke Tanah Bumbu, namun penampungan di sana sudah penuh," ujar Aditia.
Berdasarkan informasi, warga kerap melihat buaya di sekitar Kecamatan Kelumpang Selatan, Kelumpang Hilir, Kelumpang Hulu, Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru.
"Setelah mendapatkan laporan dari warga, kami langsung turun ke lokasi," kata Kapolsek Kelumpang Selatan Iptu Agus Suyanto di Kotabaru, Kamis.
Agus menjelaskan peristiwa bermula saat Samsudin bersama putranya, MM yang masih berstatus pelajar kelas 5 sekolah dasar (SD) pergi ke tambak yang mengalami kebocoran.
Untuk memperbaiki kebocoran tanggul tersebut, Samsudin dan MM menceburkan diri ke dalam tambak, kemudian korban diterkam buaya secara tiba-tiba.
Melihat kejadian tersebut, Samsudin berusaha menolong sang anak agar terlepas dari terkaman buaya dengan cara menebaskan senjata tajam parang ke arah buaya, namun binatang buas tersebut menggigit jari kanan serta pergelangan tangan kiri Samsudin.
"Kemudian buaya tersebut langsung membawa korban MM ke dalam air tambak hingga tidak kelihatan lagi," ujar Agus.
Ia mengungkapkan petugas menemukan korban MM sekitar pukul 21.30 Wita, kemudian jasad korban dievakuasi menggunakan perahu kecil bermesin (klotok) dibawa ke Puskesmas Desa Pantai Kecamatan Kelumpang Selatan untuk visum Et Repertum, serta segera dimakamkan.
Sementara itu, Samsudin masih menjalani perawatan di Puskesmas Desa Pantai karena mengalami luka gigitan buaya di jari sebelah kanan dan pergelangan tangan bagian kiri.
Staf Dinas BKSDA Kabupaten Kotabaru Aditia Rahman mengatakan pihaknya sudah mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan berhati-hati saat berada di area sungai dan danau yang terdapat buaya.
"Selain melakukan imbauan, kami juga memasang pengumuman tempat rawan serangan buaya," kata Aditia.
Pihaknya juga mengakui keterbatasan tempat untuk mengevakuasi buaya yang dilaporkan warga.
"Kami tak memiliki tempat untuk menampung buaya yang kami evakuasi, biasanya kami bawa ke Tanah Bumbu, namun penampungan di sana sudah penuh," ujar Aditia.
Berdasarkan informasi, warga kerap melihat buaya di sekitar Kecamatan Kelumpang Selatan, Kelumpang Hilir, Kelumpang Hulu, Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru.