Sampit (ANTARA) - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah punya cara yang unik untuk meningkatkan kompetensi literasi peserta didik, salah satunya dengan memberdayakan peran orang tua.

“Penguatan kompetensi siswa di SMPN 1 Sampit dikembangkan melalui sejumlah strategi, salah satunya memberdayakan orang tua sebagai inspirator, melalui program gerakan orang tua membaca,” kata Kepala SMPN 1 Sampit Suyoso di Sampit, Rabu.

Penguatan literasi terhadap anak sangat penting dan perlu dilakukan sejak dini. Dengan literasi tingkat pemahaman seseorang dalam menyerap informasi dan mengambil kesimpulan akan jauh lebih baik.

Literasi yang baik juga membantu seseorang untuk berpikir secara kritis dan tidak mudah terbawa emosi. Penguatan literasi ini bisa dilakukan dengan membaca dan menulis secara teratur.

Untuk merangsang minat membaca dan menulis bagi peserta didik, SMPN 1 Sampit membuat program gerakan orang tua membaca. Kegiatan ini dilaksanakan dua kali dalam sebulan, setiap Kamis yang disebut Kamis Literasi.

Seluruh orang tua diberikan kesempatan berkontribusi dalam penguatan literasi anak dengan menjadi inspirator yang penjadwalannya diatur oleh wali kelas masing-masing. 

“Dalam kegiatan itu orang tua akan membacakan atau berbagi cerita kepada peserta didik di sekolah,” imbuhnya.

Baca juga: Bupati Kotim jadwalkan Safari Ramadhan ke kecamatan

Cerita dari para orang tua akan dikembangkan dengan reviewe dari Tim Komunitas Belajar Literasi SMPN 1 Sampit melalui penguatan dan pendampingan bercerita, serta rekomendasi atau referensi sumber cerita yang beragam dan teknik bercerita di depan peserta didik.

Melalui kegiatan ini ada sejumlah indikator yang ingin diraih, yakni meningkatnya minat peserta didik dalam membaca dan menulis, peserta didik berperan aktif dalam setiap kegiatan gerakan orang tua membaca.

“Sejauh ini program gerakan orang tua membaca telah terlaksana sesuai ekspektasi, baik jumlah orang tua yang berkontribusi maupun capaian sumber bacaan di depan siswa. Kami berharap program ini dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan kedepannya,” tuturnya.

Suyoso menambahkan, sesuatu yang menarik dari program gerakan orang tua membaca ini adalah munculnya inisiatif pribadi maupun paguyuban orang tua dan wali murid untuk mengembangkan program tersebut. 

Ide itu antara lain dengan menyediakan reward atau imbalan sebagai bentuk apresiasi bagi siswa yang aktif dalam menindaklanjuti hasil cerita orang tua, misalnya bertanya, memberikan tanggapan, pernyataan, testimoni dan lainnya yang merupakan hasil refleksi kegiatan literasi.

Suyoso pun berharap program ini dapat berjalan dengan baik kedepannya dan tujuan penguatan literasi peserta didik di SMPN 1 Sampit pun tercapai.

Baca juga: Kapolres Kotim imbau masyarakat waspadai penipuan mencatut pejabat

Baca juga: Puluhan WBP Lapas Sampit terima remisi khusus Hari Raya Nyepi

Baca juga: Disdik Kotim tekankan pentingnya pendidikan antikorupsi

Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024