Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, memberikan perhatian serius terhadap penanganan inflasi pangan terutama komoditas pangan khususnya beras, cabe merah, cabe rawit yang berpengaruh pada ketahanan pangan di daerah ini.
"Perhatian ini juga berkaitan dengan ketersediaan pangan, akses pangan dan pemanfaatan pangan masyarakat," kata Penjabat Bupati Barito Utara Muhlis pada apel gabungan setiap bulan tanggal 17 pekan kedua di Muara Teweh, Rabu.
Menurut dia, diamanatkan dalam UU Nomor 18 Tahun 1012 tentang pangan, bahwa peningkatan ketahanan pangan merupakan prioritas utama karena pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia serta berperan dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pemerintah, kata dia, telah melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi melalui operasi pasar dan gerakan pangan murah untuk stabilitas harga pangan. Selain itu, peningkatan ketahanan tingkat rumah tangga sangat penting dilakukan dengan menggali potensi lingkungan sekitar melalui pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan nonproduktif sebagai sumber penyediaan pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan.
“Dengan ketersediaan pangan yang cukup dan akses pangan terjangkau di tingkat rumah tangga, permasalahan inflasi dapat teratasi," katanya.
Dia mengatakan, dalam rangka upaya menjaga ketahanan pangan dan pengendalian inflasi, Pemkab Barito Utara melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan memberikan bantuan tanaman sebanyak 3.000 bibit.
Bantuan bibit dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan setempat berupa tanaman, cabe rawit, tomat dan terong yang di bagikan untuk seluruh organisasi perangkat daerah, instansi vertikal, sekolah dan masyarakat yang diserahkan secara simbolis hari ini.
“Kegiatan ini adalah program dari teras pangan B2SA (beragam, bergizi, seimbang dan aman) Dinas DKPP sebagai wujud program gerakan nasional pengendalian inflasi pangan,” jelas dia.
Pada kesempatan itu Pj Bupati mengajak agar bibit tanaman cabe rawit, terong dan tomat yang dibagikan untuk ditanam langsung dan dipelihara di lingkungan kerja perangkat daerah masing-masing, lingkungan sekolah dan pekarangan rumah serta lahan kosong sebagai upaya dan aksi nyata dalam menjaga ketahanan pangan dan pengendalian inflasi pangan khususnya cabe rawit di Kabupaten Barito Utara.
“Saya meminta kita semua agar bibit yang diterima segera di tanam langsung dan dipelihara di lingkungan dinas masing masing dan lingkungan rumah tempat tinggal,” demikian Muhlis.
"Perhatian ini juga berkaitan dengan ketersediaan pangan, akses pangan dan pemanfaatan pangan masyarakat," kata Penjabat Bupati Barito Utara Muhlis pada apel gabungan setiap bulan tanggal 17 pekan kedua di Muara Teweh, Rabu.
Menurut dia, diamanatkan dalam UU Nomor 18 Tahun 1012 tentang pangan, bahwa peningkatan ketahanan pangan merupakan prioritas utama karena pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia serta berperan dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pemerintah, kata dia, telah melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi melalui operasi pasar dan gerakan pangan murah untuk stabilitas harga pangan. Selain itu, peningkatan ketahanan tingkat rumah tangga sangat penting dilakukan dengan menggali potensi lingkungan sekitar melalui pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan nonproduktif sebagai sumber penyediaan pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan.
“Dengan ketersediaan pangan yang cukup dan akses pangan terjangkau di tingkat rumah tangga, permasalahan inflasi dapat teratasi," katanya.
Dia mengatakan, dalam rangka upaya menjaga ketahanan pangan dan pengendalian inflasi, Pemkab Barito Utara melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan memberikan bantuan tanaman sebanyak 3.000 bibit.
Bantuan bibit dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan setempat berupa tanaman, cabe rawit, tomat dan terong yang di bagikan untuk seluruh organisasi perangkat daerah, instansi vertikal, sekolah dan masyarakat yang diserahkan secara simbolis hari ini.
“Kegiatan ini adalah program dari teras pangan B2SA (beragam, bergizi, seimbang dan aman) Dinas DKPP sebagai wujud program gerakan nasional pengendalian inflasi pangan,” jelas dia.
Pada kesempatan itu Pj Bupati mengajak agar bibit tanaman cabe rawit, terong dan tomat yang dibagikan untuk ditanam langsung dan dipelihara di lingkungan kerja perangkat daerah masing-masing, lingkungan sekolah dan pekarangan rumah serta lahan kosong sebagai upaya dan aksi nyata dalam menjaga ketahanan pangan dan pengendalian inflasi pangan khususnya cabe rawit di Kabupaten Barito Utara.
“Saya meminta kita semua agar bibit yang diterima segera di tanam langsung dan dipelihara di lingkungan dinas masing masing dan lingkungan rumah tempat tinggal,” demikian Muhlis.